5

12.4K 651 7
                                    

#5

'Selalu tersenyum tak sulit bagiku, yang sulit adalah pura-pura tersenyum ketika keadaan mengharuskanku untuk bersedih'

🍎

Sasi kehilangan kesadarannya, ia sangat takut dengan kaki seribu. Gina panik bukan main karena Sasi tak sadarkan diri.

"Sasi, Sas bangun" kata Gina menepuk-nepuk pipi Sasi yang matanya sudah tertutup rapat.

Gina panik, ia harus apa?

"Kak Habil, tolongin Sasi" jerit Gina dan membuat semua orang yang berada di aula menatap Gina bingung.

"Kenapa?" Tanya Habil dingin.

"Sasi pingsan kak" panik Gina.

Tanpa menjawab perkataan dari Gina, Habil langsung berlari menuju meja dimana Sasi duduk, lalu tanpa pikir panjang Habil langsung menggendong Sasi ala bridal style.

Habil membawa Sasi menuju ka UKS yang melewati koridor, dan seketika di sepanjang koridor riuh dengan sorakan-sorakan yang tak bermanfaat.

"Ih,,, Habil cool banget"

"Pacar idaman benget deh Habil"

"Siapa sih dia, ganjen banget mau digendong sama pangeran sekolah"

"Dasar cewek centil, palingan pura-pura pingsan tuh cewek"

Begitulah umpatan-umpatan dari fans Habil yang memang si pangeran sekolah yang sangat amat dingin.

***

"Gue dimana?" Ucap Sasi bingung kenapa bisa ia terbaring padahal tadi ia berada di aula.

"UKS" suara bas terdengar sampai di telinga Sasi. Ia sadar bahwa ia tak sendirian.

"Oh" cuek Sasi lalu bangkit dan melangkah pergi hendak keluar dari UKS namun langkah nya terhenti karena tangannya dicekal.

"Mau kemana?" Tanya Habil masih mencekal tangan Sasi.

"Kelas lah" jawab Sasi masa bodoh.

"Istirahat dulu" Habil tak tahu kenapa ia menyuruh Sasi untuk istirahat, otaknya begitu saja untuk menyuruh mulutnya mengatakan itu.

"Siapa elo?hah, gue gak suka disuruh-suruh" ketus Sasi seraya menghardik tangan Habil kasar.

Baru saja keluar dari UKS, eh Sasi sudah apes lagi, ia menabrak seseorang di depannya.

"Aduh untung gak jatoh" umpat Sasi.

"Udah sadar Lo?" Suara yang tak asing bagi Sasi.

"Cie peduli" celetuk Sasi tersenyum miring.

"Bisa juga ekting lo" sindir Kintan.

"Makasih kak atas pujiannya" kata Sasi tersenyum sangat manis hingga memperlihatkan lesung pipinya.

"Tunggu pembalasan dari gue" katus Kintan penuh penekanan.

"Ok kak" sahut Sasi enteng.

****

"Akhirnya bel kemenangan berbunyi" kata Sasi lega.

"Jangan lupa besok bawa peralatan MOS yang disuruh kak Kintan" saran Gina.

"Gue lupa, nanti elo nge-chat gue ya" pinta Sasi.

"Oke, gue balik ya. Sopir gue udah nunggu" pamit Gina.

"See you tomorrow" kata Sasi melambaikan tangannya.

"Too" sahut Gina membalas lambaian tangan Sasi.

"Hedeh, ni aula kenapa kotor bangat deh" eluh Sasi langsung mengambil sapu, dan memulai hukuman yang diberikan oleh Kintan sebelum si nenek lampir itu datang.

🍎🍎🍎

Follow kek

See you next part

SasIvan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang