Berlin 2018
Sepatu mengkilap keluar dari sebuah mobil hitam metalic yang terparkir tepat di sebuah rumah sakit jiwa. Setelah menutup pintu mobil dengan sempurna ia segera berjalan masuk ke rumah sakit jiwa tersebut. Pandangannya menyapu seluruh lobby rumah sakit ini untuk mencari seseorang.
"Dr. Charlton!" Seorang pria paruh baya memanggilnya dari arah belakang
"Apa benar kau yang bernama Mr. Charlton?" Pria dihadapannya tampak masih sedikit ragu
"Ya saya Charlton."
Pria paruh baya itu pun tersenyum "Perkenalkan saya Derrick Vernon anda bisa memanggil saya Rick saja." ucapnya sambil mengulurkan tangan
Charlton langsung menyambut uluran tangannya dengan cepat "Saya Charlton Alfred, senang berkenalan dengan anda."
"Mari kita keruangan saya." Mr. Rick membimbing Charlton ke ruangan nya yang berada di lantai 2 rumah sakit
"Ya sekali lagi saya ucapkan selamat bergabung di rumah sakit ini sebagai Dr.spesialis kejiwaan, sebenarnya alasan anda dipindah tugaskan ke rumah sakit ini karena Dokter spesialis sebelumnya memutuskan untuk pensiun dini jadi kami membutuhkan tenaga medis yang baru." Jelas Dr. Derrick
"Ya saya mohon bimbingan nya." ucap Charlton sambil membungkukkan badan
Pria paruh baya tersebut tersenyum dan merasa bahwa sosok pemuda tampan dihadapannya saat ini adalah sosok yang mempunyai kepribadian yang sangat tenang. Salah satu kepribadian yang memang sangat cocok sebagai dokter kejiwaan.
"Baiklah anda sudah bisa bertugas hari ini juga, nanti akan ada asisten saya yang mengantar anda ke ruang pribadi anda." Charlton pun berdiri dan pamit undur diri
Sepanjang perjalanan melewati lorong rumah sakit sekaligus dipandu oleh asisten Dr. Derrick, Charlton mencoba untuk menghafal tempat bahkan setiap sudut rumah sakit ini. Terdengar beberapa teriakan para pasien yang sedang histeris bahkan sampai suara Jeritan tangis terdengar hingga ke semua penjuru lorong lantai ini
Perhatiannya tertuju pada salah satu sel yang sepertinya diasingkan dari kamar sel yang lain
"Itu kamar sel ratu di rumah sakit ini Dr." asisten tersebut menjelaskan kepada Charlton karena melihat dirinya yang sedang memperhatikan kamar sel tersebut
"Ratu?" Jujur saja mana mungkin di rumah sakit jiwa ini ada seorang ratu
Asisten tersebut berdeham "Sebenernya itu julukan nya di rumah sakit ini dok, karena She is so pretty and sexy. Satu-satunya pasien di rumah sakit ini yang seperti itu"
Perkataan asisten tersebut membuatnya semakin penasaran dan memutuskan untuk menghampiri pintu sel yang mempunyai lubang di bagian tengah nya
Terlihat seorang wanita berambut pirang sedang berjoget ria seperti sedang berada di dance floor dengan musik yang memekakan telinga
"Hai boy" Charlton tersentak kaget karena ia terlalu sibuk dengan penilaian nya tentang gadis itu sampai-sampai tidak menyadari kepala wanita itu sudah menyembul di lubang pintu
"Do you wanna play with me?" Sambil menjilat bibirnya dengan sensual
"Are you afraid?" Wanita gila itu semakin tertawa keras
Charlton terdiam membuat wanita tersebut semakin merasa permainan nya akan semakin menarik
"Of course not "
➖➖➖➖➖➖➖➖
Don't forget to vote and comment 😋
The Madness of Woman ©2018
TBC
ABLIXX
KAMU SEDANG MEMBACA
The Madness of Woman
RomanceCharlton Alfred terpaksa untuk bersedia dipindah tugaskan ke salah satu rumah sakit jiwa dan nasib sial sepertinya belum berhenti sampai disitu hingga ia bertemu dengan salah satu pasien gila nya. Pasien gila yang mampu menghilangkan kewarasan nya p...