Test Mengaji dan Trauma

624 83 67
                                    

Judul : Pesantren Al-Kisedai

Chapter : 5

Genre : Humor, absurd, parody, dll :v

Disclaimer : Kuroko no Basket hanya milik Fujimaki Tadatoshi, Saya hanya pinjam Chara untuk dinistakan :v

Rating : T

A/N :

Assalamualaikum wr wb

Ini chapter 5 nye :v

Selamat menikmati! ;)

.

.

.

.

.

Chapter 5 : Test mengaji dan Trauma

Posisi yang menyeramkan. Itulah yang ada di benak para santri melihat Kagami yang berada di depan Ustad Akashi dengan ditengahi oleh meja kecil yang diatasnya terletak Al-Qur'an.

"A—anda yang membantu saya kan tadi?" Kagami bertanya mulai mengeluarkan keringat dingin. Mata Ustad Akashi menatap tajam Kagami dalam diam dan terkesan misterius membuat Kagami semakin gugup.

Berbeda sekali dengan pria ramah yang ditemui oleh Kagami beberapa waktu lalu, yang ada dihadapannya ini terlihat berbeda—terasa menyeramkan dan terintimidasi.

"Ustad Shirogane, apa anda punya gunting?" tanya Akashi.

"Ada sih, tapi untuk apa?" tanya Ustad Shirogane antisipasi dengan apa yang akan terjadi.

"Saya merasa rambut Saya agak kepanjangan, mau tak gunting sedikit.." ucap Ustad Akashi yang mengambil gunting dari Ustad Shirogane. "Tapi sebelumnya.." Ustad Akashi memotong ucapannya dan menatap santri di depannya yang mulai grogi.

"Kamu Kagami Taufiq, 'kan?" Tanya Ustad Akashi dengan wajah datar.

Bibir Kagami mulai terbuka untuk menjawab, namun suaranya sedetik pun belum keluar—tangan Ustad Akashi yang memegang gunting melesat ke wajah Kagami yang untungnya dapat dihindari Kagami. Meski hanya sedikit pipi Kagami tergores mengeluarkan sedikit darah.

Ini dia, ujian gunting keramat Ustad Akashi! Batin semua warga yang ada di dalam masjid itu.

Ya—yang benar saja?! Tadi itu dia serius? Apa yang orang ini pikirkan?! Kalau aku tak menghindarinya tadi..batin Kagami jawdrop, untung Kagami gak punya penyakit jantung :v

Ustad Akashi menyeringai setan, "Huh.. Kau bisa menghindarinya ya?"

"A—apa maksudnya tadi.. itu.. ah.. eh..desu" Ucapan Kagami terbata-bata karena masih trauma.

Ustad Akashi mulai memotong poninya yang kepanjangan, "Bukan maksud apapun.. hanya hasrat yang terpendam" ucap Ustad Akashi yang mengumpulkan rambutnya ditisu.

"Makanya Saya tanya maksudnya apa?!" Kagami mulai gak woles.

"Nah, sekarang kita mulai testnya.."

"Nah! Nah! Nah! Meski Anda Ustad, Saya gak terima lho! Anda mau Saya tuntut ya?!" Kagami mulai ngomel-ngomel kayak orang gila yang lagi main kejar-kejaran sama Orang Utan.

"Sssstt, Kagamicchi... Sudahlah ssu, nanti Ustad Akashicchi tambah marah ssu..!" bisik Kise dari kejauhan.

"Aku masih marah lho.. meski seorang Ustad, dia itu seumuran sama kita, 'kan? Apanya yang Generasi Keajaiban? Kalian hanya sekumpulan orang aneh berwarna-warni!" Kagami udah naik pitam sampai peci yang sudah miring, semakin miring dan kemudian terjatuh.

Pesantren Al-KisedaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang