9. What She Wants

134 7 0
                                    

Kembali ke rutinitas nya sebagai seorang dokter, pagi-pagi sekali ia sudah rapih dengan kemeja hitam yang telah menjadi warna favorit nya sejak dulu. Bergegas keluar dari kamar dengan menenteng sneli di tangannya.

Suasana ruang tamu begitu sepi, ia melangkah kan kaki menuju dapur yang tampak sepi juga.

Kemana wanita gila itu?

Persetan dengan wanita itu lebih baik ia segera bergegas ke rumah sakit. Memakai sepatu nya dan membuka pintu apartemen.

"Kau?!" Wanita gila itu berdiri tepat di depan pintu apartemen nya dan matanya melihat wanita itu menenteng kantung plastik berwarna putih

"Dari mana kau? Seharusnya jika kau ingin keluar setidaknya bilang kepadaku." ucap Charlton dengan wajah datarnya, bukan apa-apa ia hanya takut wanita gila ini akan menimbulkan keributan yang tidak diinginkan di luar sana. Dan jika itu terjadi ia akan terkena repot nya juga bukan?

"Oh kau sudah seperti seorang suami yang mengkhawatirkan istrinya karena keluar sendirian.. " ucap Victoria sambil memasang gesture malu-malu

Entah kenapa melihatnya membuat Charlton ingin muntah sekarang juga. Ia bergegas pergi melewati Victoria begitu saja dan masuk ke dalam lift.

Victoria memandang punggung tegap itu dengan datar sampai pria itu masuk ke dalam lift. Sampai sekarang pria itu masih belum menerima keberadaan nya disini dan untungnya ia tidak perduli sama sekali dengan itu.

➖➖➖

"Kau tau tidak?? salah satu pasien rumah sakit ini melarikan diri." ucap salah satu perawat

"Ah tidak mungkin, rumah sakit ini kan sangat ketat. Apalagi yang melarikan diri adalah orang yang tidak waras."

"Ya mana mungkin ia bisa keluar."

"Apa kalian tidak memiliki pekerjaan lagi sehingga berkumpul disini membahas hal yang tidak penting?" ucap Charlton Datar, baru saja dirinya masuk ke dalam rumah sakit. Meja resepsionis sudah ramai dengan perawat yang bergerumul membicarakan pasien yang kabur.

Para perawat itu berlari terbirit - birit kembali ke posisi masing-masing dan mulai bekerja. Charlton kembali berjalan menuju ruang pribadinya dan mendudukan diri di kursi kesukaan nya

Sudah sedari awal dia merasa ada sesuatu yang tidak beres terhadap wanita gila itu, dan ia sempat menguping pembicaraan para perawat tadi. Ah bukan sempat tapi ia memang benar-benar menguping. Ngomong-ngomong tentang wanita itu, sedang apa wanita itu di apartemen nya sekarang ini.

Melamun?

Tertawa sendiri?

Mengacak-ngacak rambut?

Atau bahkan mengacak-ngacak rumahnya?

Suara pintu di Ketuk kembali menyadarkan nya dari lamunan "Masuk!"

Charlton berdiri dari kursi nya begitu melihat Dr. Derrick yang datang ke ruangan nya "Dr. Derrick kenapa anda repot-repot ke ruangan saya seperti ini." ucap Charlton lalu mempersilahkan Dr. Derrick untuk duduk di Sofa yang sudah tersedia di ruangan nya

"Ah tidak apa-apa Dr. Charlton."

"Anda bisa saja memanggil saya untuk keruangan anda."

Dr. Derrick terkekeh mendengar nya "Itu tidak perlu, saya kesini ingin membicarakan salah satu pasien kita yang kabur dari rumah sakit." ucap Dr. Derrick

Charlton mengatupkan bibirnya saat mendengar nya

"Kau pasti sudah mendengar nya bukan?"

"Ya." Ternyata sedari tadi ia menahan nafasnya. Gugup tentu saja! Bagaimana jika semua orang tahu bahwa ternyata pasien yang hilang dari sebuah rumah sakit jiwa itu ternyata berada di apartemen nya sendiri

"Baru kali ini ada pasien yang berhasil kabur, para petugas dan jajaran pekerja di rumah sakit ini sudah mencari pasien itu sejak kemarin, tapi tidak ada yang dapat menemukan nya." Dr. Derrick menghela nafas gusar

"Kalau boleh tahu pasien atas nama siapa yang hilang?" Charlton meringis dalam hati, mungkin pura-pura tidak tahu menjadi jalan terbaik

"Victoria, wanita yang sempat kau tangani itu."

"Ohhh ternyata wanita genit itu." ucap Charlton menganggukan kepala mengerti seraya mengusap dagunya beberapa kali

Bisakah ia memberikan penghargaan untuk dirinya sendiri, atau kah ia harus berganti profesi menjadi seorang aktor?

"Apa ini pertama kali nya dia mencoba untuk kabur?"

Dr. Derrick mengangguk

Dugaan Charlton benar, ada yang tidak beres dengan wanita itu. Jelas-jelas waktu itu ia mendapatkan telfon dari wanita itu, lalu kemarin ia mendapati wanita itu sudah berada di depan pintu apartemen nya.

Wanita itu seperti nya sudah sering keluar dari rumah sakit ini tanpa diketahui siapapun lalu kembali masuk ke dalam rumah sakit tanpa diketahui juga. Lalu sekarang ia benar-benar memutuskan untuk kabur meninggalkan rumah sakit dengan datang ke apartemen nya.

Sebenernya apa maunya wanita gila itu

➖➖➖➖➖➖

Victoria bikin 1 rumah sakit geger ya wkwkwk

Tbc

Jangan lupa Tap ⭐⭐ dan Comments
Biar author jadi tambah semangat dan rajin buat Update

The Madness of Woman

Salam
A B L I X X

The Madness of WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang