Chapter 8

400 33 14
                                    

Jun pulang begitu sangat larut. Malam ini ada begitu banyak pekerjaan yang harus Ia selesaikan. Tapi, di sisi lain, Jun sangat gelisah dengan kondisi Rena. Sudah 3 hari sejak waktu Rena sakit. Demam Rena sedikit berkurang, namun masih terus membutuhkan istirahat.
Jun langsung masuk ke kamar Rena. Dia melihat Rena yang tengah terbaring di kasur. Jun mendekat ke arah Rena dan mengecup kening wanita itu. Namun, Rena justru terbangun akibat ulahnya.

“Apa Aku membangunkanmu, Sayang?”
“Tidak! Aku memang terbangun dan tidak bisa tidur lagi tadi!”
“Ini masih jam 12 malam, Sayang. Kau harus tidur, agar kondisimu membaik!”
“Maaf membuatmu khawatir!”

Jun hanya tersenyum dan mengecup kening Rena lagi.

“Tunggu sebentar, Aku akan mengganti bajuku!”

Rena hanya mengangguk.
3 hari ini Jun selalu tidur dengannya. Tidak pernah keluar dari kamar, ketika Rena benar-benar tidur. Adanya Jun di samping Rena juga membuat Rena nyaman. Bahkan sangat jarang Rena keluar dari kamarnya karena haus atau lapar. Jun selalu memeluknya dan itulah yang membuatnya tidur dengan nyaman.
Setelah mengganti baju, Jun segera keluar dan tidur di dekat Rena. Jun mendekat dan memeluknya dari dekat.

“Jun?”
“Hmm??”
“Apa Kau tidak tidur dengan Mayu?”
“Tidak, Sayang. Aku akan tidur di sini sampai Kau benar-benar pulih dari sakitmu!”
“Tapi Aku sudah sembuh!”
“Badanmu saja masih hangat seperti ini! Aku tidak mau meninggalkanmu! Sudah, sekarang kita tidur saja!”

Rena mengangguk dan tersenyum. Dia menyentuh pipi Jun dan Jun hanya tersenyum dengan ulahnya.
Entah kenapa, kedekatan mereka itu membuat Rena mengingat masa lalunya dengan Jun. Ketika Jun membelainya, memperhatikannya, mengecupnya, bahkan sampai menolongnya ketika Ia tengah kesusahan.
Mengingat itu, rasanya Rena ingin menangis.

“Sayang, kenapa menangis?”
Rena tidak sadar, jika ia benar-benar menangis. Ia langsung menghapus air matanya.
“Eh? Aku tidak apa-apa, Kok!”
“Ya sudah Kita tidur!”

Rena hanya mengangguk dan tersenyum. Ia membenamkan wajahnya pada bidang dada Jun. Begitu sangat romantis.
Jun selalu mengelus kepala Rena, ketika wanita itu ingin tidur. Jun selalu memperhatikannya. Jun ingin menjadi suami siaga untuk Rena. Dia ingin, jika Rena merasa nyaman ketika berada di dekatnya.

***

Rena terbangun ketika pagi datang. Ia bangun pukul 5 pagi, dan pertama kali yang Ia lihat adalah wajah Jun.
Wajah yang sudah lama tidak menemaninya itu, kini bisa Ia lihat lagi sekarang. Walau hati lelaki tidak sepenuhnya Ia miliki, namun Rena sangat bahagia. Bahkan, Itu adalah hal yang luar biasa untuknya. Jun benar-benar memperlakukannya seperti istri sekarang. Tidak lagi membedakan antara Dia dan istri pertama Jun.

“Aku tidak percaya, jika sekarang Aku bisa di miliki olehmu! Aku bisa melihat wajahmu lagi seperti dulu, seperti saat Kita menjadi sepasang kekasih dulu! Bahkan, ini lebih dari yang Aku bayangkan sebelumnya! Terima kasih, Jun! Dan maafkan Aku, karena Aku cacat dan mungkin menyusahkanmu! Aku sadar, Aku tidak seperti yang dulu lagi!”
“Tapi, Kau mempunyai hati yang sangat sempurna, Sayang!”
“Eh?”

Rena terkejut, ketika Jun membuka matanya dan membalas semua apa yang Ia katakan. Rena sedikit gugup. Ia membuang wajahnya, namun Jun menyentuh pipinya dan membimbingnya untuk melihat wajah Jun.
Sekarang, Rena bisa melihat Jun yang tengah tersenyum kepadanya.

“Maafkan Aku!”
“Untuk apa Kau meminta maaf? Bahkan Aku juga bahagia, karena hatimu masih memilihku untuk menjaganya!” Kata Jun sambil membelai wajah Rena.

Rena hanya tersenyum. Dan entah kenapa, wajahnya memerah mendengar ucapan manis dari mulut Jun. Ia begitu sangat tersipu. Dan tidak sanggup melihat wajah suaminya itu.
Jun hanya tersenyum. Kemudian, Ia langsung mencium Rena dengan lembut. Pagi hari, di awali senyuman dan kecupan dari Jun, itu membuat Rena sangat bahagia.

My Story (WMatsui and JuriMayu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang