Dalam perjalan menuju Rumah Sakit RayMedistra, Sarah yang adalah ibu Airinshy Milka, mulai gemetar. Ia tidak sanggup lagi melihat putri kesayangannya itu harus tergeletak di rumah sakit lagi.
Sarah sangat trauma, akibat kejadian sewaktu Airin duduk di bangku kelas 1 SMA. Waktu itu, adalah sejarah yang tak akan terlupakan. Saat Airinshy harus benar-benar tergeletak di rumah sakit tak berdaya hingga ia tak sadarkan diri kurang lebih 1 minggu.
Hal itu terjadi, lantaran dirinya yang harus mengikuti olahraga disekolah lamanya, yaitu ujian praktik akhirnya, yaitu berlari memutari lapangan dengan waktu 12 menit. Padahal dia belum makan ataupun mengisi perutnya dengan makanan sedikit pun. Ia sungguh kelelahan, hingga ia takut untuk mengatakan pada gurunya bahwa ia sudah tak sanggup lagi.
Saat itu, ia masih siswa baru. Sama seperti saat ini. Tak ada yang tahu tentang kelemahan Airinshy.
Ibunya begitu takut, ia sungguh tak ingin kejadian 1 tahun yang lalu terjadi lagi.Setibanya di rumah sakit, Sarah langsung berlari dan menanyakan dimana ruangan putrinya itu saat ini.
Setelah ia menemukannya, ia segera masuk dan melihat putrinya itu ternyata sudah sadarkan diri dan sedang mengobrol dengan guru dan teman-temannya.
'Ahh... syukurlah!' Batin Sarah setelah melihat putrinya sadarkan diri.
"Airin? Kamu gak papa kan, sayang?" Tanya Sarah yang begitu terlihat sangat khawatir dan ada kesedihan dalam nada suaranya. Ia pun mendekati tempat berbaring putrinya tersebut.
"Mamah! Mamah kok disini? Mamah tau dari siapa Irin disini? Irin gak papa kok mamah. Mamah gak usah sedih." Balas Airin yang sudah terlihat sedikit membaik.
"Selamat siang bu. Saya wali kelasnya Airin dan ini teman-teman Airin yang membantu saya mengantarkan putri ibu kerumah sakit. Tadi dokter sudah memeriksa keadaan putri ibu. Dan dokter bilang, Airin hanya kelelahan saja dan saat ini tekanan darahnya rendah. Itu saja kok bu." Jelas ibu Janet.
"Tapi Irin udah bisa pulang kok bu sekarang." Sambungnya lagi.
"Oh. Terima kasih yah bu. Saya Sarah, ibunya Airin. Terima kasih juga untuk teman-teman Airin yang sudah membantu Airin. Dan makasih juga untuk nak Al. Sudah mau memberikan rumah sakitnya untuk putri tante." Ucap Sarah berterimakasih pada semua yang ada di dekat Airin.
"Sama-sama tante." Ucap teman-teman Airin bersamaan.
"Mah, Irin pulang aja yah. Irin udah mendingan kok.
Irin juga mau berterima kasih sama ibu dan teman-teman yang udah tolongin Irin. Irin jadi malu, terus-terusan begini. Maaf yah bu." Ucap Airin sedikit menunduk. Sebenarnya, ia begitu malu lantaran dirinya yang masih terbilang murid baru disekolahnya dan sudah menyusahkan banyak orang.Terlebih Al. Dia selalu ada ketika Airin sakit ataupun pingsan. Airin begitu malu, ia sangat lemah, dan hanya bisa menyusahkan teman-teman barunya.
"Iya sayang, kita habis ini pulang yah. Sekali lagi saya berterima kasih buat kalian semua." Ucap Sarah sekali lagi.
Airin pun akhirnya dibawa pulang oleh ibunya, setelah menyelesaikan segala urusan administrasi dirumah sakit tersebut. Agar ia bisa istirahat lebih dirumah dan tidak melanjutkan pelajarannya lagi hari itu disekolah.
Malam pun tiba. Airin sudah terlihat segar di ruang makan bersama kedua orangtuanya. Begitulah penyakit Airin ini, yang tak akan lama membuatnya sakit. Apalagi jika ia sudah istirahat ataupun tidur, penyakitnya ini akan terlihat hilang begitu saja usai ia bangun dari tidurnya.
"Rin udah sehat? Maaf yah tadi papa gak bisa jenguk kamu. Lagian mamah juga ngasih taunya setelah nyempe rumah."
"Gapapa kok pah. Lagian Airin juga udah baikan kok." Balas Airin pada ayahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANIMO
Teen Fiction"Berpacaran??" Itu adalah hal yang sangat tidak masuk akal bagi gadis ini. 'Airinshy Milka' atau sering dipanggil 'Irin' adalah gadis kelas XI SMA yang baru saja menjadi siswi baru di SMA GEMINTANG. Airin merupakan gadis yang belum pernah sama sekal...