Jurina berjalan ke arah kelasnya. Ia harap, ia bertemu dengan Jun hari ini. Kata Mamanya, Mama ingin bertemu dengan Jun. Mengucapkan terima kasih kepadanya.
Jurina melihat Jun yang tengah mengantar Miyuki. Lelaki itu mengelus kepala Miyuki dengan lembut. Rasanya, Jurina sedikit iri dengan kebahagiaan itu. Kebahagiaan yang di rasakan Miyuki dari seorang Ayah.“Andai aku mempunyai seorang Papa seperti Matsui-san, pasti aku akan sangat senang!”
Katanya dengan lirih. Rasanya, ia ingin memiliki seorang Ayah seperti Jun. Tapi ia sendiri tidak tahu, jika Jun itu adalah Ayah kandungnya.
Tanpa ia sadari, Mayu yang baru saja sampai di belakangnya, mendengar ucapan Jurina. Mayu begitu jelas mendengarnya, karena ia sangat dekat dengan Jurina.
“Mama pasti bahagia memiliki seorang suami seperti Matsui-san! Dan pastinya Mama tidak akan terluka dan terkhianati!” katanya lagi.
Andai kamu tahu, jika aku dan Jun yang sudah membuat Mamamu seperti itu, Jurina! Apa kamu akan berkata seperti itu?
“Mama pasti bahagia memiliki suami seperti Matsui-san! Tapi aku tidak akan pergi meninggalkan Mama, seperti Papa yang sudah meninggalkannya! Aku akan jadi orang sukses dan juga membahagiakan Mama! Aku ingin Mama bahagia! Mama sudah berkorban banyak untukku, dan sekarang aku harus berusaha! Aku tidak mau membuat Mama terluka!”
Betapa beruntungnya kamu, Rena! Memiliki anak seperti Jurina.
Jurina kemudian berjalan mendekati Jun. Ia ingin bilang pada Jun, jika Rena ingin bertemu dengannya.
“Matsui-san” sapanya.
“Jurina, ada apa, nak?”
“Matsui-san, Mama ingin bertemu denganmu! Mama ingin bilang terima kasih, karena Matsui-san sudah mau memperhatikanku!”Rena ingin bertemu denganku? Bagaimana ini?
Jurina tampak memperhatikan wajah Jun yang tampak bimbang. Padahal, Ibunya hanya ingin bertemu bukan untuk melakukan hal-hal yang tidak-tidak. Tapi Jun seperti orang yang ketakutan.
“Matsui-san, kenapa melamun? Apa Matsui-san tidak bisa bertemu Mama?”
“Bukannya begitu, Jurina! Hanya saja, ada apa Mama ingin bertemu denganku? Tidak biasanya?”
“Aku tadi malam menceritakan kebaikan Matsui-san, jadinya Mama ingin berterima kasih!”
“Oh begitu! Iya, kapan-kapan kita akan bertemu! Ok?”
“Kenapa tidak sekarang saja?”
“Mama ada di sini?”
“Tidak, sih! Mama ada keperluan dengan Bibi Annin!”
“Nanti kita akan bertemu dengan Mamamu, ok?”
“Iya!”
Jun tampak sangat takut, ketika ia akan bertemu dengan Rena. Apa jadinya, jika nanti Jurina tahu bahwa ia adalah Ayahnya? Jun benar-benar tidak bisa membayangkannya.
Jun tahu, Jurina membencinya. Jun tahu, Jurina tidak akan pernah melupakan kejadian yang terjadi pada Rena. Karenanya, Rena sedih seperti itu.
Apa yang harus aku lakukan?
***
Jurina mendorong kursi roda Ibunya. Mereka tengah pergi ke taman dan mereka hanya berdua. Sudah sangat lama mereka tidak pernah lagi ke taman, dan Jurina benar-benar menginginkan pergi jalan-jalan lagi bersama dengan Ibunya.
Rena tampak menikmati suasana di taman itu. Sejuk dan sangat enak di pandang mata. Rena sangat bahagia, karena hari ini ia bisa pergi berdua dengan putri kesayangannya.“Mama? Di sini indah, ya?”
“Iya, Sayang! Mama sangat senang di sini!”Jurina tersenyum mendengarnya. Ia memeluk tubuh Ibunya dengan erat. Jurina ingin menghabiskan waktunya hari ini dengan Ibunya. Sudah sangat lama mereka tidak seperti ini. Dan Jurina sangat senang dengan hari ini, karena bisa bersama seperti ini.
“Sayang, Kau di sini dulu, ya? Mama ingin membeli minuman!”
“Biar aku saja, Mama! Mama tunggu di sini saja!”
“Tidak perlu, Sayang. Mama bisa sendiri, kok!”
“Hati-hati ya, Mama!”
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story (WMatsui and JuriMayu)
Fanfiction"Aku tidak akan menikah dengan lelaki lain, walau pun kamu sudah menjadi milik orang lain! bahkan, sekali pun orang itu adalah sahabatku sendiri. Aku akan membesarkan anak ini sendiri! aku akan menyayanginya dengan sepenuh hati!" Mama akan merawatmu...