Part 4.2(Dingin)

1.8K 111 18
                                    

Warning!
Ada adegan anu disini.
Untuk yang belum cukup umur tolong jangan dibaca!

~.~.~.~.~

Aku sekarang sudah bisa menebak tempat yang akan kita tuju. Tempatnya memang lagi hits dikalangan anak hits. Tapi memang tempatnya bagus. Pemandangannya juga luar biasa indah dibeberapa moment.

Dan setelah berjalan cukup jauh kita akhirnya sampai didaerah perkemahan yang disediakan disini. Kita hanya perlu membayar uang sewa tendanya saja tanpa susah-susah membangun sendiri tendanya.

Setelah Deny memilih tenda dan membayar uang sewa kita langsung menyimpan barang bawaan dan beristirahat sebentar.

"Cape gak?"

"Lumayan. Apalagi memang sudah lupa kapan terakhir pergi kealam terbuka seperti ini. Jadi kakiku tidak terbiasa."

"Hmm.. Bagus lah. Kalau udah gak cape mending kita keluar. Pemandangannya bagus loh."

"Hmm ayo deh."

(Pemandangan indah di Bukit Pamoyanan didaerah Subang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Pemandangan indah di Bukit Pamoyanan didaerah Subang. Belum pernah kesini sih soalnya gak ada yang ngajakin. Tapi bayangin aja mereka lagi ada disini. Hahaa)

Aku dan Deny berjalan menuju spot terbaik untuk melihat pemandangan dibawah.

Ternyata memang ini luar biasa indah.

"Bagus gak?"

"Bagus banget." Jawabku excited.

"Suka?"

"Banget. Thanks Deny." Dengan udara sedingin ini rasanya ingin langsung memeluk Deny saking senangnya. Tapi disini masih banyak orang.

Untuk beberapa saat kita hanya terdiam. Menikmati indahnya pemandangan. Tanpa lonte-lonte pastinya.

"Deny aku ngantuk. Mau tidur sekarang gak? Biar gak telat juga besok bangunnya pas mau liat sunrise."

"Hmm.. Oke deh."

Akhirnya kita memutuskan untuk masuk ke tenda. Karena memang sudah hampir tengah malam jadi suasana mulai sepi. Dengan tenda yang sempit ini aku harus tidur sedikit membungkung karena lebarnya tidak cukup untuk bisa meluruskan kakiku.

Posisi kami saling membelakangi. Sampai..

"Deny kamu ngapain?" Tanyaku sedikit berbisik. Takut-takut terdengar oleh orang yang ada ditenda sebelah.

Tangan Deny sudah melingkar diperutku. "Dingin banget. Biarin kaya gini ya?" Jawab Deny yang posisi bibirnya sangat dekat dengan telingaku. Geli.

"Ahh." Oops. Aku tidak sengaja mendedah gara-gara napas Deny yang terus-terusan mengenai belakang telinga dan leherku.

Melon Juice [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang