Part 3

1.8K 131 58
                                    

Pertengahan semester ganjil.

Sudah tradisi kalau jabatan ketua osis akan diserahkan kepada generasi penerusnya. Setelah itu baru lah giliran para pengurus oraganisasi dan ekskul untuk menyerahkan jabatan mereka kepada adik kelasnya. Karena untuk anak kelas dua belas, setelah semester genap dimulai mereka akan diberhentikan dari tugas-tugas yang ada diorganisasi mereka dan mulai fokus untuk menghadapi UN dan sebangsanya.

Sebelum itu ada kegiatan yang dinamakan LDKS alias Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa. Dan aku diutus oleh pembina PMR untuk menjadi sukarelawan bersama beberapa anggota yang lain untuk membantu angota osis dan guru-guru untuk menangani siswa-siswi yang membutuhkan pertolongan.

"Di, kenapa kamu gak disuruh juga untuk ikut serta diacara LDKS nanti? Curang nih!" Aku menggerutu mengetahui Didi ternyata tidak terlibat diacara itu

Didi menggaruk belakang kepalanya. Trik basi menitupi sesuatu. "Maaf Jo, soalnya aku gak dibolehin nginep disekolah."

Oh iya, acaranya itu akan berlangsung selama dua hari satu malam. Jadi bakal ada acara menginap disekolah. Itu bagian favoriteku.

"Udah kaya anak gadis yang lagi dipingit aja. Bilang aja males deh. Iya kan?" Ucapku dengan senyuman sinis yang aku pasang.

"Hehee. Kok tau, Jo? Cenayang ya?" Didi nyengir grogi.

"Tuh kan. Tapi ya sudah deh aku juga gak bakal maksa." Aku menghembuskan nafas dengan sedikit kecewa. Bukan apa-apa. Tapi memang soal mengobati orang, Didi itu lebih pandai dariku. Soalnya dia mengikuti PMR sejak SMP.

"Oh iya, Jo. Katanya Hana suka sama kamu."

"Hana? Anak kelas sepuluh yang waktu UTS kemarin duduk disebelahku?"

"Iya lah. Lagian yang namanya Hana disekolah ini cuma dia aja."

"Kok kamu tau?" Aku menatapnya bingung.

"Tau dong. Dia itu kan tetangga sekaligus sepupuku."

Aku menyernyit heran. "Kok gak bilang dari pas UTS?"

"Kamu kan gak nanya." Jawab Didi cuek

Iya juga sih.

"Kenapa bisa dia suka sama aku? Kan aku hanya anak biasa-biasa saja. Aku juga gak tinggi. Malah tinggian dia sedikit, loh."

"Suka itu bisa muncul tanpa alasan, Jo."

"Ya sudah deh. Lagian aku gak niat pacaran-pacaran gitu. Buang-buang waktu saja." Ucapku dengan sedikit nada menyindir Didi. Soalnya dia hobi pacaran. Gak playboy kok, pacarnya hanya satu saja. Mungkin.

~.~.~.~.~

The Day!

Pagi-pagi sekali aku harus sudah ada disekolah. Harus lebih pagi dari dari para peserta LDKS. Kalau anggota osis sebagian bahkan ada yang harus menginap disekolah dikarenakan ada persiapan yang belum terselesaikan.

Pukul 07.10

Waktunya upacara pembukaan yang akan dibuka langsung oleh kepela sekolah. Aku dan teman-teman dari PMR lainnya tidak terlalu terlibat dilapangan. Kita hanya perlu duduk cantik dikelas yang sudah disulap oleh anak OSIS menjadi ruang khusus untuk siswa yang sakit. Menunggu anak manja yang sebentar lagi akan mulai berdatangan pura-pura sakit hanya untuk menghindari pidato yang panjangnya sepanjang jalan kenangan dari kepsek.

Knock! Knock!

Sudah kuduga. Baru 10 menit upacara berlangsung sudah ada yang sakit.

Aku bergegas membuka pintu. Ternyata Hana.

Melon Juice [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang