04 - Cosplay Biduan

88 9 0
                                    

Pyra melepas helm, lalu menyerahkan kembali benda tersebut pada pengemudi ojek online yang ia tumpangi.

Setelah mengucapkan terima kasih, ia berbalik badan untuk menatap bangunan bernuansa girly di hadapannya.

Pyra langsung masuk, lalu di sambut oleh seorang pegawai salon berbalut kaus merah muda dan celana jeans hitam.
Setelah berbincang sesaat, Pyra tersenyum riang kemudian duduk di salah satu kursi yang berhadapan langsung dengan cermin persegi panjang.

"Model dan warna rambutnya begini ya, Mbak." Ujar Pyra sambil menunjukan seorang gadis cantik dari layar ponselnya.

Pegawai salon tersebut mengangguk paham, lalu memulai aksinya mewarnai rambut Pyra sesuai keinginan gadis itu.

Setelah melewati waktu kurang lebih satu jam lamanya, Pyra tersenyum puas saat menatap pantulan dirinya di cermin. Rambut hitamnya telah berganti warna menjadi blonde dan agak bergelombang.

Pyra sempat speechless, lalu beranggapan dalam hati jika besok Orion akan jatuh hati padanya.

***

Hari Kamis, tepat saat waktu hampir menunjukan pukul tujuh pagi, gadis berambut blonde dengan balutan seragam batik hijau dan rok putih selutut menelusuri koridor kelas sembari menggumamkan beberapa bait lagu romansa dari mancanegara.
M

atanya terlihat tajam karena di poles eyeliner hitam, juga bibirnya yang terkesan elegan sebab di lapisi lipstick berwarna coral.

Semua pasang mata menoleh padanya, sebagian lagi melemparkan cibiran dan tertawaan yang ia balas dengan senyuman.
Dia nampak bangga, berlenggak-lenggok di koridor kelas macam model yang berjalan anggun di atas karpet merah.

Kalau sudah begini, Pyra yakin ia sudah jadi gadis tercantik di sekolah. Bahkan bila di sandingkan dengan Si Kucing Anggora alias Zoya, Pyra masih meyakini kalau dia paling cantik, paling imut dan paling shinning, shimmering, splendid hingga mengalahkan kulit porselen milik Rapunzel.

"Astagfirullah, saha maneh?!" Rapunzel menghadang depan kelas, tangan kirinya menunjuk wajah Pyra, lalu tangan kanannya ia gunakan untuk mencengkram kepala gadis itu sambil membacakan beberapa doa.

"Aing maung!" Jawab Pyra, lalu menarik tangan Rapunzel dari kepalanya. "Minggir, Pyra mau lewat!"

"Astagfirullah, Ra! Lo lagi cosplay jadi biduan?" Tanya Aura terkejut melihat penampilan Pyra pagi ini.

Karena suara toak Aura, beberapa murid yang semula sibuk menyalin tugas langsung menoleh pada ambang pintu. Melihat langsung betapa spektakulernya dandanan Pyra hari ini.

"Ya ampun, Pyra lo cantik banget!" Michi yang baru datang seketika terpukau dan memeluk Pyra bangga. Namun kejadian itu tak berlangsung lama karena Rapunzel dan Aura keburu menarik gadis itu.

"Jangan lo puji-puji, Chi! Ntar makin blangsak otak temen lo ini." Ujar Rapunzel sambil berkacak pinggang.

Michi yang polos hanya meringis mendengar celotehan Rapunzel.

"Tapi serius deh, Ra. Lo cantik hari ini." Kata Michi lagi, namun ia buru-buru menundukan kepala saat Rapunzel dan Aura melotot ke arahnya.

"Lo kenapa bisa gini sih, Ra? Mabok lo semalam? Apa jangan-jangan lo frustasi gara-gara Orion dan berniat merubah diri sepenuhnya supaya Orion nyesel, terus balik suka sama lo?" Aura mengajukan banyak pertanyaan sekaligus.

"OMG hellow! Plis deh say, itu drama banget!" Ujar Rapunzel.

"Ya terus kenapa lo bisa begini sih, Ra?" Tanya Aura penasaran. Tangannya bergerak untuk menyentuh rambut Pyra. "Lo beneran warnain rambut blonde? Gue kira lo cuma pake wig!"

Affairs Of The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang