TUJUH

155 5 1
                                    

Author pov
Raza menggerutu pelan. Ia kepagian berangkat sekolah. Hanya ada beberapa orang saja.
Ia melangkah kan kaki nya ke ruang kelas nya.

Raza duduk di bangku nya. Ia menatap ke sekeliling nya.
'Ngapain ya?" Batin nya.

"Kalau nonton film sempat gak ya?" Tanya Raza pada diri sendiri.

"Buka instagram aja ah"

Raza membuka aplikasi instagram. Notif pengikut baru muncul.
@Fazzilptra ?
Raza menstalk akun itu. Dan itu adalah akun Fazzil. Lumayan nambahin followers batin Raza.

Raza keluar kelas. Jam masuk masih lama. Ia melangkah kan kaki menuju kantin.
Perut nya berbunyi. Ia hanya makan sedikit tadi dirumah.

Sesampai nya di kantin. Ia duduk.
"Makan apa nih. Kalau bakso kepagian. Nasi goreng gak suka."

"Ah bodo. Mie ayam aja"

Raza berdiri. Baru saja ia ingin memesan mie ayam. Panggilan kepada dirinya membuat ia mengurungkan niat nya.

Panggilan kepada Syaraza Hareem segera ke ruang OSIS.

Dengan berat hati Raza meninggalkan  kantin.
Ia kembali melangkahkan kaki nya menuju ruang osis.

Raza adalah sekretaris osis. Ia sebenarnya tak ingin berurusan dengan hal yang berbau osis. Tapi banyak nya suara dukungan  membuat nya terlibat menjadi pengurus osis.

Raza mengetuk pintu ruangan terlebih dahulu baru masuk.

"Assalamualaikum" ucap nya

Yang langsung mendapat sahutan."walaikumsalam"

"Ada apa?" Tanya Raza. Menatap Irvan-ketua osis.

"Bentar lagi ulang tahun sekolah kan? Nah maka dari itu kita sebagai pengurus osis ngadain semacam kek pementasan gitu.
Semua nya setuju. Kalau lo setuju kan?" Tanya Irvan.

"Boleh tuh" angguk Raza

"Pementasan nya apa aja? Boleh ikut gak?" Lanjut Raza

"Untuk ini hanya nyanyi sama menari.
Kalau ada pendapat mau nambahin pentas apa?"

"Gimana kalau berpuisi, pidato dan bercerita tambahan nya" usul Raza

"Bagus. Tapi nanti di rapatin lagi"

"Kapan?"

"Jum'at nanti mungkin. 1bulanan lah lagi. Nanti ada kok pengumuman nya"

"Aku ikut pentas boleh gak?" Tanya Raza dengan berbinar.

Irvan mendengus.
"Gak boleh lah. Lo kan ngurusin acara ini juga. Lo mungkin kena bagian buat ngecek peserta sebelum tampil" jelas Irvan.

"Yahh. Gak papa deh" ucap Raza

"Udah kan gak ada lagi. Aku kekelas dulu. Udah bel kan?" Tanya Raza

"Gak papa kali ka. Kita kan ngurusin buat sekolah juga jadi nya gak apa-apa" jelas Fita-adik kelas Raza

Raza manggut-manggut. Irvan mendengus.
"Lain kali kalo orang jelasin tuh didengerin" ujar Irvan

"Terserah. Lebih baik kita diskusiin dulu walaupun sebentar" usul Raza

Semua yang ada didalam ruangan pun mengangguk setuju.
***********************
"Eh lu enak banget gak belajar tadi. Sumpah matematika buat gue puyeng aja. Ya gak Ran? Cerita Rika.

"Iya. Sumpah lo beruntung banget jadi pengurus osis" Rani berujar.

"Kalian kira jadi pengurus osis itu enak. Gak enak tau."ucap Raza disela makan baksonya.

ADIK KELASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang