Part 4.1(2 Gelas)

1.5K 95 22
                                    

Gerah body!

Keringetan!

Napas ngos-ngosan!

Ini bukan adegan naena kawan-kawan. Tapi aku habis olahraga dilapangan. Serius!

Tanpa kupedulikan keadaan tubuhku yang lengket sama keringat aku langsung berlari kecil menuju kantin. Aku ingin minummmm!!!!

Berhubung sudah jam istirahat jadi sudah mulai banyak siswa-siswi yang ada dikantin. Dan aku melihat Deny sedang duduk membelakangiku. Tapi aku tau banget itu Deny. Tingginya gak nyante sih.

Aku mulai berjalan mendekati Deny. Dia sedang memakan nasi goreng special kesukaannya. Ditemani segelas jus melon favoritenya.

Tanpa permisi aku langsung mendaratkan pantatku dikursi yang berhadapan dengan Deny. Dan langsung meminum jus melon Deny seperti orang kesurupan tanpa sedotan sampai tak tersisa.

Hmmm segarrr!!!

Setelah meletakkan kembali gelasnya kemeja kulihat Deny berhenti mengunyah dan menatapku dengan tatapan -ini-orang-minta-gue-hajar-nya.

Tapi sesaat kemudian aku merasakan tangan Deny sudah ada di atas kepalaku. Kemudian dengan sedikit senyuman dia mengacak-acak rambutku.

"Yang habis olahraga, cape banget nih kayanya."

"Deny ini dikantin!" Ucapku dengan sedikit meringis.

"Tau. Masalahnya apa?" Deny ini memang gak tau tempat pemirsa.

"Itu tangan! Kalo orang nyangka yang iya-iya gimana?"

"Emang iya kan?" Dia tergelak, lalu tidak lama dia menurunkan tangannya.

"Iya iya, sorry." Ucapnya dengan ekspresi yang sama sekali tidak sinkron dengan kata-katanya. Deny ini gimana sih?

"Bu, jus melonnya bikin satu lagi ya!" Teriak Deny kearah bu kantin. Kebetulan meja yang kita tempati dekat dengan tempat memesan makanan.

"Siap bos!" Ucap bu kantin dengan semangat 48. Nah loh?

Setelah itu dia melanjutkan acara makannya. Tanpa memperdulikan keberadaanku. Kan aku juga laper.

Beberapa menit kemudian...

"Bos, ini jusnya udah siap!" Teriak bu kantin kearah Deny.

Deny langsung beranjak untuk mengambil jusnya.

Setelah membayarnya Deny langsung kembali dan meletakan jusnya didepanku. Kok didepanku?
Aku langsung menatapnya heran.

"Buat kamu. Itu keringetnya masih banyak. Masih haus kan?"

Sedetik kemudian aku langsung tersenyum dan langsung mengaduk-aduk jusnya.

"Thanks Deny."

"Hmm.."

Kali ini aku meminum jusnya dengan cara yang lebih manusiawi menggunakan sedotan.

"Kenapa kamu gak pesen minum juga?" Tanyaku penasaran.

"Gak perlu." Balasnya dingin. Kebiasaan.

"Iya kenapa?" Ucapku pura-puta sewot.

Dia mengalihkan tatapannya kearahku. Tepat dimataku.

"Liat kamu yang berkeringat kaya gitu aja udah bikin segar dan haus ilang kok." Ucapnya sambil nenahan tawa.

"Dih retjeh. Deny sejak kapan kamu kaya gitu? Haha" Kemudian tawa Deny pun pecah dan kita tertawa bersama. Sungguh bodoh.

~.~.~.~.~

Setelah Deny melakukan adegan membersihkan jok motornya dengan sapu tangan, dia langsung sedikit membungkung seperti pelayan kerajaan. "Silahkan tuan putri." Ucapnya lembut yang langsung aku balas dengan meninju otot lengannya.

Melon Juice [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang