Chapter One

5.2K 60 2
                                    

Arthur Shwan WEllssky Berumur 25 tahun seorang anak ke dua dari keluarga WEllssky ini juga sangat tampan dengan gaya coolnya dan dengan bajingan nya. Arthur sangat pemarah dan keras kepala, bahkan marahnya Arthur melebihi siapapun ia sama seperti George WEllssky kakeknya yang sama-sama pemarah, dan juga keras kepala.

Namun siapa sangka di balik itu semua dia adalah anak manja yang bersembunyi di balik ibunya, dan Arthur juga sangat dekat dengan ibunya melebihi dekatnya Arleta kepada Abilene ibunya.

Arthur adalah seorang CEO di perusahaannya yang menggeluti di bidang perhotelan dan restoran.

Lelaki tampan itu berjalan melewati para bitch yang berbondong-bondong mendekatinya, namun dia tetap menggeleng dan menaikan satu tangannya tanda ia sedang ingin sendiri.

Ia berjalan lalu duduk di sebuah meja bar, dan memesan segelas vodka kepada seorang Bartender.

Arthur berdecak sebal orang tuanya selalu memojokan dirinya karena dirinya belum membawa seorang kekasih ke mansion sedangkan adiknya Aaron dia membawa kekasihnya ke mansion membuat semua orang mentertawakan dirinya.

Seorang Bartender memberikan segelas vodka pesanannya, dengan satu tegukan Arthur meminumnya lalu ia memesan kembali vodka untuknya.

Tiba-tiba saja seorang perempuan berpakaian seksi menghampirinya, ia mencoba menggoda Arthur dengan duduk di pangkuannya.

"Pergilah bitch! Aku akan menyakitimu jika kau tak pergi." Ucap Arthur.

"Aku akan menemani mu." Bitch itu dengan beraninya mencium Arthur.

Arthur yang mencoba merendam amarah nya kini sudah tidak bisa lagi, di dorongnya bitch itu dengan kasar hingga perempuan itu berada di lantai.

"Aku sudah memperingati mu, bitch. Aku tidak ingin di ganggu. Dan siapa kau sebenarnya berani beraninya kau padaku, hah. Kau hanya seorang jalang rendahan yang memberikan selangka mu pada semua laki-laki kaya seperti kami." Teriak Aaron dengan kasar ia menunjuk-nunjukkan telunjuknya tepat di depan wajah perempuan itu. Tak ada yang berani berbicara pada Arthur pemilik klub malam saja hanya diam menunduk karena takut oleh Arthur seorang pengusaha yang sangat pemarah, dan marahnya Arthur sama seperti raja hutan.

Tapi seorang perempuan cantik yang berpakaian sama sama seksi datang membangunkan perempuan yang di dorong oleh Arthur ke lantai.

"Tuan terhormat, kami memang seorang bitch." Kata perempuan cantik itu lalu berdiri di depan wajah Arthur dengan wajah cantik nya.

"Josephine Deadllock." Seru pemilik klub malam itu memperingati perempuan cantik itu, dia adalah Josephine Deadllock salah seorang jalang yang bekerja di sana.

"Tidak tuan Armen, kita harus memperingatinya." Ucap Josephine menunjuk wajah tampan Arthur yang sedang marah.

Arthur mengepalkan tangannya ia tak suka sesorang menantangnya, ia tak suka di lawan, dan jika ada yang melawannya maka dia harus menerima akibatnya, akibat untuk keluarga yang melawannya.

"Kau juga jalang!" Kekeh Arthur dengan gaya mengejeknya, "seorang jalang tidak pantas menunjuk wajah ku, karena jalang adalah seorang wanita hina yang suka rela memberikan selangkangan nya kepada siapa saja." Desis Arthur kini sungguh ia sangat marah pada perempuan bernama Josephine yang sedang menantangnya saat ini.

"Kami memang seorang jalang, kau tahu kenapa kami menjadi seorang jalang?" Kata Josephine mendongakan wajah cantiknya ke arah Arthur yang lebih tinggi darinya. "Karena nasib kita yang kurang baik, dan kurang beruntung. Jika kami menjadi kaya raya, lalu siapa yang akan mengisi klub malam dan memuaskan junior sialan para pria? Apa gay?" Lanjut Josephine dengan santai.

"Kau..." Arthur sudah kalap ia membentak Josephine dengan kasar lalu mencekal pergelangan tangan wanita itu dengan sangat keras, menimbulkan rasa sakit yang luar biasa di pergelangan tangannya.

"Jangan membentak ku, tuan Arthur Shwan WEllssky." Sentak Josephine membalas bentakan Arthur, "dan lepaskan tangan sialan mu itu dari tangan jalang seperti ku ini." Desis Josephine. Sambil melepaskan tangan Arthur dari tangannya.

"Jo, hentikan! Reyes bawa Josephine ke ruanganku." Kata Armen, menyuruh wanita yang tadi sempat Arthur dorong ke lantai.

Reyes segera membawa Josephine dari sana.

"Kau akan menyesalinya Josephine Deadllock, lihatlah apa yang akan aku lakukan pada hidupmu." Gumam Arthur sambil mengeratkan kepalan tangannya, dan segera pergi dari klub malam milik Armen itu.

To Be Continue

28 mei 2018
TASIKMALAYA
DINANOVITASARI

Mr.DangerousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang