bagian 8

17 8 0
                                    

Ku lihat setelah dia menerima hadiah, dia langsung menuju tempat istirahat mungkin untuk mengambil tas agar kita segera pulang. Jujur gue pertama masuk ke sini kaget ngeliat tempat tandingnya, terus juga keliatan seru. Tapi itu cuma berlangsung sebentar doang dan selebihnya aku cuma duduk diam gak tau mau ngapain. Akupun termasuk orang yang gak terlalu suka keramaian. Aku pun memutuskan untuk menghampirinya yang sedang duduk sambil mengelap keringat yang bercucuran, sesekali ia meneguk air mineral yang tinggal seperempat itu.

Aku yakini itu pasti air mineral yang tadi dia bawa dari rumah. Itu air tinggal sedikit karena dari pertandingan pertama sudah dia minum dan Cuma disisakan seperempat untuk pertandingan terakhir. Dehidrasi den tuh dia. Aku datang dengan membawa air mineral untuknya yang kebetulan tadi sempat kubeli.

" nih diminum dulu, gue tau loe pasti hauskan." Ucap ku seraya menyodorkan air mineral itu ke dia. Reyhan hanya memandang minuman itu sambil melirik ke aku dengan tatapan curiga.

" maksud loe apaan?"

" maksud gue? Heh gue ini berbaik hati ya sudah ngasih air minum. Harusnya loe itu bilang makasih kek, bukannya malah curiga gitu ke gue." jawabku ketus. Kalau gini mah nyesel aku ngasih air minum ke dia.

" ya santai aja dong jawabnya, kan gue cuma nanya doang."

" nih ambil, sayang kalau gak diminum ntar mubazir." Dengan gengsinya yang tinggi Reyhan mangambil minum itu.

*** Reyhan POV***

Sekarang gue sedang istirahat sambil mengelap keringat setelah tadi gue memenangkan pertandingan. Sesekali gue meneguk air mineral yang gue bawa yang tinggal sedikit yang sengaja gue sisain buat pertandingan terakhir, karena gue malas lagi kalau mau beli minum. Gak lama datang seorang cewek yang gue ajak ke pertandingan ini. Siapa lagi kalau bukan Nafisya. Dia berdiri di depan gue yang sedang duduk sambil memegang sebotol air mineral dan diberikan ke gue. Gue sempat menatap dia sinis tapi tetap aja gue ambil itu minuman.

Setelah gue ambil minuman itu, Nafisya duduk di samping gue. gue lirik dia yang asik natap ke depan. Gue cuek aja, gue sibuk nempelin plaster ke wajah gue yang sedikit babak belur. Sedikit kesusahan sih gue, karena gak bisa liat lukanya dimana aja. Jadi Cuma ngerasain di mana sakitnya terus gue tempelin deh tuh plasternya.

" sini gue bantuin. Kalau gak bisa itu minta tolong." Ucap cewek itu tiba-tiba. Sambil ngambil plaster yang ada ditangan gue.

" gak usah gue bisa sendiri kok." Bantah gue

"Udah deh gak usah gengsi. Ini juga biar gue bantuin biar gue cepet pulang, pengap tau di sini." Ucapnya sambil nempelin plaster di wajah gue.

" kalau mau pulang ya tinggal pulang gak usah repot deh." Ucap gue jengah

" kan gue ke sini sama loe, ya masa gue pulang duluan, ntar gue sampe rumah ditanya-tanya sama nyokap loe mau jawab apa?"

" ya tinggal jawablah." Kulihat wajahnya mulai kesal

" berdiri loe." Ucapku lagi

" mau ngapain?"

" loe bego atau apa sih, ya pulanglah loe bilang tadi mau pulang."

