#4'Kamu tau hal yang membuatku bahagia? Yaitu melihatmu tersenyum'
sellaselly12
🍎
Sasi mencoba berontak namun tangan cowok itu terlalu kekar bagi Sasi untuk dilawan.
"Heh, lepasin tangan gue. Lo kira gue kambing apa main seret-seret aja" omel Sasi namun tak digubris.
"Heh budeg ya lo" jerit Sasi mulai geram.
Bugh...
"Yes" sorak Sasi gembira setelah berhasil menendang bokong cowok tersebut hingga tersungkur, dan hal itu menjadi bahan tertawaan seluruh murid yang sedang beristirahat. Sedangkan Sasi memilih untuk pergi meninggalkan cowok itu.
****
"Huft" akhirnya Sasi sampai juga di aula tempat dimana para peserta didik di kumpulkan.
Tak beberapa lama, bel masuk berbunyi, bertanda bahwa jam istirahat telah usai.
"Bosen" celetuk Sasi sembarang karena sedari tadi ia hanya duduk diam di tempat tak bisa apa-apa selain mendengarkan guru gendut di depan itu ceramah.
"Hey, kenalin gue Gina" kata cewek yang duduk di sebelah Sasi.
"Oh, iya gue Sasi Febriani, panggil aja Sasi" kata Sasi memperkenalkan dirinya.
"Salam kenal ya Sas" kata Gina tersenyum kearah Sasi namun Sasi tak membalasnyan.
"Siip" kata Sasi singkat.
"Kenapa elo telat? Terus elo berani banget sama kak Ivan" tanya Gina seakan-akan tau semua tentang Sasi.
"Kakak gue kesiangan jadi gue ikutan deh. Ivan? Ivan siapa ya, gue gak pernah kenalan sama yang namanya Ivan, gue baru kenalan sama elo doang" jelas Sasi bingung.
"Seriusan? Wah gue beruntung banget bisa kenalan sama orang kayak elo" kata Gina girang.
"Semerdeka elo deh, eh tadi yang nama nya Ivan itu siapa?" ucap Sasi.
"Oh itu, Ivan itu kakak kelas kita, dia incaran para guru tau" kata Gina penuh semangat.
"Incaran para guru gimana?" Tanya Sasi bingung.
"Dia nakal, sering bolos, suka ngerokok, hobby berantem tapi dia paling ganteng di sekolah ini" kata Gina menjelaskan tentang Ivan.
"Yang mana sih orangnya? Gue penasaran" kata Sasi penasaran.
"Yang elo tendang tadi" ucal Gina sedikit memelas.
"Perasaan dia gak ganteng deh??" Kata Sasi.
"Masa sih, tapi semua perempuan di sekolah ini pada ngincer dia loh" kata Gina tertawa dan Sasi hanya memutar bola matanya malas.
"Kaki seribuu" jerit Sasi langsung naik kebangku dimana ia duduk.
"Hay kamu, kanapa teriak-teriak" bentak guru gendut (Bu Endang namanya) yang tadi sedang ceramah.
"Tadi ada kaki seribu buk" bukan Sasi yang menjawab melainkan Gina.
"Mana ada kaki seribu di aula ini, ngaco kamu" ucap Bu Endang tak percaya.
"Huuuu,,," suasana aula menjadi gaduh semua murid menyoraki Sasi.
"Berisik" bukan Bu Endang yang membentak, Bu Endang telah pergi meninggalkan aula.
Dan yang membentak tadi adalah seorang cowok yang sangat cool menurut cewek-cewek sahingga hampir seluruh cewek yang berada si aula bersorak tak karuan kecuali Sasi yang masih memikirkan kaki seribu.
"Sas, elo kenapa? Lo pucet gitu" ujar Gina panik.
"Gu-gue" Kapala Sasi pusing sekali, ia seperti di putar-putar, pikirannya mengiang-ngiang tentang kaki seribu, matanya mulai menggelap dan akhirnya semuanya gelap gulita.
Sasi pingsan....
🍎🍎🍎
Huft..
Follow Napa,
Biar gue semangat buat nerusin cerita ini.See you next part

KAMU SEDANG MEMBACA
SasIvan [Completed]
Teen FictionSasi sigadis apel yang suka marah-marah tak jelas, cewek cerewet yang keras kepala. Ivan, sicowok famous. Mencoba menaklukan hati Sasi yang tertutup sangat rapat. Akankah Ivan bisa menaklukan Sasi? Baca aja ya... GK MEWAJIBKAN UNTUK MEMBACA TAPI HAB...