Pada keesokan harinya, Charlton kembali merasa bingung karena tidak dapat menemukan wanita itu di apartmentnya. Ia sudah memeriksa seluruh ruangan, namun tetap hasilnya nihil.
Kemana perginya wanita itu?
Walaupun sebenarnya ia tidak perduli sama sekali tentang kemana perginya wanita itu, namun bagaimanapun ia merasa bertanggung jawab atas Victoria sebagai seorang dokter
Ah ya telfon, aku hanya perlu menelfonnya. Oh shit! Charlton baru teringat bahwa wanita itu tidak memiliki ponsel
Pandangannya jatuh kepada secarik kertas yang berada di meja ruang tamu. Charlton segera mengambil dan membacanya
Terima kasih telah mengizinkanku tinggal di apartmentmu selama beberapa hari. Jangan rindu padaku
With love
VictoriaApa maksud wanita ini? Datang semaunya dan pergi semaunya?. Lagi-lagi dirinya masih tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi sekarang. Wanita itu tiba-tiba berada di apartmentnya lalu memaksa untuk tinggal, dan sekarang ia pergi begitu saja dengan hanya meninggalkan secarik kertas.
Tanpa berlama-lama, Charlton segera bergegas pergi ke rumah sakit. Dirinya berharap Victoria mungkin sudah ditemukan oleh pihak rumah sakit dan sekarang sudah berada di sel ruangannya
➖➖➖➖➖➖➖
Charlton menghembuskan nafas kasar. Dirinya saat ini tidak bisa fokus dengan pekerjaannya karena terus memikirkan Victoria yang secara tiba-tiba pergi dari kediamannya.
Sesampainya di rumah sakit tadi, Charlton langsung bergegas pergi ke ruangan sel yang menjadi tempat Victoria dirawat.
Kosong
Sel itu kosong, yang berarti wanita itu memang belum ditemukan dan sekarang justru benar - benar menghilang. Seharusnya sedari awal ia langsung menyeret paksa wanita itu ke rumah sakit.
Kemana pergi nya wanita itu?
Tok tok tok
Lamunannya terhenti seketika saat mendengar ketukan pintu "Masuk!"
Suara ketukan heels langsung terdengar oleh Charlton. Ia mengalihkan pandangannya dari berkas-berkas pasien yang ia tangani ke depan pintu yang saat ini sudah berdiri seorang wanita yang membawa kantung belanja di tangan kanannya
"Kau?"
Wanita tersebut hanya tersenyum lembut dan melangkahkan kakinya lebih dekat ke meja kerja Charlton "Hai, bagaimana kabarmu?"
Charlton segera berdiri dari kursinya. Menatap wanita yang kini tampak berbeda dengan kali terakhir mereka bertemu 7 tahun yang lalu
"Mmm apakah aku mengejutkanmu? Maaf tapi aku memang berencana untuk memberi mu-- Surprise?" Ucap wanita itu menggantung
Charlton masih terdiam ditempat tanpa mengatakan satu kalimat pun. Dirinya masih belum bisa mencerna apa yang sedang terjadi saat ini. Ada apa dengan hari ini? Sudah dua kali ia dihadapi dengan situasi yang mengejutkan.
Pertama, Victoria pergi begitu saja tanpa meninggalkan petunjuk apapun
Kedua, wanita yang sudah pergi selama 7 tahun lamanya tiba-tiba kembali menemuinya tanpa memberitahunya terlebih dahulu
"Kenapa kau ada disini? Maksudku darimana kau tahu aku bekerja disini? Mengingat kita sudah lost contact selama 7 tahun"
Wanita tersebut menghela nafas dalam - dalam "Ya... Sebenarnya aku tidak sengaja mengetahui kau ternyata bekerja sebagai dokter di rumah sakit ini"
Charlton mengernyit bingung seakan meminta penjelasan lebih lanjut
"Kebetulan diriku mengenal Dr. Derrick. Ia salah satu kerabatku, minggu lalu aku mengunjunginya ke rumah sakit ini. Dan tidak sengaja aku melihatmu disini, kemudian Dr. Derrick menjelaskan kepadaku bahwa kau bekerja disini sebagai dokter" Wanita itu memegang kantong plastik berisi makanan ditangannya dengan erat. Apakah ia datang di waktu yang tidak tepat? Rasanya Charlton sedang dalam suasana hati yang tidak bersahabat hari ini
Charlton mengangguk mengerti "Kalau begitu selamat datang, nice to meet you again--"
"Divya"
Don't forget to vote and comment
The Madness of Woman
TBC
ABLIXX
KAMU SEDANG MEMBACA
The Madness of Woman
RomanceCharlton Alfred terpaksa untuk bersedia dipindah tugaskan ke salah satu rumah sakit jiwa dan nasib sial sepertinya belum berhenti sampai disitu hingga ia bertemu dengan salah satu pasien gila nya. Pasien gila yang mampu menghilangkan kewarasan nya p...