Part 5

947 46 15
                                    

18.00, Zyfah baru saja sampai rumah. Setelah melaksanakan shalat magrib, Zyfah ke ruang makan untuk melaksanakan ritual makan malam dengan keluarganya. Sesampainya di ruang makan Zyfah langsung duduk disalah satu kursi meja makan yang kosong. Tapi di meja makan Zyfah tidak melihat keberadaan abi dan kakak sulungnya.

"Mi, abi sama kak Al mana ya?" tanya Zyfah.

" oh, abi sama kak Al hari ini lembur, ada masalah sedikit di kantor yang melibatkan perusahaan." jawab Hayati sambil menyuapi Rasyid. Yang kebetulan Al dan Abdul satu kantor di perusahaan mereka, Abdul menjabat sebagai CEO di perusahaannya sedangkan Alfatih yang biasa di sapa Al ini adalah seorang direkturnya.

"Oh, semoga cepat terselesaikan masalahnya ya mi." ucap Zyfah.

Selesai Zyfah makan, Zyfah beranjak dari kursi bermaksud mencuci piring, setelah mencuci piring, Zyfah ke kamarnya untuk melaksakan shalat Isya', dan setelah selesai melaksanakan shalat Isya' Zyfah berbaring di ranjang bermaksud untuk tidur. Tapi sulit rasanya bagi
Zyfah memejamkan mata, memorinya beputar saat dimana Jafran berjanji melamarnya sebelum Jafran berangkat ke pakistan untuk penelitian 3 tahun yang lalu.

"Drrt drrt drrt."

Disaat Zyfah masih terlelap dengan ingatannya, tiba-tiba handphonenya bergetar tanda ada panggilan masuk. Zyfah melirik sekilas ke arah layar handphone untuk memastikan siapa yang menghubunginya, tapi layar handphonenya hanya menampakkan sebuah nomor yang tidak dia tahui. Tanpa berfikir lama akhirnya Zyfah mengangkat panggilan tersebut.

"Halo, assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam Zyfah." ucap seseorang di seberang sana.

Zyfah merasa dejavu dengan suara orang yang menghubunginya itu, dia sangat hafal dengan suara itu. Itu adalah suara pria yang menjadi Cinta pertamanya.

"Dokter Jafran?"

"Iya Zyfah ini saya, Zyfah apa kabar?"
"Alhamdulillah baik dok, dokter apa kabar? Dokter kapan balik ke Indonesia? Dan Mengapa tiba-tiba dokter menghubungi saya?."

"Allhamdulillah baik, saya baru sampai tadi pagi di Indonesia. Sebenarnya, maksud saya menghubungi kamu adalah untuk mengatakan bahwasannya besok saya akan menjumpai abi kamu untuk meminta izin menjadikan kamu sebagai istri saya."

"Tapi..." ucap Zyfah tersendat.

"Tapi, apa Zyfah?"

"Tidak apa apa kok."

"Ya sudah besok saya akan kerumah kamu, jangan lupa bilang sama abi kamu. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam" ucap Zyfah sembari memutuskan panggilan.

Aduh gimana ni aku mengatakan kepada abi, kalau dokter jafran akan datang melamarku, sedangkan abi menjodohkan aku dengan anak temannya, aduh...gimana aku menjelaskan kepada abi nanti. Fikir Zyfah frustasi. Karena jarum jam sudah menunjukan pukul 23.00, akhirnya Zyfah pun terlelap dalam mimpinya.

💗💗💗

08.00, Zyfah sedang sarapan dengan keluarganya, hari ini hari libur, sudah menjadi tradisi keluarga Zyfah setiap hari libur mereka bersarapan agak telat. Setelah selesai sarapan, Zyfah mendatangi abinya yang sedang membaca koran di ruang tamu, Zyfah bermaksud memberitahu abinya tentang persoalan lamaran dokter Jafran. Tapi belum Zyfah angkat bicara abinya sudah bicara terlebih dahulu.

"Bi! Zyfah mau bicara" panggil Zyfah.

"Oh ya fa, nanti siang kamu ada acara gak?" tanya Abdul sambil melipat koran.

Muslimah PendampingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang