Bianca William

423 44 6
                                    

"jadilah pendengar untuk dirimu sendiri siapkan telinga untuk mendengakan setiap keluh kesahmu,tangislah kesedihanmu jika perlu .sebab di dunia ini tidak ada yg benar-benar peduli pada masalahmu"

-Bianca-

---

Sepi Satu kata yg menggambarkan keadaan sekolah bianca sekarang, dia menghela nafas beratnya.

Bianca telat. Lagi

Bianca bukannya takut tapi dia sudah kebal dengan yg namanya hukuman meski bukan hukuman seperti lari keliling lapangan, membersihkan toilet dan hukuman lainnya. Tetapi hukuman dalam bentuk ceramah dari guru pendek yg tidak pernah bisa diam. Sangat membosankan.

Bianca menghentikan langkahnya saat melihat seorang siswa dengan tubuh tinggi dan pakaian rapi.tapi ia sama sekali tidak kenal dengan siswa yg sedang berjalan ke arah kantin sekolah mereka.

'udah telat masih aja ke kantin'

Bianca mengangkat bahunya tidak peduli. Dia melanjutkan aktifitas yg tadi sempat terhenti.

Bianca sangat tidak mood sekarang , dia benar-benar malas untuk bicara. Jadi dia memilih masuk ke dalam kelas tanpa mengetuk pintu atau memberi salam terlebih dahulu.

"Bianca, bisakah sehari saja kamu tidak terlambat datang ke sekolah?"

Tanya seorang guru kurus yg sedang menjelaskan didepan karena merasa tidak di hargai oleh bianca. Muridnya yg satu ini benar-benar membuat semua guru tidak berkutik.

Bagaimana bisa semua orang sedang tertawa di hari guru di sekolah mereka, sedangkan Seorang bianca hanya diam dengan muka datar seolah-olah itu adalah hari yg tidak penting?

Ibu ranny menarik nafas pelan untuk meredakan kamarahannya yg sudah di ujung.

"Sabar -sabar,guru sabar di sayang murid"

Ucap guru tersebut dalam hati sambil tersenyum seolah-olah sudah terbiasa dengan sikap diam bianca.

Bianca tidak memperdulikan bisikan orang-orang di dalam kelas nya, Bianca langsung melangkah ke tempat duduknya untuk mendengarkan pelajaran fisika yg sangat membosankan tersebut.

"Bianca telat ya? "

'manusia ini kapan hilangnya sih?'
Satu lagi yang lupa bianca jelaskan.

Manusia disamping nya ini yg selalu menanyakan hal-hal yg sudah jelas-jelas dia tau,selalu ikut kemanapun bianca pergi Siapa lagi selain gadis disampingnya sekarang yang biasanya di panggil andin .

Bianca tidak menjawab pertanyaan andin yang tidak penting, tapi bukan andin namanya jika mudah menyerah.

"Bian lo telat ya? Kenapa telat? Lo engga bawa mobil? Oh lo di antar?"

Bianca menghela nafas beratnya
"lo tau kan jawabannya? Kenapa nanya?"

"Gue kan cuma mau dekat sama lo"
lirih andin

Bianca bukannya tidak mau berteman dengan andin,menurut bianca andin cantik dengan kulit putih pucat dan lesung di kedua pipi yg membuatnya terlihat manis.

'Tapi tetap saja seorang bianca yg paling cantik'

Andin juga baik,Tapi tetap saja bagi bianca lebih baik tidak punya teman sama sekali,daripada berteman dengan orang yg memakai topeng untuk menutupi sifat asli mereka.

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang