Aku menonton televisi yang ada dihadapanku tetapi ntah mengapa pikiranku masih sangat berat. Permasalahan ini sangat berat bagiku. Dimana semuanya mengarah pada kehilangan orang yang paling aku sayangi. Aku belum kuat mengahadapi semua itu, Hancur sudah duniaku saat ini.
Tiga hari aku aku terbaring lemas dikasur dani, makan ogah ogahan, tidak ingin bertemu siapapun dan tidak ingin ditemani oleh siapapun. Aku hanya ingin ditemani oleh air mataku yang membasahi kasur milik dani tersebut. Aku sangat depresi sampai akhirnya terlintas dibenakku aku ingin...
AKU INGIN MATI!!!
AAAAAAAAAAARRGGHH!!!
(Teriak ku keras)Tanpa kusadari aku telah dipeluk seseorang yang tak lain adalah Dani. Rasanya aku ingin mengakhiri hidupku saat ini.
"Din!! Lu harus kuat! Sampe kapan mau gini terus? Gue juga hancur din ngelihat lu kayak gini! Hancur hati gue lihat lu din!!! Hancurrrrr!" (Sambil memelukku lebih erat lagi)
"Gue gak kuat dan, gue pengen mati aja!!!" Ucapku sambil menangis histeris
"Mau sampe kapan lu gini terus? Mana dinda yang suka jahilin gue? Mana dinda yang suka becanda bareng gue?" Ucapnya dengan nada lembut sambil menenangkanku.
Aku tak sanggup lagi untuk menangis karena air mataku sudah habis terkuras selama 3 hari ini. Akhirnya aku pun pingsan.
*
**
***
Aku pun terbangun
Aku melihat bahwasannya aku sudah berada ditempat tidurku yang bersih, tidak ada lagi air mata, dan bajuku yang sudah diganti karena selama 3 hari tersebut aku tidak mandi dan tidak mau beranjak dari kamar dani. Aku melihat ada kak Dhea, Tasya dan Fani yang memijitku."Din? Udah sadar? Jangan sedih lagi ya, kan ada kita din:)" ucap Tasya sambil memelukku
"Din, gue mau lu besok harus lupain kesedihan lo karna kita besok mau party dirumah Tasya karna besok Tasya ulang tahun nih, pokoknya lu harus datang!" Ucap Fani memaksa
"Dih lu gilak ya fan? Dinda tuh belum pulih banget! Kasihan dia kalau besok bakal datang keultah gue. Gpp kok din kalau lu gak bisa:)" ucap Tasya tersenyum
"Gue pasti datang ko Tas, gue udah gak lemes kok. dresscode warna apa?" Ucapku membalas senyuman Tasya
"Eh serius? Dresscode nya warna Merah Hitam ya din" ucap Tasya
"Gue janji gue bakal datang besok demi sahabat gue tercinta ini" ucapku
Setelah lama berbincang bincang akhirnya mereka pun pulang dan meninggalkan undangan ulang tahun Tasya yang tadi sengaja dibawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABC
Teen FictionHay semuanya. Semoga suka ya dengan Karya pertamaku♡ * ** *** Aku Benci padamu, tapi, mengapa semakin hari saat aku bertemu denganmu hatiku berdegup kencang? Apakah ini yang dinamakan CINTA?