Suara kegaduhan membuat ketiganya menoleh dan ternyata...
"Aduhh" Robert meringis saat pantatnya mencium lantai. Sontak saja hal itu membuat Joe dan Charlie tertawa sedangkan Sam hanya menatap Robert dengan malas
"Apakah uncle baik-baik saja?" Tanya Joe sembari berusaha menghentikan tawanya
"Yes boy," ucap nya sembari bangun dengan diselingi ringisannya.
"Kau bisa menyetir mobilnya kan?" Tanya Sam dengan was was
"Yang sakit itu bokong ku, Sam. Bukan tangan ataupun kaki ku. Jadi, ya aku bisa nyetir mobilnya" jawab Robert sembari jalan ke arah luar. Joe, Charlie dan Sam mengikuti nya dari belakang. Robert memasukki mobilnya, dan mulai memanaskan mobilnya. Joe dan Charlie mulai memasukki jok belakang. Sam mengunci pintu rumah. Lalu memasukki kursi penumpang disamping Robert. Robert dengan pasti menjalankan mobilnya meninggalkan pelataran rumah Sam menuju sebuah restoran.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sepulang dari restoran, Robert mengarahkan mobilnya berlawanan dari arah rumah Sam. Sontak saja hal itu membuat Sam bingung sekaligus takut"Ini bukan jalan ke arah rumah ku Robert."
"Memang bukan, aku ingin mampir ke suatu tempat"
"Pulangkan kami dulu Robert."
"Aku ingin kalian ikut bersamaku, Sam"
Sam hanya menghela nafas tanpa membantahnya. Bukannya ia tak mau tapi dia sudah menduga hasilnya akan sia-sia. Makanya ia lebih memilih menyelesaikan perdebatan ini.
Keheningan menyelimuti suasana mobil. Membuat Sam mengantuk dan akhirnya terlelap dengan kepala yang menyender ke arah jendela mobil.
Sam terbangun dan mendapati dirinya berada di ruangan -yang tidak asing lagi- yang sangat luas. Ia menatap sekitarnya. Didalam ruangan ini, ia melihat satu sofa yang panjang di dekat pintu yang mengarah ke balkon, nakas yang berada di samping kasur yang ia duduki sekarang, beberapa lemari dan meja rias serta bangku, dan 3 pintu di dalamnya. Ralat, 4 pintu. Semua isinya nyaris berwarna hitam, dan ada beberapa yang putih. Ketika Sam sedang mengamati sekitarnya. Pintu berwarna hitam terbuka dan menampakkan Robert yang sedang membawa nampan berisikan makanan dan minuman
"Oh, hai. Kau sudah bangun? Bagaimana tidurmu?"
Sam hanya mengacuhkan Robert dan kembali menatap sekitarnya. Berusaha mengingat sesuatu
"Kau berada di mansion ku kalau kau ingin tahu, Sam." Ucap Robert sembari berjalan ke arah Sam dan menaruh nampannya di atas nakas
"Huh, what? Aku berada dimana?"
"Di mansion ku" jawab Robert sembari memberikan piring yang berisi makanan ke arah Sam.
"Mansion mu yang berada di...."
"Ya, yang berada di New York. Makanlah! Aku dan anak-anak mu sudah sarapan."
"Tapi..."
"Makan, Sam. Atau kau mau ku suapi?"
Sam memakan makanannya dengan perlahan. Hal itu membuat Robert tersenyum.
"Kau lanjutkan makan mu, setelah itu mandi lah, aku tunggu di bawah"ucap Robert
"Ehm... Robert, bolehkah aku........"
Update!!!! Don't forget to vomment my story. I hope you like it. Dont forget share this story to your friends ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
The Obsession [Slow update]
RomancePlagiat dilarang mendekat! Cerita akan di private secara acak, follow untuk membuka part yang di private! Ketika Robert terobsesi dengan mantan pelayannya, Samantha. Tak ada yang bisa dilakukan selain menjadikan Samantha menjadi miliknya seorang dir...