BAB 7

8.9K 1K 287
                                    

┌──────   °❉°  ──────┐
L O V E   M A Z E
└──────   °❉°  ──────┘

H A P P Y
R E A D I N G !




━━━━━━━━

Lalisa membenci dirinya yang begitu lemah, sedari tadi dia hanya meringis menahan nyeri di pergelangan tangannya akibat cengkeraman kuat dari Taeyong.

Saat dia tiba di apartemen Taeyong, pemuda itu langsung menarik lengannya kasar kemudian membanting tubuh ringkihnya pada dinding dengan keras, membuat punggung Lisa terasa seperti remuk.

“Jawab gue kemana lo pergi setelah pulang sekolah kemarin.” ucapnya tajam.

Deg.

Lisa melirik takut, gadis itu lantas berucap lirih, “A-ku nggak kemana-mana, aku langsung pulang.”

Bullshit! Terus ini apa, hah? Jadi ini yang lo lakuin dibelakang gue, sialan!” ucap Taeyong tajam, pemuda itu melempar beberapa lembar foto Lisa dan Jungkook saat mereka pulang bersama. Lisa bahkan tidak tahu darimana Taeyong bisa mendapatkan foto-foto tersebut.

“Y-yong, a-ku bisa j-jelasin, di-a cuma temen aku.” ucap Lisa terbata-bata.

Akhh!”

Lisa memekik keras saat tiba-tiba Taeyong menarik serta mencengkeram rambutnya dengan kasar, saking kerasnya Lisa dapat merasa jika beberapa helai rambutnya sampai rontok.

“Berapa kali gue bilang, jangan deket sama laki-laki manapun selain gue, lo ngerti bahasa manusia nggak sih, hah?!” balas Taeyong menatap Lisa tajam.

“Sakit, Yong. Lepas hiks” isak Lisa.

Taeyong berdecih, lantas melepaskan cengkeramannya pada rambut Lisa.

Lisa menunduk, gadis itu terisak pelan, sedangkan Taeyong menatap kekasihnya dengan bengis.

“Sekali lagi gue tahu lo jalan sama dia, gue abisin dia sekalian didepan lo.”

Lisa mendongak, gadis itu menghapus air matanya dengan kasar. “Kenapa lo nggak habisin gue aja? Dia nggak salah apa-apa. Kalo emang lo pengen bunuh orang, kenapa nggak bunuh gue sekalian?” balas Lisa menatap tepat dimata Taeyong.

Taeyong menggertakan giginya, pemuda itu mengangkat sebelah tangannya lantas menampar pipi sebelah kiri Lisa keras.

Plak.

Lisa memengang pipinya sendiri, merasakan rasa perih yang menjalar disekitar pipinya akibat tamparan tersebut.

“Brengsek! Lo bahkan lebih belain dia, sialan.” teriak Taeyong marah.

Ini alasan Lisa membenci Taeyong, karena beginilah sifat asli Taeyong, pemuda itu kerap kali menyakiti Lisa dengan berbagai kekerasan fisik, tak hanya sekali dua kali, setiap kali mereka bertengkar, Taeyong tak sungkan untuk sekedar menjambak rambut Lisa ataupun menampar pipi gadis itu. Taeyong hanya menunjukkan sifat manisnya jika di depan orang tua Lisa dan juga orang tua pemuda itu saja.

Jika bisa, Lisa lebih memilih untuk tak pernah mengenal pemuda itu sebelumnya. Kalau bukan karena Papanya, gadis itu tidak akan mau menjadi kekasih Taeyong.

Tanpa memperdulikan ucapan Taeyong, Lisa mendorong tubuh pemuda itu kasar, gadis itu meraih tas sekolahnya yang tergeletak diatas sofa apartemen Taeyong. Setelah itu Lisa buru-buru keluar dari apartemen pemuda itu, mengabaikan teriakan serta umpatan dari Taeyong.

[LK] love mαze - slow updαteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang