Bintang Daran Alvaro

338 36 5
                                    

"Masih tentang dia  yg tak pernah absen di benakku,Entah apa yang  membuat ia begitu populer di otakku, nyatanya aku senang memikirkan nya."

-Bintang-

---

Baru satu bulan bintang sekolah di sekolah baru nya, sudah terlambat lagi,
pagi-pagi bintang harus bangun kesiangan karena tadi malam bintang harus ke rumah sakit dan baru pulang pukul 3 pagi. Bintang langsung bergegas ke kantin karena belum sarapan lebih tepatnya tidak pernah sarapan.

Bintang bukan cowok badboy dengan nama yg bertebaran di buku keterlambatan siswa,Bintang juga bukan cowok terlalu baik sampai-sampai nama nya bersih dari buku hukuman para siswa.

Setelah sampai di kantin,cowok tampan bertubuh tinggi,dengan kulit putih tersebut memilih duduk di meja sebelah kiri karena lebih dekat dengan minuman-minuman dingin yg telah disediakan.

"Eh nak bintang mau pesen apa?"

"Bu nyit aku pesen nasi goreng sama minumnya nanti aku ambil sendiri."

"Yasudah ibuk ambil dulu ya nasi gorengnya?"

"Sip.." kata bintang sambil tersenyum tipis kepada bu nyit. Sebenarnya Bintang heran kenapa siswa dengan siswi di sini memanggil ibu kantin ini dengan sebutan bu nyit padahal kata demi nama bu nyit aslinya cantika,nama yg sangat indah bukan? Namun apa boleh buat nama bu nyit ini sudah dari generasi  ke generasi .

Bintang mengedarkan pandangan nya ke seluruh penjuru sekolah,mata nya berhenti saat melihat seorang siswi dengan mata yg tidak terlalu besar dan tidak pula kecil, muka datar yg tidak memiliki ekspresi, tubuh tinggi, kulit putih dan dengan rambut panjang kecoklatan.

'cantik'

Entah sampai kapan Bintang  terus terusan seperti ini. Seperti cowok pengecut yg lari dari kenyataan bahwa dia telah dilupakan.

"Nak bintang ini nasi nya masih panas, dimakan yak." Bintang kembali ke dunia nyata  saat mendengar suara bu nyit. Untuk informasi bu nyit memang selalu memanggil siswa maupun siswi di sekolah ini dengan sebutan nak, mungkin sudah terbiasa, bintang juga tidak tau.

"Makasih bu nyit." Bu nyit menganggukkan kepala nya sambil tersenyum setelah itu langsung pergi meninggalkan Bintang yg langsung menyantap makanan nya.

Setelah selesai dengan makanannya bintang langsung bergegas menuju kelas nya. Jika kalian bertanya-tanya kenapa Bintang bisa masuk kedalam kelas XII IPA1? Jawabannya karena Bintang pintar.
Setelah sampai di dalam kelasnya, Dan kebetulan guru yang mengajar di kelas Bintang sudah keluar karena sudah waktunya ganti jam pelajaran.

Suasana kelas yang berisik membuat Bintang lebih memilih untuk keluar bersama dua temannya. Lagi pula ia juga mendengar dari ketua kelas mereka guru mata pelajaran matematika tidak bisa hadir karena ada acara keluarga, jadi tidak masalah bukan?

Mereka berjalan ber iringan menuju kantin.

"Bin gak papa ini kita cabut?"
Demi sebenarnya tidak takut dia hanya khawatir,padahal sama saja maklum  IQ nya hanya seper empat.

"Banci lo dem. Ini bukan cabut namanya tapi keluar sebelum istirahat, ribet amat lo kaya bayi."jawab chan gesit

"Eh cantikk gue gak nanya sama lo, gue tanya sama bintang."

"Jangan panggil gue cantik bangsat, nama gue chandra panggilnya chan gak ada kata cantiknya gila." balas chan yang tidak terima jika namanya di ganti oleh demi,Mereka memang selalu seperti ini ribut sepeti bayi.

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang