2 (Buka Bersama)

969 88 101
                                    

Update ga jelas. Authornya lagi galau, gabisa tidur (udah 30 menit menjelang Subuh). Read on your own risk, kalo mau di-pass juga gapapa 🙏

......................................................................

Sungjae Kusuma Atmaja berhenti tepat di pintu masuk sebuah restoran khas Timur Tengah yang berlokasi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat. Tangannya terjulur ragu untuk mendorong pintu itu terbuka. Ia merutuki dirinya sendiri, kenapa tiba-tiba menerima ajakan berbuka puasa bersama teman-teman SMAnya yang sekarang berdomisili di sekitar Jabodetabek, padahal ia sudah lama sekali tidak bertemu satupun dari mereka, selain Muhammad Changsub Gunawan, sahabatnya sejak balita.

Ah tentu saja, ia datang semata-mata karena Changsub tak henti membujuknya sejak sebulan yang lalu. Dan sialnya, jadwal terbangnya sangat bersahabat minggu ini, ia tak punya alasan untuk menolak.

"Permisi, Mas, kalau tidak mau masuk tolong jangan menghalangi pintu" seorang pelayan menghampirinya sambil berucap sopan.

Sungjae yang gelagapan membungkuk penuh maaf. Ia sudah akan kembali ke mobil saat ponsel yang dikantunginya berbunyi.

"Woy, lo mau kemana? Ayo masuk!" terdengar suara Changsub di seberang sana, tanpa tedeng aling-aling, tanpa basa-basi mengucap salam.

"Halo, Ncub anaknya Mami Diana" sapa Sungjae penuh sarkas. "Cub, gue gak jadi ikut deh, mendadak mules ini.."

"Gak, gak bisa. Lo udah janji sama gue, mau lo traktir terbang gratis ke Eropa pun gue gak mau. Ayo cepet masuk, udah jam 5 ini, Bro.."

"Kalau gue kasih tiket ke London sekaligus tiket nonton Arsenal gimana?" tawar Sungjae.

"No! Masuk, atau lo akan menemukan Honey penuh goresan besok pagi" ancam Changsub sebelum menutup teleponnya.

Perut Sungjae makin mulas. Sial, Changsub dengan kurang ajarnya mengancam untuk melukai Honey. Dan Sungjae tau, itu tak main-main, kalau ia nekad pulang sekarang, Honda HRV kesayangannya akan lecet dimana-mana.

Setelah menghela napas panjang, Sungjae berbalik kembali menuju gedung restoran. Pelayan yang mengusirnya tadi menyipit memandangnya. ia menganggap keragu-raguan Sungjae untuk masuk dari tadi adalah masalah finansial, apalagi sekarang sudah akhir bulan, padahal kemeja yang dikenakan Sungjae saja harganya setara dengan gaji beliau satu bulan.

Sungjae diarahkan ke sebuah ruangan privat di sisi kiri, sepertinya jumlah temannya yang datang lumayan juga, sampai menyewa ruangan. Setelah menepuk pundak untuk menyemangati diri sendiri Sungjae melangkah masuk.

Ada sekitar 10 orang di dalam ruangan, dan untungnya Sungjae mengenali semuanya. Ia mengakui, dirinya kurang bergaul selama SMA, temannya hanya sebatas anak IPA.

"Whoa! Sungjae!"

"Datang juga, Bro!"

"Gila, makin kece aja, Jae"

"Kapten Atmaja!"

Berbagai macam seruan menyambut kedatangannya. Seorang lelaki tampan menjabat tanganya. Sungjae mengenalinya sebagai Minhyuk Ibrahim, ketua kelasnya dulu. Beberapa orang mengikuti jejak Minhyuk, membuat Sungjae risih karena diperlakukan istimewa.

Ia melarikan pandangan ke sekeliling ruangan. Hanya ada satu kursi kosong yang tersisa, tepat di tengah-tengah meja, dengan Changsub di sebelah kiri dan seorang gadis cantik di sebelah kanan.

Kalau Sungjae tidak salah ingat, gadis itu bernama Sooyoung Ananda Lavsky, siswi kelas sebelah, IPA-1. Mereka pernah beberapa kali sama-sama mewakili sekolah di ajang olimpiade sains dulu. Tapi Sungjae tidak ingat kalau gadis itu, secantik ini...

SungJoy in AUWhere stories live. Discover now