" iya iya"

***

Sekarang aku dan Reyhan sedang ada di jalan menuju ke rumah. Di sepanjang jalan tak ada satupun dari kita berdua yang membuka suara. Lagi pula saat ini juga gak ada topik yang mau dibicarakan. Hari ini aku benar-benar sedang badmood, yang harusnya hari ini aku lagi santai di rumah tante Mita dan bantuin bunda dan tante, tapi harus kebuang buat hal yang gak berguna sama sekali. Sumpah sekarang aku lapar banget dari tadi pagi belum ada makan dan orang yang lagi bawa motor ini gak bertanggung jawab sama sekali. Aku bukan apa-apa sih cuma aku ini punya penakit maag akut, jadi gak bisa telat makan. Bunda pun sudah beberapa kali menelponku sekedar untuk mengingatkan agar tidak terlambat makan mengingat aku yang suka lupa soal urusan makan.

Langit sudah mulai kelihatan berwarna kuning keemasan. Menandakan matahari yang sebentar lagi akan tenggelam. Aku sudah merasa dari tadi perutku sakit sejak beberapa jam lalu. Seperti ada yang menarik perutku kemudian di lepas kembali. Tiba-tiba kendaraan yang sekarang kunaiki sudah berhenti di warung makan, tidak lebih tepatnya disebut cafe. Aku turun dari motor sambil melepas helm dan Reyhan juga melakukan hal yang sama. Lalu dia berjalan ke dalam cafe. Aku hanya diam berdiri di tempat karena merasakan sakit dibagian perut. Bayangkan gimana kalau badanku dibawa jalan tegak itu sakit banget.

" loe ngapain masih diam di situ. Cepat sini masuk kita makann dulu." Ucapnya seraya berbalik menghadapku.

" mm.. ii..iya bentar dulu. Loe duluan aja ke dalam ntar gue nyusul."

" yaudah awas loe lama."

Kemudian dia masuk ke dalam cafe sambil menenteng jaket. Kalau sekarang kalian liat penampilan Reyhan pasti ngira kalau dia kaya artis-artis Korea. Gimana enggak, dia tuh pake topi hitam, masker, sama jaket yang ditenteng. Itu bukan cuma buat gaya-gayaan tapi buat nutupin wajahnya yang penuh plaster, gak penuh juga sih sebagian aja.

Aku masuk ke cafe dengan jalan agak dibungkuk menahan sakit. Ku liat Reyhan sedang duduk di meja no.5 deket jendela. Dari kejauhan aku melihat dia sedang memesan makanan.

" mbak saya pesan nasi goreng level 3, orange juice, sama cheese burger. Semua nya 2 porsi. Mba saya lagi pesan loh, kenapa gak di dengerin."

Kalian tau mba pelayan tadi bukannya nulis pesanan malah asik ngeliatin Reyhan kaya terpesona gitu. Emang sih aku akui Reyhan itu lumayan ganteng. Ingat di underline, italic, dan bold ya. Tpi ya gak segitunya juga dong mbanya.

" oohh ii..iya mas maaf bisa diulang kembali pesanannya." Yang ditanya pun menjawab dengan gelagapan

"nasi goreng level 3, orange juice, sama cheese burger semuanya 2 porsi."

" ok mas hanya itu saja, silahkan ditunggu pesanannya." Dan pelayan itu pergi meninggalkan meja kami.

Setelah pelayan itu pergi aku segera menghampirinya dan mengambil posisi duduk tepat di depannya.

" loe udah gue pesenin karena loe lama di luar." Terserah dia deh yang ngatur. Gue cuma diam aja"

***












Yeyyy akhirnya update lagi setelah sekian lama fakum untuk nulis cerita. Sumpah guys aq sebenarnya sdh mau update dari lama cuma masih mikirin gimana buat kelanjutan ceritanya. Awalnya sdh mau stop sampai sini tapi ngeliat cerita ini di daftar malah kepingin lanjutin, ya jadinya lanjut deh😁. Makasih yg udah nambahin cerita ini di library kalian😄.

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YA GUYS.

VOTMEN KALIAN SANGAT MEMBANTU DAN BUAT AKU SEMANGAT UNTUK MEMBUAT CERITA LAGI YEYY😄😄😉

Dah

Menebar LenteraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang