Chapter 3

477 41 23
                                    

Ketika Jurina masuk ke halaman sekolahnya, ada banyak para siswi yang memberi selamat kepadanya karena telah memenangkan pertandingan basket kemarin. Dan Jurina tentunya juga berterima kasih, karena telah datang untuk melihatnya bertanding.
Jun yang juga sudah datang melihat Jurina yang tengah berjalan menuju ke arah kelasnya. Jun dengan segera menghampiri Jurina untuk memberi selamat. Walau bagaimana pun, anak itu adalah anaknya. Anak yang selama ini ia cari dan bersekolah di sekolah miliknya.

“Jurina!”

Jurina menoleh ke arah belakang. Ia melihat Jun yang menghampirinya. Jurina tersenyum dan menyapa lelaki paruh baya itu.

Matsui-san?”
“Selamat atas kemenanganmu kemarin, ya? Kau memang hebat! Permainanmu juga sangat baik!”
“Terima kasih, Matsui-san! Ini karena Mama yang selalu mendukung dan mendoakanku!”

Jun tersenyum dan mengangguk. Rasanya ia ingin memeluk Jurina dan memberitahukannya, jika Jun adalah Papanya. Tapi, Jun sangat takut, jika Jurina membencinya. Membencinya karena telah meninggalkan Rena. Ibu Jurina.
Hanya seperti ini, jika Jun ingin bertemu Jurina. Ia tidak mau, jika putrinya itu membenci dirinya.

“Kau pernah bilang, jika kau tidak pernah melihat Papamu! Apa kau ingin bertemu dengannya? Aku akan membantumu untuk bertemu dengannya!”

Jurina terlihat diam. Ia memang sudah tidak mau melihat wajah Papanya lagi, karena perbuatan Papanya di masa lalu. Tapi perkataan Mamanya masih terngiang di telinganya. Setidaknya, Jurina bisa melihat wajah Papanya.
Jurina ingin lihat seperti apa wajah Papanya. Lelaki yang sudah membuat Mamanya bersedih selama bertahun-tahun. Hingga Jurina sendiri sangat membenci Papanya.

“Sebenarnya aku tidak mau melihat wajah Papa lagi! Tapi kata Mama, aku harus bertemu Papa agar aku di akui oleh Papa!”
“Papamu pasti mengakuimu, Jurina!”
“Tapi aku membenci Papa! Dia jahat pada Mama! Dia menyakiti Mama dengan cara menikah dengan sahabat Mama! Aku kecewa pada Papa, karena Papa mengkhianati Mama! Setelah membuat Mama hamil, Papa tidak mau menikahi Mama! Aku benci Papa!”

Rasanya Jun sangat menyesal, karena ia dulu mengkhianati Rena. Ia bahkan sangat mengagumi Jurina sekarang. Ia menyesal tidak mempertahankan Rena yang memberikannya seorang anak yang sangat cerdas dan aktif.
Perkataan Rena ketika itu benar. Tuhan benar-benar menghukumnya. Ia mempunyai anak yang cacat dari Mayu. Miyuki tidak bisa berjalan, bahkan cara bicaranya tidak jelas. Tuhan menghukumnya dengan cara memberi anak seperti Miyuki.
Setelah kehilangan Rena, hidupnya seperti di neraka. Ia kecewa karena memiliki anak seperti Miyuki, walau sekarang ia menyayangi Miyuki.
Dan parahnya, kedua orang tuanya tidak menyukai Miyuki yang cacat. Jarang sekali berkunjung hanya untuk sekedar melihat anaknya.
Mereka malu mempunyai cucu seperti Miyuki. Tapi yang jelas, mereka tahu jika Rena mempunyai anak dari Jun. Anak yang sudah memberikan kebanggan pada Rena selama ini. Dia adalah Jurina. Anak yang berdiri di depan Jun sekarang ini.

“Apa Mamamu mengijinkanmu bertemu Papamu?”
“Mama mengijinkanku bertemu Papa! Tapi Aku tidak mau bertemu Papa karena kecewa dengannya!”

Maafkan Papa, Sayang! Papa memang jahat! Papa memang pengecut!

“Dulu ketika aku berada di dalam kandungan, Mama ingin bilang kepada Papa, tapi Papa seolah menjauhi Mama dan selalu membuat Mama sedih! Dan akhirnya Mama tahu kenapa Papa selalu seperti itu! Karena Papa sudah menemukan pengganti Mama! Aku benci Papa, Matsui-san! Dia tega meninggalkan Mama karena menikah dengan sahabat Mama sendiri! Aku benci mereka berdua!”
“Mamamu yang menceritakannya kepadamu?”
“Awalnya Mama tidak mau menceritakannya, tapi aku terus memaksanya! Tapi yang ada justru aku membuat Mama mengingat masa lalunya yang begitu kelam! Aku merasa bersalah pada Mama!”

My Story (WMatsui and JuriMayu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang