Part 4

10 0 0
                                    

"boleh ikut gabung?" tanya Ali

"bo-bo-boleh kok li, silahkan banget" jawab Mella

"ngapain sih cowok gabung gabung segala. ini beda yah pembicaraan antara cewek ataupun cowok" pekik Aya.

Ali hanya tersenyum picik mendengar pekikan Aya.

"Udah sii Ya, lagiankan itung itung nambah temen yakan li" sanggah Mella.

"Noh dia aja ngizinin gue kenapa elu nggk" ucap Ali. Aya yang mendengar ucapan ali hanya bisa memutar kedua bola matanya.

"awas aja lo mau apa apa dari gue!" batin Aya menggerutu tak jelas.

Seusai jam kampus

"Ali??" panggil Mella. Dan ali pun menoleh ke asal sumber suara diikuti oleh Aya

"Apa"

"ntar kan kita disemester akhir yang sekarang kita mulai PKL tuh, gue sama Aya udh sepakat mau turun tangan ke salah satu desa yang ada di Bogor. Lo mau ikut gabung gak?" tanya Mella.

Ali hanya menautkan kedua ali tebalnya seraya berfikir apa yang mella ungkapkan.

"Alaaah mel, gak usah tanya ke dia. dia kan bule spanyol mana mau dia turun tangan ke desa!!" pekik Aya lalu meninggalkan mella.

"ih Aya apa apaan sii" dengus Mella.

"Hmm oke gue gabung" ucap Ali.

"be-beneran li?" tanya Mella sekali lagi.

"bener. Ntar kasih tau aja apa yang bakal kita lakuin disana, yaudah gue balik ya. bye" pamit Ali lalu meninggalkan Mella seorang diri didalam kelas.

"Aaaaaah Alii tuh kan dia bener pasti mau. Iyalah kan disitu gue ada! pasti dia mau karna ada gue!!!" teriak Mella kegirangan didalam kelas.

Sementara itu, Ali berjalan seorang diri menuju parkiran. Ia melihat motor Aya masih terlihat diparkiran. Ia berfikir bahwa mungkin Aya masih ada dikampus. Ali berlari kecil menuju kantin. Dan benar saja Aya sedang duduk ditemani makanan ringan serta laptop.
senyuman manis terukir dibibir ali, lalu ia berjalan menghampiri Aya.

"Hei" sapa Ali.

Aya menoleh sebentar lalu kembali melihat monitor laptop.

"Sibuk banget ya" ucap ali seraya duduk didepan Aya.

"Menurut lo!!"

"Beeuh itu muka langsung versi tembok amat hahah" tawa Ali pecah.

Sementara yang ia tawai hanya menautkan kedua alisnya seraya melipat kedua tangannya didada.

"Lucu gitu?" tanya Aya.

"Muka lo yang lucu hahaha" tawa ali pecah lagi.

"Aneh!!" desis Aya dan langsung kembali fokus mengetik di laptopnya.

Ali menatap Aya seraya menyimpan dagunya ditangannya (ala ala cherrybelle😂)

Aya yang merasa risi ditatapi seperti itupun langsung menyembunyikan rasa malunya dengan mengigit bibir bawahnya.

"Kalau suka gak usah gigit bibir lo, ntar luka lagi" ucap halus Ali.
Aya langsung menatap Ali dan tersenyum salah tingkah.

"Ap-apaansih lo" gelagap Aya.

"Haha ya" ucap Ali.

"Hmm"

"gue boleh minta nomor hp lo?"

"buat apaan"

"Buat ngulek cabe!!"

"Apaan sih lo gak lucu!!"

"yee lagian kalau udh minta nomor berarti buat ngontek lo!" pekik Ali.

"Haha terus"

"gue mintaa Aya Natalie!!"

"Gak mau Muhamad Aliiiii"

"Ayolah! buat sekedar nanya nanya info buat PKL doang" ucap Ali.

"Lah kan kita beda gelombang li" ujar Aya.

"Emang apa bedanya. kita kan satu jurusan yang sama semestr aja sama" desis Ali.

"Ya iya tapi kan kita beda..." ucapan Aya terpotong.

"Gue ikut gabung bareng lo turun tangan ke desa" ucap Ali. Dan langsung membuat Aya tertegun.

"Tapi kan..." ucapannya terpotong lagi.

"Tapi karna kita beda gelombang?" tanya Ali dan langsung mendapati anggukan dari Aya.

"bokap gue yang megang yayasan ini. Dan lo taulah maksud gue apa" pekik Ali.

"Oooh jadi menurut lo, karna Bokap lo pemilik yayasan ini dengan begitu Lo boleh nyogok gitu. Itukan menurut lo" pekik Aya.

"Lah emang kenapa?" tanya Ali.

"Lo gak tau Bu Zee kan? hahah dia gak bakal terima sogokan dari lo!!" jawab Aya.

"Liat aja nanti" ucap Ali lalu meninggalkan Aya dan tanpa sepengetahuan Aya Ali berjalan menuju ruangan Bu Zee.

Ruangan Bu Zee

"Assalamualaikum" salam Ali seraya mengetuk pintu ruangan tersebut.

"Masuk"

Ali pun memegang knop pintu dan membukanya.

"Ya kamu ada perlu apa?" tanya Bu Zee to the point.

"Mm anu bu, saya mau nanya perihal pemberangkatan PKL akhir semester ini" Ucap Ali.

"Oke silahkan duduk dulu"

Ali pun duduk didepan Bu Zee, dan Bu zee menutup laptopnya dan menatap Ali tajam.

"Kamu itu bukannya..." ucap Bu zee terhenti karna memikirkan satu hal.

"Ooh perkenalkan bu, saya Ali. Muhammad Ali syarief, saya Mahasiswa baru" ucap Ali.

"Hah Maba? kalau kamu maba kamu tidak bisa mengikuti PKL gelombang semester sekarang. kamu harus tahun depan" ujar Bu Zee.

"kenapa begitu bu. bukankah waktu itu Ayah saya mengatakan saya langsung masuk ke gelombang sekarang. karena saya disini melanjutkan pembelajaran saya setelah dari spanyol" tegas Ali.

"Ja-jadi kamu mahasiswa dari Spanyol itu? Anak dari pemilik yayasan ini? Pak Syarief?" tanya Bu Zee bertubi tubi.

Ali hanya menjawab dengan anggukan semata.

"Sa-sa-saya minta. Boleh kamu langsung gabung dengan gelombang lainnya" ucap bu Zee.

"Oke saya mau bergabung sama kelompok Aya" ucal Ali.

"Aya?" tanya Bu Zee.

"Yeah. Aya Natalie"

"Ooh Mrs. Natalie baik akan segera saya gabungkan"

"oke terima kasih" ucap Ali lalu keluar dari ruangan tersebut

Ooo And BleeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang