Psycho - menggila!

238 9 0
                                    

Harum yang menggoda, memuaskan, walaupun amis namun membuatku ketagihan dengan cairan berwarna merah pekat serta kental itu.

Darah, itulah yang ku maksud. Sejak melihat kecelakaan besar yang berhasil merenggut banyak korban.

Kecelakaan itu terjadi di jalan tol, saat bus pariwisata melaju dengan stabil, saat itu ada sebuah truk yang besarnya tidak kalah dengan bus itu melaju dengan kecepatan tinggi.

Supir truk tersebut terlihat sedikit mabuk, ia terus melaju tak mengetahui di depannya terdapat bus yang sedari tadi mengklakson.

Tidak sempat menghindar dari truk itu, terjadilah tabrakan yang menewaskan semua orang di dalam bus maupun truk.

Saat kejadian itu, aku tidak jauh berdiri dari sana. Bisa di bilang aku adalah saksi mata dari kecelakaan itu. Aku merasakan kakiku melemah tidak kuat menopang berat tubuh ku.

Cairan merah nan kental berhamburan di jalan. Hidungku menerima jelas bau amis dari cairan itu. Memang awalnya aku sangat jiji dengan darah.

Namun sejak kejadian itu, entah kenapa aku menjadi tergila-gila dengan cairan itu.

Namaku Cindy, aku seorang dokter bedah. Jangan kalian tanya mengapa aku menjadi dokter bedah. Kalian pasti tau sendiri jawabannya.

Aku sangat menyukai saat operasi berlangsung. Dengan mudahnya aku  melihat darah, serta organ tubuh manusia yang begitu menggiurkan.

Jika operasi sudah selesai, maka aku langsung ke WC untuk menjilati sisa sisa darah yang ada di sarung tangan karet ku.

Dengan lahap aku menjilati hingga tidak ada sisa di sana. Sampai saat ini tidak ada yang mengetahui bahwa aku seorang yang tergila-gila dengan darah. Bisa di sebut psycho.

Aku rela membunuh hewan peliharaan ku untuk memenuhi hasratku terhadap darah.

Dan kalian pasti tau apa yang ku lakukan terhadap Tuci, kucingku. Aku membelah perutnya menggunakan pisau yang cukup tajam, darah segar tercium oleh hidungku.

"Terimakasih Tuci kau berhasil memenuhi hasrat majikanmu, jasamu tidak akan ku lupakan" ucapku sambil tersenyum puas ke arah Tuci yang terbaring tanpa nyawa. Darah segar memenuhi bulu putihnya menjadi merah.

Tidak jarang aku melukai diriku sendiri, seperti menyayat tanganku atau tubuhku yang lain.

Sampai sekarang aku masih bisa menahan diriku atas nafsuku terhadap darah. Tapi tidak tau nanti.

Jika kalian berfikir aku seperti zombie yang memakan organ tubuh manusia itu salah. Aku masih waras, aku tidak akan memakan organ tubuh, aku hanya tergila gila dengan darah, tidak dengan yang lain.

Aku sempat menghentikan atas kegilaan ku terhadap darah, namun tidak bisa. Aku bahkan membunuh seseorang yang memperlihatkan darahnya di depan mataku, di sengaja maupun tidak.

Seperti sekarang, aku sedang ada janji dengan salah satu teman sosial mediaku. Yang pasti dia tidak tau aku seorang psycho.

"Hai!" Seorang pria menyapaku dengan melambaikan tangannya tersenyum manis.

Mungkin dia orangnya- pikirku

"Hai juga!" Sapaku tak kalah ramah. Aku segera bangkit dari tempat dudukku dan bersalaman dengannya.

"Kamu Cindy ya?" Tanyanya meyakinkan. Aku pun tersenyum sebagai jawabannya.

"Ternyata kamu lebih cantik daripada di foto ya," Ucapnya. Itu adalah perkataan semua orang yang sudah mengajakku untuk bertemu.

"Makasih!" Hanya itu yang ku ucapkan. Aku tidak ingin terlalu dekat dengannya, dan tidak akan lupa dengan kemauanku.

Karena kakiku mulai pegal aku pun duduk tanpa memikirkannya, namun dia mengikuti apa yang ku lakukan, dia duduk di sampingku.

Kumpulan Cerita OneShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang