Rena mengerjapkan kedua matanya. Ia terbangun karena sinar mentari yang masuk melalui jendela kamar.
Beberapa hari yang lalu, Rena di perbolehkan pulang.
Kondisi Rena memang sudah sembuh total, hanya ingatannya yang belum kembali. Hanya saja, ketika dia di perlihatkan benda atau kejadian yang berhubungan dengan masa lalunya, dia akan merasa sakit di kepalanya. Dan ada bayangan yang ia lihat di memorinya.Ketika bangun, Rena tidak melihat Jun di sampingnya. Dia mengerang, entah kenapa dia merasa pernah mengalami kejadian seperti yang pagi ini.
"Jun? Kau di mana? Ahh...!!" dia kembali mengerang.
Ada suatu kejadian yang ia lihat kembali. Rena dengan sangat jelas melihat kejadian itu. Rena melihat dirinya menangis di ingatannya."Sayang?"
Rena mendongak. Rena melihat Jun yang masuk ke dalam kamarnya.
"Kepalamu sakit?"
"Iya, Jun! Sakit sekali! Aku melihat kejadian di masa lalu. Apa Kau pernah meninggalkan Aku di saat Aku sudah tidur? Dan kemudian pergi menuju kamar Mayu?"Jun terdiam. Dia tidak bisa menjawab pertanyaan itu.
"Apa sewaktu itu Kau marah denganku? Kejadiannya seperti pagi ini, Aku tidak mendapatimu tidur di sebelahku dan muncul dari pintu. Kau kemana?"
"Sayang, Aku juga baru bangun tadi, dan ketika melihatmu masih tidur, Aku tidak tega untuk membangunkanmu. Aku hanya pergi ke ruang kerjaku untuk menyiapkan dokumen untuk rapat nanti di kantor!"
"Maafkan Aku, Jun! Mungkin yang aku lihat di memoriku itu tidak benar."Jun hanya memeluk Rena dengan sangat erat. Tapi, Jun merasa bersalah karena tidak menceritakannya kepada Rena. Tapi, bukankah itu lebih baik? Daripada Rena merasakan sakit yang menjadi di kepalanya.
"Aku mencintaimu, Rena! Aku sangat mencintaimu! Sekarang kesehatanmu lebih penting daripada hal yang lain!"
Rena tersenyum dan mengecup pipi Jun dengan lembut.***
Jun mengetuk pintu rumah kedua orang tuanya. Hari ini, dia datang sendiri ke rumah orang tuanya tanpa adanya Mayu atau Rena dan kedua anaknya.
Ayah Jun menatap kesal putranya. Dia masih marah dengan kejadian beberapa hari yang lalu, ketika dia di usir oleh anaknya sendiri."Untuk apa Kau datang kemari?"
"Meminta Ayah untuk tidak mengganggu Rena lagi! Dia amnesia setelah kejadian waktu itu!"
"Amnesia?"
"Iya!"
"Ayah sudah tahu itu!"Jun menatap bingung sang Ayah.
"Mayu yang menceritakan semuanya pada Ayah dan Ibu." seolah tahu, sang Ayah langsung menjawab kebingungan di raut wajah Jun.
"Kalau begitu, Ayah jangan membuatnya pusing! Aku mohon kali ini Ayah mendengarkan apa kataku! Kasihan Rena, Ayah!"Sang Ayah menghela nafas secara kasar. Lalu, menatap Jun dengan pandangan yang sulit di artikan.
"Ibumu sedang ada di sana!"
"Di mana?"
"Di rumahmu!"
"Untuk apa?"Sebelum menjawab pertanyaan Jun, handphone di dalam saku Jun bergetar.
Dia melihat nama yang tertera di layar, lalu mengangkatnya."Mayu, ada apa?"
Jun mendengarkan suara yang begitu bergetar, seperti orang tengah ketakutan di seberang sana.
"Apa?! Baik, aku kesana!"Jun menutup sambungan telepon. Dan menatap wajah sang Ayah yang tengah menatap ke arahnya.
"Rena pinsan dan di bawa ke runah sakit! Aku harus ke rumah sakit sekarang!"
"Ayah ikut!"***
"Apa yang terjadi pada Rena, Mayu?"
Jun langsung bertanya kepada Mayu, ketika baru saja ia sampai di rumah sakit.
Sebelum menjawab, Mayu sempat melirik ke arah Ibu mertuanya yang hanya diam berdiri di sampingnya.
Jun yang sadar, segera menoleh ke arah Ibunya."Apa ini ulah Ibu?"
"Aku tidak sengaja menceritakan kejadian dahulu yang terjadi pada kalian! Dan juga tentang pernikahan kalian yang tidak di dasari oleh cinta itu!"
"Ibu!!!"
"Mama!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story (WMatsui and JuriMayu)
Fanfiction"Aku tidak akan menikah dengan lelaki lain, walau pun kamu sudah menjadi milik orang lain! bahkan, sekali pun orang itu adalah sahabatku sendiri. Aku akan membesarkan anak ini sendiri! aku akan menyayanginya dengan sepenuh hati!" Mama akan merawatmu...