Hari pertama masuk sekolah

74 9 5
                                    


" Agatha, bangun nak. Ini udah siang." Kata Shintya yang tidak lain adalah Mamanya Agatha.

" Emangnya sekarang jam berapa ma? Aku masih ngantuk ma." Kata Agatha sambil menguap lebar dan mengucek-ucek matanya yang masih lengket.

" Sekarang udah jam setengah tujuh nak. Udah cepet bangun, nanti kamu telat lho masuk sekolahnya. Ini hari pertama kamu masuk - "

" Apa ma? Setengah tujuh? Kenapa baru sekarang mama bangunin aku?" Agatha langsung bangun dan berlari ke kamar mandi secepat kilat.

" Emang gini kelakuan anak zaman sekarang. Tidur malem, bangun siang." Gumam Mama Agatha sambil membereskan tempat tidur putri kesayangannya itu.

Agatha mandi dengan sangat cepat, sampai-sampai kucing yang mandi kalah cepat. Setelah mandi Agatha hanya berdandan seadanya saja. Walaupun dandan seadanya, dia tetap terlihat cantik dan menawan dengan rambut hitam legam sepunggungnya yang tergerai bebas, alis yang tebal, mata yang begitu lentik dan indah dengan iris mata cokelat tua, hidung yang mancung, dan bibir yang berwarna merah muda cerah. Hanya berdandan seadanya saja sudah bisa membuat pria terpesona apalagi kalau berdandan.

" Ma, aku berangkat sekolah dulu ya."

" Lho kok buru-buru banget sih. Enggak sarapan dulu nak?" tanya Mama Agatha dari arah dapur.

" Takut telat ma. Ya udah makanannya aku bawa, nanti aku makan di sekolah aja ya ma." Kata Agatha sambil memasukkan makanannya ke kotak makan.

" Ya udah, bawanya yang banyak biar kenyang. Kamu kan kalau makan banyak kayak raksasa kelaparan." Ledek Mama Agatha yang diakhiri tawa keduanya.

" Berangkat dulu ya ma." Agatha mendekati mamanya dan mencium punggung tangan mamanya.

" Ya nak, hati-hati ya. Belajar yang benar biar pintar." Pesan Mama Agatha sambil mengacak-acak rambut hitam legam milik putri kesayangannya.

" Oke ma." Agatha berjalan santai menuju pintu rumahnya. Tetapi, Agatha berhenti karena merasa ada yang kurang. Lalu, Agatha teringat kalau dia belum diberi uang jajan oleh mamanya. Agatha memutar tubuhnya dan berjalan ke arah mamanya.

" Ada apa lagi nak? Ada yang lupa dibawa?" tanya Mama Agatha karena melihat anaknya kembali masuk ke rumah.

" Iya, aku belom dapat jatah harian ma." Jawab Agatha kepada mamanya disertai dengan cengiran khasnya.

" Uang jajan aja inget. Coba kalau kerjaan rumah pasti enggak inget." Kata Mama Agatha sambil mengambil dompetnya dan mengeluarkan selembar uang 50.000 an.

" Ini buat 2 hari lho. Jangan dihabiskan semua. Sisain untuk ditabung ya!" Pesan Mama Agatha.

" Siap ma."

Setelah menerima uang jajan, Agatha langsung berlari menuju gerbang rumahnya dan menunggu bus lewat. Sayangnya tidak ada bus yang lewat karena Agatha sudah kesiangan. Lalu Agatha memutuskan pergi ke sekolah dengan berlari karena jika Agatha menunggu bus maka sudah dapat dipastikan Agatha akan terlambat ke sekolah. Di tengah perjalanan Agatha bertemu dengan kakak sepupunya yang bernama Desmond.

" Lho itu kan Agatha." Batin Desmond. Desmond pun menghentikan motornya di samping Agatha.

" Kak Desmond ngapain? Kok berhenti di sini?" Tanya Agatha.

" Ayo cepetan naik ke motor gue. Kalau lo lari bakal telat soalnya sekolah kita lumayan jauh dari sini." Ucap Desmond tanpa mempedulikan pertanyaan Agatha.

" Emang kita satu sekolahan ya Kak?" Tanya Agatha.

" Iya, udah cepetan naik nanti keburu telat."

" Iya Kak."

***

Sesampainya di sekolah, Agatha langsung turun dari motor ninja merah milik Desmond dan berterima kasih kepada Desmod.

" Thanks ya Kak. Coba tadi enggak ada lo, gue pasti udah telat ke sekolah." Kata Agatha sambil memasang senyum termanisnya.

" Iya sama-sama. Udah sana lo ke kelas nanti keburu ada guru yang dateng lho."

" Iya Kak. Thanks ya sekali lagi." Kata Agatha lalu pergi dari parkiran meninggalkan Desmond.

" Hmm...." Jawab Desmond sambil menatap punggung Agatha yang lama-lama menjauh darinya.

Agatha pun berjalan santai menuju ke kelasnya. Tiba-tiba ada yang memanggilnya dari arah belakang.

" Agatha, Agatha tunggu." Ucap seorang perempuan sambil berlari mengejar Agatha.

" Apa?" Tanya Agatha pada perempuan yang berlari mengejarnya tadi.

" Gue cuma mau tanya, kelas lo di mana?" Tanya perempuan itu sambil ngos-ngosan karena habis berlari mengejar Agatha.

" Gue di kelas X IPS 2, kalu lo ada di kelas mana?"

" Gue sekelas sama lo. Aduh gue seneng banget Tha. Dulu waktu SMP kita sekelas, sekarang waktu kita SMA kita juga sekelas lagi." Kata perempuan itu sambil cengar-cengir gak jelas.

" Ini mungkin kabar baik buat lo, tapi kabar buruk buat gue." Gumam Agatha.

" Lo ngomong apa Tha?" Tanya perempuan itu sambil memasang muka sok polosnya.

" E-enggak kok, gue enggak ngomong apa-apa kok Shell." Kata Agatha kepada perempuan yang dipanggilnya Shell

" Ohh kirain."

Perempuan yang berlari mengejar Agatha itu bernama Myshella Rianka Putri, biasanya dipanggil Shella. Shella adalah teman Agatha sejak tk, tetapi Shella sempat pindah karena ayahnya dipindah tugaskan. Shella pindah ke rumahnya lagi pada waktu kelas 2 SMP.  Agatha dan Shella berteman dekat atau bisa juga disebut sebagai sahabat. Orang tua Agatha dan Shella juga berteman. Ayah mereka bekerja di kantor yang sama. Rumah mereka juga berdekatan. Jadi wajar kalau mereka berdua bisa bersahabat. Dulu, Agatha juga mempunyai sahabat lain selain Shella, tetapi sahabatnya itu telah meninggalkannya tanpa pamit.

Tettt.....tett.....

Bel masuk sudah berbunyi. Agatha dan Shella sudah berada di kelas saat bel itu berbunyi. Mereka sudah duduk di bangku masing-masing.

" Tha.." Panggil Shella.

" Hmm...Apa?"

" Itu di depan kelas udah ada gurunya. Gurunya udah tua pasti membosankan." Keluh Shella.

" Belum tentu Shell. Dulu waktu kita masih SMP guru bahasa kita juga udah tua, tapi kan orangnya asik."

" Iya sih, tapi kan-"

" shuttt, udah jangan berisik." Potong Agatha.

" Iya deh iya."

Semua murid memperhatikan guru dan mengikuti pelajaran dengan baik. Hari pertama Agatha di sekolah memang lancar. Tapi akankah hari kedua Agatha juga lancar???

About Love and FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang