Jun melihat Jurina yang tertidur di sofa. Gadis itu kelelahan karena menunggu Ibunya yang belum kunjung sadar. Hari sudah pagi, dan Jun tidak mau membangunkan Jurina. Putrinya itu tengah kelelahan.
Nanti, ketika Rena sudah sadar, barulah Jun membangunkan Jurina.
Mayu pulang ke rumah untuk mengurus Miyuki. Pasti anak itu kebingungan mencari kedua orang tuanya.
Jun melihat Rena. Jemari istrinya itu bergerak. Jun mendekati Rena. Kedua matanya mengerjap dan Jun dengan sabar menunggu Rena untuk membuka kedua matanya dengan sempurna.“Sayang?” katanya tersenyum.
“Aku di mana? Kenapa kepalaku sakit sekali?” tanya Rena.
“Sayang, Kau berada di rumah sakit! Kau kecelakaan! Kepalamu terbentur!”
“Aku tidak mengingatnya sama sekali!”Jun merapatkan kedua alis matanya dengan bingung. Rena tidak mengingatnya sama sekali. Atau jangan-jangan wanita itu mengalami amnesia?
Tidak! Jun tidak mau Rena mengalaminya! Bagaimana dengan Jurina? Bisa-bisa dia syok dengan apa yang di alami Ibunya.“Kau tidak mengingatnya?”
Rena menggeleng. Rena memang benar-benar tidak mengingat kejadian yang membuatnya seperti ini. Tak sengaja ia menoleh. Rena melihat Jurina yang tertidur di sofa, “Kasihan sekali dia! Apa dia kelelahan?”
Jun menoleh melihat Jurina, “Iya! Dia anak kita, Rena!”
Rena tersenyum mendengarnya, “Aku tahu, Jun! Aku tidak melupakan anakku sendiri! Aku hanya lupa, kenapa Aku seperti ini!”Jun sangat lega mendengarnya. Ia memutuskan untuk memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Rena.
Dokter perempuan itu masuk dan segera memeriksa Rena. Dan menanyakan beberapa hal kepada Rena. Dan Jun hanya menyimaknya. Setelah selesai, dokter itu menyuruh Jun keluar untuk menjelaskan kondisi Rena.“Istri Anda mengalami amnesia jarak pendek!”
“Maksudnya?”
“Semua yang penting, yang terjadi selama ini pada istri Anda, sama sekali tidak dia ingat! Dia hanya mengingat beberapa hal yang ada di kepalanya! Tolong jaga kesehatannya! Jangan membuatnya mengingat kejadian yang ia alami dulu. Jika itu terjadi, dia akan mengalami rasa sakit di kepalanya!”
“Baik! Terima kasih, sensei!”Setelah itu, Jun kembali masuk dan menemukan Rena yang tersenyum kepadanya. Jun mendekat dan mengecup kening Rena dengan lembut.
Rena sedikit terkejut dengan ciuman lembut di keningnya itu. Ia menatap Jun yang menatapnya dengan mata yang begitu tidak Rena mengerti.“Jun, Kau membuatku jantungan!”
“Maaf! Tapi, Kau tidak lupa, jika Kita sudah menikah?”
“Aku tidak lupa, Jun! Kenapa memang?”
“Kata Dokter, Kau mengalami amnesia jarak pendek! Dan Aku takut, Kau akan melupakanku!”
“Aku tidak lupa, Jun! Kau tenang saja!”Jun membaringkan dirinya di samping Rena. Ok! Jun lupa untuk membangunkan Jurina yang masih tertidur. Padahal Ia sudah berjanji, jika Rena sadar, Jun akan membangunkan Jurina. Dan Jun lupa pada janjinya itu. Jun terlalu fokus pada Rena yang sudah sadar.
“Aku takut, jika Kau terluka atau terjadi sesuatu padamu!”
“Aku tidak apa-apa!”
“Tapi, Kau ingat dengan Mayu?”
“Mayu? Mayuyu maksudmu? Dia sahabatku, Jun! Kau juga menikahinya, kan?”Syukurlah, jika Rena mengingatnya. Dan Rena menyebut Mayu dengan nama Mayuyu. Entah apa yang ada di otaknya. Rena seperti tidak mengingat kejadian yang membuatnya terluka. Ia berbicara dengan sangat tenang.
“Jun, Kau tidak perlu khawatir! Aku baik-baik saja!”
“Jangan melupakanku, Rena! Jangan pernah!”
“Aku tidak akan melupakanmu! Jangan takut, ya?"Jun tersenyum mendengarnya. Dan dia mendekat. Rena tahu apa yang akan di lakukan Jun. Maka dari itu, dia juga mendekat dan menutup matanya. Lalu, kedua bibir mereka bertemu. Rena menikmatinya.
Jun sangat lembut. Tidak pernah berubah ketika lelaki itu menciumnya. Rena sangat bahagia, ketika Jun menciumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story (WMatsui and JuriMayu)
Fanfiction"Aku tidak akan menikah dengan lelaki lain, walau pun kamu sudah menjadi milik orang lain! bahkan, sekali pun orang itu adalah sahabatku sendiri. Aku akan membesarkan anak ini sendiri! aku akan menyayanginya dengan sepenuh hati!" Mama akan merawatmu...