Tak butuh waktu lama, Ali sudah sampai dipekarangan rumah milik keluarga Mella. dan kini Ali memulai memencet tombol bell hingga terbukalah pintu dan terlihat seorang wanita cantik paruh baya tersenyum manis menyambut Ali. siapa lagi jika bukan bunda mella
"Nak Ali bukan?" tanya bunda
"eh iya saya Ali tan" jawab Ali lalu menyalami tangan bunda
"Mellanya lagi siap siap dulu kamu mending masuk dulu yuk!" ajak bunda
"Eh enggak deh bun, Ali diluar aja" ucap Ali
"Yasudah Bunda masuk duluan ya manggil Mella" pamit bunda
"iya bun" ucap Ali
Sesaat menunggu Mella keluar dari rumahnya, Ali mulai risau menggerutu tak jelas karena sudah hampir 30 menit Mella tak ada tanda tanda keluar rumah.
"Nyesel gue jemput dia, kalau gue dateng sendirian pasti si Aya kepedean banget yang ada gue emang mau berdua sama dia. Mau gak mau kan gue ajak si lenjeh Mella" batin Ali meggerutu tak jelas.
Taklama saat Ali menggerutu ada orang yg memanggil Ali pun membalikan badannya dan terlihat Mella memakai baju dress dengan wajah terlihat menor ditambah sepatunya yang berhak tinggi.
"Yuk Jalan" ajak Mella
"jalan??" tanya Ali bingung
"iya kita mau dinner kan, aku udah siap kok" jawab Mella dan saat itupun Ali tak tahan ingin tertawa dan ia pun terbahak bahak
"Hahah dinner kemana? gue ngajak lo mau jenguk si Aya yaudahlah dimobil gue jelasin. Kasian tuh anak udah nungguin daritadi" pekik Ali.
Mella terlojak kaget, "jadi Ali jemput bukan karena gue" batin Mella terdiam
"Mel mau ikut kagak! kalau gak yaudah gue duluan" jelas Ali
Mella langsung terbuyar dari lamunannya, "eh iya ayo aku ikut" ucap Mella lalu duduk disamping kemudi Ali.
Saat diperjalanan yang terjadi ialah keheningan. Ali sesekali fokus ke layar handphonenya menunggi notif pesan dari Aya. Dan benar saja ada satu notif dari Aya yang lumayan banyak, ali menghentikan kendaraannya sebentar.
"Ada apa li?" tanya Mella
Namun Ali tak menjawab pertanyaan Mella melainkan masih berkutat dengan handphonenya. Dan tak lama Ali melajukan kembali mobilnya.
Dan saat melewati pedagang kaki lima. Ali menghentikan mobilnya.
"bentar ya gue mau beli sesuatu dulu" pamit Ali
Mella hanya mendengus kesal, ia sudah hampir satu jam setengah berdandan namun ternyata Ali mengajaknya untuk menjenguk Aya dia fikir ia akan mengajaknya untuk dinner malam ini.
dan tak lama dari itu Ali memasuki kembali mobilnya dengan membawa satu bungkus kresek hitam entah isinya apa. Dan ali kembali melanjutkan perjalanannya.
Sementara itu...
Kini, Aya sedang berada diruangan Dokter Resi.
"jadi nenek saya tidak bisa melakukan pengobatan disini lagi dok? tapi kenapa?" tanya Aya bertubi tubi dengan tangisannya mulai pecah
Dokter resi mengusap pucuk kepala Aya, "kamu yang sabar ya. saya juga meminta maaf pengobatan dirumah sakit ini kurang memadai kamu perlu membawa nenekmu ke luar negeri yang mungkin peralatan disana lebih memadai dan insya Allah nenekmu bisa sembuh" tutur Dokter Resi
"tapi saya butuh waktu dok, saya harus mencari dana terlebih dahulu. apakah nenek saya masih bisa dirawat disini selagi saya mencari dana?" tanya Aya. Dokter resi pun langsung menganggukan kepalanya dan Aya langsung memeluk erat Dr. Resi
"terima kasih dok terima kasih" ungkap Aya
"kamu yang sabar dan juga banyak berdoa oke dan satu lagi jangan pernah nangisin nenek kamu. nenek kamu itu butuhnya semangat dari kamu dan senyum dari kamu. bukan kamu yang sekarang ini terlihat lesu dan juga sering menangisi karena nenekmu" tutur Dr. Resi
Aya menganggukan kepalanya, "Dokter benar, aku harus semangat pokoknya aku harus buat nenek bangun lagi gimana pun caranya!!" jelas Aya dengan wajah kembali berseri
"Nah gitu dong baru ini Aya Natalie yang ibu dokter kenal" ucap Dr. Resi
"heheh terima kasih dok, dokter emang paling the best deh" puji Aya
"hahah kamu ini bisa saja" tawa Dr. Resi
Sementara Ali kini sudah berada di rumah sakit, ia mencari cari ruangan yang sudah suster katakan dimana tempat keberadaannya nenek Aya.
"li itu ruangannya" tunjuk Mella.
"Oh iya" ucap Ali lalu keduanya memasuki ruangan. Dan saat knop pintu dibuka terlihat nenek aya tertidur sangat pulas namun tak ada siapa siapa lagi selain nenek aya dan aya kemana fikir ali kebingungan dan rasa khawatirnya pun kembali memasuki fikirannya.
"Mella Ali?" panggil seseorang dibelakang mereka
Mella dan Ali membalikan badannya dan terlihat wajah Aya yang kini terlihat sembab mungkin sedari tadi Aya menangisi neneknya. Ali langsung berjalan cepat dan memeluk tubuh Aya sangat erat hingga tangis Aya pun kembali pecah dan Mella hanya terdiam melihat aksi Ali yang baru saja ia lihat.
"Apa? ada apa yang terjadi?? dan lo kenapa gak cerita ke gue tentang nenek lo" tanya Ali seraya mengusap punggung Aya.
"Gue-gue-gue takut li" lirih Aya namun masih terdengar jelas oleh Ali
"lo jangan takut disini ada gue, don't be sad ya" ucap Ali lembut dan merenggangkan pelukannya dan menatap wajah sembab Aya dan menghapus air mata yang tersisa diwajahnya.
"Makasih li" ucap Aya, Ali hanya menjawab dengan senyumannya lalu membawa Aya duduk disofa.
"sekarang lo istirahat dulu oke" pinta Ali, dan Aya hanya membalas perkataannya dengan senyumnya. Aya menoleh ke arah mella yang memalingkan wajahnya.
"Mell lo cantik mau kemana?" tanya Aya. dan Mella terdiam
Ali yang tahu jawaban dari pertanyaan mella pun hendak menjawabnya, "tadi itu si mel...." ucapan Ali terpotong.
"Tadi gue lagi mau jalan sama gebetan tapi gak jadi yaudah gue males ganti dan Ali jemput gue buat jenguk lo" dusta Mella dan Ali hanya melihat Mella kebingungan.
Mella berjalan menghampiri Aya, lalu memeluk Aya.
"gue minta maaf ya, disaat saat yang kek gini gue sebagai sahabat lo dan gue gak ada disamping lo, gue bener bener minta maaf" ucap Mella
"iya mel gak apa apa kok" jelas Aya.
Dan mella pun melepaskan pelukannya.
"oh iya gue bawain bakso nih pesenan lo" ucap Ali yang baru teringat dengan pesan yang Aya kirim sedari tadi.
"eh iya mana gue laper nih" pekik Aya.
Ali pun mengambilnya, "kok cuma dua bungkus?" tanya Aya.
"heheh sisanya tinggal dua bungkus, satu buat mella dan satu lagi buat kita" jelas Ali.
Mella tak tinggal diam melihat kejadian itu, "Li kamu harus ngertiin Aya dong pasti dia lagi laper banget kalau satu mangkuk berdua sama kamu entar Aya masih kelaperan lagi" tutur Mella.
"Hahah tuh si mella bener banget, mending lo tuh sama si Mella dan gue sendiri oke haha" ucap Aya disela sela tawanya.
"Gak! lo punya penyakit lambung kan dan tadi gue kelupaan kalau semuanya disambelin banyak banget. lo gak boleh makan banyak banyak kita berdua aja. entar kalau lo masih laper kita bisa keluar tadi gue liat banyak pedagang kaki lima juga disini" jelas Ali.
"tapi li.." sahut Aya
"dan gue gak mau ada penolakan!!" jelas Ali.
Mella dan Aya hanya mendengus kesal lalu keduanya mulai menikmati bakso tersebut.