part 3 : dia Zawja

13 2 1
                                    

Flashback on

Malam itu adalah malam ketika hari pertama kelulusan Andra dari pesantrennya. Ia merasa sangat lelah, setibanya di rumah Andra berbicara sebentar dengan Ayah, Ibu dan kakak laki-lakinya, lalu ia memutuskan untuk segera ke kamar dan beristirahat.

"Andra,, turun dulu nak..." Panggil Aminah ibu Andra dari lantai bawah.

"Iya bu, bentar..." Andra heran kenapa ibunya langsung memanggilnya turun ke bawah, padahal baru saja ia dari sana.

"nak,, ibu tau kamu capek baru pulang tapi kamu harus nemuin Habibti sekarang juga, dia nunggu kamu di taman samping rumah" ucap Aminah yang membuat Andra heran, 'siapa Habibti?' pikirnya. Namun ia tetap pergi keluar untuk menemui orang yang di maksud oleh ibunya.

Setibanya di taman itu Andra melihat seorang gadis dengan hijab panjang yang membelakanginya. "Habibti?" Panggil Andra, namun ketika gadis dengan hijab panjang itu akan berbalik, sebuah cahaya yang menyilaukan matanya membuatnya tak bisa melihat wajah gadis itu.

Andra segera terbangun dari mimpinya, dia masih merasa ada yang mengganjal di hatinya karena tidak berhasil melihat wajah gadis yang ada di mimpinya. Dia hanya ingat bentuk hijab yang di pakai gadis itu dan namanya adalah Habibti.

Setelah minggu-minggu berikutnya berlalu, Andra sudah empat kali bermimpi tentang Habibti, namun ia tak pernah berhasil melihat wajahnya. Andra selalu merasa tak tenang jika terbangun dari mimpinya itu, maka ia segera mengambil air wudu' dan berusaha untuk tidur kembali.

Flashbak off

Gadis dengan hijab panjang itu berbalik dan menatap heran lelaki yang berdiri dengan raut wajah terkejut di ambang pintu klub Bahasa dan Satra Islami itu.

"saya bukan Habibti.. kamu siapa?" tanya gadis itu. Andra yang sudah bisa mengendalikan dirinya langsung ingat bahwa Habibti hanyalah gadis dengan hijab yang sama di pakai dengan gadis yang ada di hadapannya saat ini.

"eh maaf,,, nama saya Andra dan saya ingin bergabung dengan klub ini, apa boleh?" tanya Andra. Gadis yang didepannya langsung menatap Andra dengan mata berbinar.

"boleh kok boleh.. sini duduk.." ajak gadis itu. Andra pun menurutinya. "nama saya Zawja... Zawja Azzahra, ketua klub ini"

"ohh.. tapi anggota yang lainnya mana Zawja?" tanya Andra karena melihat ruangan itu yang sepi dan hanya ada mereka di sana.

"hehe.. anggotanya cuma kamu doang kayaknya"

"ha?" Andra sedikit terkejut.

"iya,, klub ini kan baru di bentuk, dan selama seminggu ini udah ada 3 orang yang daftar jadi anggota, tapi mereka keluar lagi" ucap Zawja dengan wajah agak murung. Namun seketika ia mengangkat wajahnya dan menatap Andra dengan lekat, Andra jadi merasa risih dan menundukkan pandangannya. "namun saya ga akan biarin kamu keluar dari klub Andra,, kamu harus bantuin saya nyari anggota dan mengabdi kepada saya selama klub ini ada di sekolah ini". Suasananya jadi mencekam. Andra merasakan aura intimidasi yang sangat kuat dari gadis di depannya ini.

"tapi..." ucapan Andra tidak jadi selesai karena Zawja memotong kalimatnya "ga ada kata tapi, saya udah lelah dan hampir putus asa karena merasa ga ada yang berminat untuk masuk dan serius jadi anggota klub ini, namun setelah ada seseorang yang masuk lagi, saya ga akan biarin dia pergi... dan itu kamu!!"

'Astaughfirullah.. apa Zawja sudah frustasi karena tidak ada yang mau masuk klubnya?' Pikir Andra. Sepertinya Andra harus berhasil membawa anggota lain, jika tidak ia pasti hanya akan berdua dengan Zawja menghuni klub ini, dan Andra tak mau itu terjadi.

HabibtiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang