03.who

248 19 5
                                    

"Dont expect more of me"

-Bianca-

"Wesss... bang bintang udah dateng nih"

teriakan tersebut membuat pemilik nama terkekeh pelan, saat mendengar teman nya sedang menunggu nya di depan gerbang sekolah mereka.

"Kemana?" tanya bintang.

"Kemana aja lah..yang penting gue mah jangan ke rumah mantan,takut di bacok sama bapak nya, udah ninggalin anaknya pas lagi sayang-sayangnya. " sambung chan,dan membuat demi dan bintang memutar bola matanya.

"Chan? Seingat gue lo enggak punya mantan, apa gue yang salah ya?." kata demi dengan muka yang sengaja di buat sepolos mungkin.

"Ehhh.... Kita bukannya mau nongkrong ya? Yuk ah,nanti telat."

"Yeeee kalo udah bahas mantan mah si chan kabur, hahaha... Gila jelek banget muka lo chan." ejek demi sambil tertawa.

"udah udah" ujar bintang yang sedari tadi hanya diam ,bintang masih memikirkan apa yang ia lihat tadi di jalan saat menuju ke sekolah.

Sebenarnya mereka bukan hanya bertiga tetapi berlima,karena teman-temannya yang lain sudah menunggu di tempat biasa jadilah bintang, demi dan chan menyusul kesana.

Cowok tampan dengan baju kaus putih dan celana hitam,mulai menaiki motor besar hitamnya dan segera memakai helm untuk menuju ke tempat tujuan mereka. Bintang membawa motor dengan kecepatan diatas rata-rata, ia masih menusuri jalanan sepi dengan daun-daun kering yang bertebaran di jalan,dengan rasa hampa yang menguasai dirinya. Ia hanya ingin bertanya entah kepada siapa dan adakah jawabannya? Seandainya? Kenapa? Kapan? Hanya itu pertanyaan nya, tapi ia tidak yakin ada jawaban atas pertanyaan tersebut.

Sesampainya di sebuah rumah kecil dengan cat yang sudah terkupas sebagian dinding nya,dan pagar kayu dengan cat berwana senada dengan rumahnya . Mereka mulai memasuki rumah tersebut, ketika sampai di belakang rumah itu,mungkin orang-orang tidak menyangka bahwa sebuah rumah sederhana terdapat pemandangan seindah ini di belakang nya,dengan banyak nya pohon-pohon besar dan sebuah taman kecil yang terawat dengan berbagai jenis bunga.terdapat seorang wanita paruh baya yang sedang menyiram tanaman nya dengan anggun.

"Ehh ada tante... Ngapain tante? kok udah cantik aja?" pertanyaan tersebut membuat wanita paruh baya itu menoleh kepalanya dan tersenyum dengan Lembut,melihat teman-teman anaknya yang ingin berkumpul seperti biasa.

"Eh ada nak demi sama nak bintang, mau ngumpul?" tanya safira kepada laki-laki tampan di depannya.

"Iya tante mau ngumpul,eh salim dulu dong tante hampir lupa."ujar demi cengengesan sambil mancium tangan wanita cantik tersebut dan di ikuti oleh bintang.

"bun? bunda udah makan?" tanya laki-laki yg baru muncul dengan kaus polos hitam dan celana pendek santainya.

"Udah tadi, bunda juga sudah masak buat kalian, Makan dulu ya kalian? " sedangkan yg ditanya hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya serentak.

"bun aku kan juga lapar. Kok gak ditawarin sih buat anak sendiri? " chan tidak habis pikir dengan bundanya yg satu ini.

"Emang kalo bunda gak nyuruh kamu makan, kamu gak makan gitu? Dirumah sendiri juga"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang