┌────── °❉° ──────┐
L O V E M A Z E
└────── °❉° ──────┘H A P P Y
R E A D I N G !•
•
●
●━━━━━━━━
"Mah, Kita harus banget pindah ya?" tanya seorang gadis cantik dengan rambut dark brown tersebut. Mata bulatnya melirik seorang wanita paruh baya yang tengah memasukan beberapa pakaian kedalam koper.
"Iya, sayang. Perusahaan Papa kamu yang di Korea ada masalah, makanya Papa harus terjun langsung buat nanganin itu. Kalo Papa pindah, ya mau nggak mau kita juga harus ikut Papa, kan? Emangnya kenapa? Kamu nggak mau pindah?" balas wanita paruh baya tersebut melirik putrinya sekilas.
Lalisa menghembuskan nafasnya kasar, gadis cantik bermata bulat bak Barbie itu lantas turun dari Tempat tidurnya, berjalan lungai kearah Mamanya yang sekarang tengah menyiapkan barang-barang yang akan di bawa untuk kepindahannya besok.
"Bukan gitu, Mah. Aku cuma males aja kalo harus beradaptasi sama lingkungan baru, Mama kan tahu, aku susah banget buat nyari temen. Bahkan disini aja temen aku cuma Bambam sama Ten. Itupun juga karena mereka tetanggaan sama kita. Diluar itu, aku sama sekali nggak punya temen." ucap Lisa pelan.
Memang Lisa sama sekali tidak memiliki teman dekat disini. Teman dekat dalam artian teman untuk nongkrong atau semacamnya. Gadis itu hanya berteman dengan Bambam dan juga Ten di Sekolah. Lisa benar-benar serius dalam memilih teman. Bukan apa-apa, hanya saja gadis itu malas jika harus berteman dengan orang-orang yang diluar saja kelihatan baik, nyatanya orang tersebut punya maksud tersendiri.
Dulu, dia pernah memiliki seorang teman, kemana-mana selalu bersama, bahkan Lisa sudah menganggapnya Sahabat, namun nyatanya, Ketika perusahaan Papanya mengalami masalah besar yang akhirnya mengakibatkan kebangkrutan. Bukannya ada saat gadis itu membutuhkan sandaran, mereka semua justru memilih menjauhi Lisa. Lisa hanya ingin memiliki seorang teman yang tulus, yang benar-benar menerima dirinya apa adanya, tanpa harus melihat bagaimana latar belakangnya.
Kalina-- Mama Lisa, menatap putri semata wayangnya itu dengan iba. Wanita paruh baya itu pun lantas berjalan menghampiri putrinya, mengelus surai lembut putrinya dengan pelan.
"Justru karena itu Mama pengin kamu ikut Pindah, siapa tahu disana kamu bisa lebih banyak dapetin temen kan?" balas wanita paruh baya tersebut.
"Lagian, kalo kamu di Korea kan kamu bakal lebih sering ketemu sama Pacar kamu. Harusnya kamu seneng dong?" lanjutnya.
Justru itu yang bikin Lisa nggak mau pindah, Mah. Lisa nggak mau ketemu dia. ucap Lisa dalam hati.
"Iya, Mah." balas Lisa berusaha memaksakan senyumnya.
"Yaudah kalo gitu kamu lanjutin packing nya, ya? Mama mau siapin makan malam dulu. Bentar lagi Papa kamu pulang." ucap Kalina. Lisa mengangguk singkat.
Akhirnya wanita paruh baya tersebut pun meninggalkan Lisa sendiri didalam kamarnya.
Semoga gue nggak nyesel buat pindah ke Korea. Ucap Lisa dalam hati.
To Be Continue
°
°
°gimana pendapat kalian? lanjut ga?
- K O O K A Y N -
KAMU SEDANG MEMBACA
[LK] love mαze - slow updαte
Fanfiction[ON GOING] Lalisa tidak pernah menyangka jika kepindahannya dari Thailand akan membuatnya dipertemukan dengan Jeon Jungkook. Laki-laki yang mampu membuatnya merasa nyaman dan terlindungi, yang selama ini tak pernah dia dapatkan dari kekasihnya. Begi...