Saat itu hari Sabtu, sepulang sekolah Andra dan Zawja mengantarkan karya klub mereka yang pertama, pada Pembina mereka. Zawja membuat sebuah cerpen tentang kisah cinta bernuansa islami. Sedangkan Andra membuat artikel tentang bahaya pacaran di kalangan remaja.
"hm.. karya pertama kalian ini sudah bagus sekali. Semoga saja dengan melihat karya kalian, anggota klub jadi bertambah" ucap Bu Syuhada, guru Pembina klub Bastrami.
"insya allah buk.. semoga saja..." ucap Andra.
Setelah itu mereka berpamitan untuk pulang ke rumah masing-masing. Andra segera menuju tempat motornya di parkir. Saat lewat di gerbang sekolah, Andra melihat Zawja sedang berdiri disana.
"Za,, ga pulang?" Tanya Andra.
"pulang kok.. masa' nggak" jawab Zawja.
"ya udah.. kamu..." belum sempat Andra melanjutkan ucapannya telah di potong oleh Zawja.
"ga usah ngasih tumpangan. Saya lagi nunggu kakak saya jemput,, lagian saya ga mau naik motor berdua sama kamu, ga muhrim dan saya ga mau berduaan aja sama kamu" Andra tercengang mendengar ucapan Zawja. Ia bersyukur karena Zawja mengingatkannya.
"helleh, jangan ge-er ya.. aku juga tau soal itu kali" ucap Andra jaga image.
"kalo gitu ya udah, sana pergi! Ngapain masih disini?" Zawja mengusir Andra.
"iya iya.. tega banget sih ngusir-ngusir teman yang seiman dan seagama" ucap Andra. Lalu bergegas meninggalkan Zawja. Belum lama, Andra melajukan motornya, dia berhenti di sebuah warung, ia melihat Virgo sedang duduk di kursi yang ada di teras warung itu.
"assalamualaikum buk.." Andra memberi salam pada Buk Nela, pemilik warung tersebut.
"waalaikumsalam.. mau nyari apa Andra?" jawab Buk Nela.
"air mineralnya satu ya buk" setelah di berikan oleh Buk Nela, Andra pun membayar minumannya, lalu duduk di samping Virgo yang tengah termenung duduk di kursi.
"Asslamualaikum Virgo!" ucap Andra agak keras sehingga Virgo jadi kaget.
"waalaikum salam, biasa aja kali Ndra ngucap salamnya, gue juga ga budek kok!" ucap Virgo yang kesal karena terkejut.
"hehe sorry Virgo,, lagian lo ngapain bengong aja di sini?" saat Andra mengucapkan hal itu ia melihat Zawja lewat sambil di bonceng oleh kakaknya. Melihat hal itu reflek Andra tersenyum. Hal itu membuat heran Virgo yang ada di sampingnya.
"kenapa lu Ndra senyum-senyum aja,, lo bahagia udah buat copot jantung gue?"
"hehe, bukan gitu go.. jangan souzon gitu dong.. o iya! Lo belum jawab pertanyaaan gue, kenapa lo bengong disini?" Andra berusaha mengalihkan topik pembicaraan.
"hm.. gue bingung aja Ndra, perasaan gue.. gimana ini Ndra, gue ga mau kayak gini, tapi gue ga bisa kayak gitu.. terus gue harus kayak gimana?" Andra menelengkan kepala mendengar penjelasan membingungkan dari Virgo.
"ga ngerti gue go.." ucap Andra.
"gini, gue suka sama Mia, dan gue pengen ngungkapin ke dia, soalnya gue butuh kepastian biar hati gue tenang Ndra, tapi gue ga mungkin ngajak dia pacaran. Pacaran itu mendekati zina dan zina adalah perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk" Andra tersenyum mendengar penjelasan Virgo, ternyata temannya ini adalah lelaki yang baik.
"sabar aja dulu go, kita ini masih kecil. Lo harus bisa ngendaliin perasaan lo, yang bisa lo lakuin sekarang buat Mia adalah mendo'akannya" Andra memberi saran pada Virgo.
"ya, kayaknya cuma itu yang bisa gue lakuin sekarang. Dan lo.. sekarang kayaknya phobia lo sama cewek udah hilang ya Ndra, selamat ya!"
"lha? Maksud lo apa go?"
"ya,, lo udah mulai mau bergaul sama cewek"
"ya kan Islam tidak menyuruh kita untuk tidak bergaul dengan mereka, kita boleh berteman dan bergaul dengan mereka asal tidak berlebihan"
"ya deh.. tapi lo hati-hati aja,,, karena kalo lo sampe suka sama cewek, jadinya kayak gue ntar, bingung sendiri"
"iya..." 'gue usahain supaya nggak kayak gitu go.. do'a in supaya gue bisa'
Setelah itu Andra dan Virgo pulang ke rumah masing-masing. setibanya di rumah Andra langsung mencek HP nya. Ia melihat sebuah pesan dari Zawja 'Ndra kamu harus ke rumah Bu Syuhada sekarang! penting! GPL!'
************
Segini dulu ya,,, semoga readers semua jangan bosan-bosan ya baca cerita aku.. ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Habibti
Teen FictionAku tidak suka pemikiran orang-orang yang berkata bahwa pacaran itu di perbolehkan dalam islam hanya karena banyak orang yang melakukannya. pacaran itu memang boleh, tapi setelah menikah. Namun kita masih di perbolehkan untuk berteman dengan lawan j...