3. Dinda Jomblo

66 9 2
                                    

*Saat dikelas

Dimulailah pelajaran yang kedua.
Bu guru pun datang memasuki ruangan kelasku. Yang tadinya ribut seketika hening melihat keberadaan bu guru yang sudah ada didepan mata. Tapi dia tidak sendirian, dia bersama sesorang yang tadi diperkenalkan oleh pak hendra kepada semua siswa.
Yakk betul sekali, dia adalah Devano. Seorang cowok yang baru saja pindah kesekolah ku dan seketika langsung menjadi incaran semua siswa perempuan (ehh gak semua deh, aku gak terlalu tertarik tuh).

"Selamat pagi anak-anak!"

"Selamat pagi bu..."

"Kalian pasti sudah mengenal dia kan?(sambil menunjuk kearah Devano)"

"Sudah bu..."

"Oke Devano, silahkan duduk di sana (sambil menunjuk kearah bangku kosong yang tepatnya ada disampingku)"

"Jangan deh bu, dia dipindahin ke tempat lain dong bu" ucapku tak tenang

Karena kalau Devano disampingku maka satu sekolah akan merasa iri kepadaku nanti dan bisa bisa aku disengakin sama satu sekolah... Ihh gilak aja! Gak mau cari sensasi ahh...

"Trus, dia mau duduk dimana? Bangku kosong kan ada ditempat kevin dulu dan hanya ada disamping kamu aja. Kevin kan udah pindah, jadi penggantinya adalah Devano. Kamu gak mau kan jadi jomblo dikelas? Haha.."  ucap bu guru sambil tertawa ringan.

"Ciahhh Dinda Jomblo hahaha" ucap anak kelas

Satu kelas mentertawakanku. Hmmm aku sangat kesal! Aku tidak pernah dipermalukan seperti ini! Dasar anak baru! Aku benci!!!

*Akhirnya Devano pun duduk disampingku dan mulailah pelajaran selanjutnya. Saat pelajaran dimulai aku tidak ada basa basi apapun dengan Devano. Karna aku sudah diambang rasa kesal kepadanya.

*Tett... Tett... Tettt...
Bel untuk pulang sekolah.

Setiap pulang sekolah aku selalu menunggu Abangku tercinta yaitu dani di taman. Dia adalah murid yang paling beda dari murid murid lainnya. Kenapa demikian? Saat bel sekolah, dia bukannya langsung menghampiriku tapi, dia masih ngumpul dan main bersama geng geng anehnya itu.
Aku sudah coba kekelasnya dan banyak cowok disitu, ya aku yang hanya memiliki mental tempe bisa apa? Ya nggak?

Lagipun kak Dhea pulang jam 15.30
Sedangkan kami pulang jam 15.00
Ya mau tidak mau kami harus menunggunya setengah jam. Si Dani mah enak, bisa main sama geng nya. Hanya angin sepoi sepoi , pepohonan serta handphone yang selalu menemaniku.

Aku pun membaca WATTPAD kesukaan ku yaitu karya @shrygrc_ yang berjudul ABC.

Tanpa kusadari Dani pun berada didepan ku seperti hantu yang ntah kapan dia berada disitu.

"Ayok cepat, kak Dhea udah diluar tuh!" ucap dani memerintah

Kami pun segera berjalan kearah gerbang sekolah dan menemui kak dhea. Kami pun masuk kemobil dan segera pulang kerumah.

"ihhh, gue kesel banget sama anak baru itu dan!" ucapku sambil memasang muka cemberut.

"Apalagi gue! Sok kegantengan banget sih tuh cowok! Kalau dia masuk Ips? Habis dia!" ucap dani dengan meninggikan suaranya.

"Santai dong bro, lo lagi marah sama dia atau sama gue? Rasanya lo itu mau nelan gue!" ucapku dengan kesal

"Yaelah, habisnya gue kesal!"

"Ya.. Gue jugak!! Tapi santai dong!" Ucapku lebih kesal lagi

"Hehe maaf tuan putri, pangeran terlalu kesal sama si upik abu hehe"

"ihh lebay deh lo haha"

Kak Dhea pun hanya bisa tersenyum melihat tingkah laku kami berdua yang kadang akur dan terkadang kayak kucing sama tikus.

Ditunggu ya episode selanjutnya♡
Jangan lupa vote, koment♥
Thankyou

ABCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang