"AKHHHH!!" aku kembali berteriak dan berlari jauh dari orang itu.
Dia bukan bang Alvin, wajahnya sangat hancur, dan saat aku membuka selimutnya, dia tersenyum licik kepada ku. Wajahnya sangat menyeramkan
Ada apa ini? Mengapa semua sangat menakutkan. Aku terduduk di pojok kamar sambil menundukkan wajahku.
Sesekali aku mengintip orang itu, saat aku melihat, dia sedang bangkit dari tempat tidur nya. Membuat ku semakin ketakutan.
Aku terus membaca doa doa agar dia cepat hilang. Tubuhku semakin bergetar, detak jantungku berdegup kencang.
Aku memberanikan diriku untuk melihat hantu(?). Memastikan apakah dia telah pergi. Sedikit demi sedikit aku mengintip melihat dia, aku berharap dia telah pergi.
Namun salah, dia masih ada di sana, dan apakah kau tau, dia melihat ke arahku sambil tersenyum yang sangat menakutkan.
Di saat yang seperti ini di mana bang Alvin? Aku berharap dia datang untuk menyelamatkan ku.
Aku menatap dia dengan harapan dia pergi. Namun dia tidak mengerti apa yang aku maksud. Dia perlahan bangkit dari tempat tidur itu, kakinya perlahan di turunkan dan menginjak lantai.
Aku hanya dapat mundur dengan perlahan, aku terus mundur hingga terjebak di pojok kamar. sudah tidak bisa mundur lagi, punggungku telah menyentuh dinding kamar.
Berdoa dan terus berdoa, hanya itu yang bisa aku lakukan. Aku melihat dia berdiri dan menatap ku tajam. Aku harap dia tidak melakukan apapun kepadaku.
dia berdiri tidak tegap, badannya sedikit bungkuk, rambutnya yang panjang sangat berantakan. Bajunya yang berwarna putih sangat kumuh.
Dan... Oh tidak, Mengapa Tangannya di sebelah kanan tidak ada? Dan di tubuhnya terdapat pisau yang cukup besar menancap di perutnya.
Apakah dia korban pembunuhan? Sangat mengerikan.
Dia jalan ke arahku dengan perlahan, perlahan demi perlahan, semakin dekat dengan ku.
Aku rasa saat ini aku berhenti bernafas. Dia semakin dekat, dan yang paling mengagetkan tiba tiba dia langsung berlari ke arahku.
"AKHHHH!!"
BRUKK!!
Aku terjatuh dari ranjang ku, dan membuat punggungku sakit.
"A-aw... punggungku sangat sakit," rintihku sambil mengusap punggungku yang sakit.
"Heii kau kenapa? Mengapa kau berteriak berteriak seperti itu? Kau tau, abang sangat terkejut saat mendengar kamu berteriak," ucap Bang Alvin membantu ku berdiri.
Tapi, mengapa bang Alvin tiba-tiba datang? dan kok aku bisa ada di kamar ku? bukankah tadi aku berada di kamar bang Alvin bersama makhluk menyeramkan itu?
"Bang Alvin kapan sampai? D-dan mengapa Yerin tiba-tiba ada di sini? bukankah Yerin berada di kamar bang Alvin? dan makhluk mengerikan itu kemana?" Tanyaku tanpa jeda sedikit pun.
"heii heii, apakah kau habis mimpi buruk? Abang dari tadi ada di kamar, dan kau juga dari tadi ada di sini, dan makhluk apa yang kau maksud itu tidak ada di sini," jawab bang Alvin dengan jelas sambil menenangkan ku.
"Tapi, itu tidak terlihat seperti mimpi, kejadian itu terlihat sangat nyata bang," ucapku gemetar sambil memeluk bang Alvin karena ketakutan.
"udah tenang, sekarang ada abang di sini, jadi Yerin gak perlu takut lagi," ucap bang Alvin lembut.
"Abang di sini aja, Yerin takut," pintaku
"iyaa abang tidur di sini, sekarang km tidur Yaa, besok masuk sekolah kan?" tanya bang Alvin, dan ku balas dengan anggukan.
"sekarang tidur ya,"Ucap bang Alvin sambil menyelimuti tubuh ku dengan selimut ku.
"Abang di sini aja, jangan kemana mana, Yerin masih takut," Pintaku lagi
"iyaa iyaa abang di sini," balas bang Alvin sambil memelukku dan mengusap rambut ku.
Aku berharap tidak mimpi seperti tadi lagi, mimpi itu sangat menakutkan untukku.
END~~
Hai gaes
Gimana ceritanya?
Votmment jangan lupa iaia
Klau ada yg mau req cerita silahkan comment.
Cerita apa aja, cerita kalian atau khayalan kalian :v
Sampai ketemu part selanjutnya.
Byee
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita OneShoot
NezařaditelnéOneShoot. Genre acak tidak beraturan. Genre romance, horor, mistery, fanfiction dll Cover by: @Kaaangchoding