5. Five Days

122 31 10
                                    

Harry tersenyum pada Mikaela. Ingin ia menghampiri Mikaela dan memeluknya, tapi ia urungkan niat itu.

Harry memutar badannya untuk mengambil gitar sebelum ia berbicara di mic lagi.

"And the last song i'll bring to you is Two Ghosts"

Harry mulai memainkan nada dari lagu Two Ghosts.

"Same lips red, same eyes blue
Same white shirt, couple more tattoos
But it's not you and it's not me
Tastes so sweet, looks so real
Sounds like something that I used to feel
But I can't touch what I see
We're not who we used to be
We're not who we used to be
We're just two ghosts standing in the place of you and me
Trying to remember how it feels to have a heartbeat."

Harry memejamkan matanya seperti ia menyanyikan From the Dining Table. Karena itu adalah satu-satunya cara ia menghayati lagu.

"The fridge light washes this room white
Moon dances over your good side
This was all we used to need
Tongue-tied like we've never known
Telling those stories we already told
'Cause we don't say what we really mean
We're not who we used to be
We're not who we used to be
We're just two ghosts standing in the place of you and me
We're not who we used to be
We're not who we used to be
We're just two ghosts swimming in a glass half empty
Trying to remember how it feels to have a heartbeat"

Ia ingat ketika ia berdansa dengan Mikaela di bawah terang bulan. Dihiasi dengan lilin-lilin di sekeliling mereka.

"We're not who we used to be
We're not who we used to be
We're just two ghosts standing in the place of you and me
We're not who we used to be
We don't see what we used to see
We're just two ghosts swimming in a glass half empty
Trying to remember how it feels to have a heartbeat"

Harry berhenti sejenak, dan para penggemarnya berseru lagi.

"Trying to remember how it feels to have a heartbeat"

Harry perlahan membuka matanya. Dan yang ia lihat adalah flashlight yang dihasilkan dari ponsel para penggemarnya.

"I'm just trying to remember how it feels to have a heart—beat"

Dan Harry berusaha mengelap air matanya yang akan jatuh. Ia dengan cepat menaruh gitarnya kembali ke tempatnya dan turun dari panggung. Ia tak ingin menangis di panggung karena Mikaela.

Ia berlari ke ruang ganti dan duduk di sofa yang ada disana. Ia menangis. Ia menyesal mengikuti ajang itu dan menjadi seorang superstar. Ia menyesal. Seharusnya ia yang selama ini menjaga Mikaela.

Kemudian ia mendengar suara pintu diketuk. Ia tak ingin membuka tangannya yang menutup wajahnya dan tak ingin mendongakkan kepalanya.

Ia merasakan ada seseorang yang duduk di sebelahnya.

"Harry," panggilnya. Ia, Mikaela. Ia merangkul Harry

"Sudahlah," bujuknya dengan suara yang lembut. Harry masih tak ingin membuka tangannya

"Aku masih mencintaimu,"

Harry terkejut dan ia membuka kedua tangan yang menutupi wajahnya. Ia menoleh ke kanan untuk melihat Mikaela. "tapi cintaku tak seperti dulu lagi, Har." sambung Mikaela.

Seperti ada dentuman bom yang besar yang terjadi di dalam hati Harry. Dan seperti ada yang meninju dadanya berkali-kali.

"Maaf," ujar Mikaela lagi. "tapi kita bisa menjalani waktu lima hari layaknya sepasang kekasih"

Harry tersenyum lebar dan memeluk Mikaela erat. "Aku akan berbicara pada Jeff, meminta hari libur untuk lima hari kedepan" ujar Harry di dalam pelukan Mikaela. Mikaela tersenyum juga. Ia rindu ketika Harry bertingkah seperti ini. Selalu memeluknya.

Pulang dari O2 Arena, Harry buru-buru menghubungi Jeff, manajernya.

"Jeff," sapa Harry seraya duduk di tepi kasurnya

"Ada apa, Harold?"

"Aku ingin meminta day off untuk lima hari kedepan"

"Apa? Itu lama Harry!"

Harry menghela napasnya sebelum ia menjelaskannya pada Jeff.

"Kumohon. Lima hari saja. Sudah lama aku tak bersama Mikaela dan aku rindu padanya. Tak tau kapan aku akan bertemu dengannya lagi"

"Baiklah, lima hari."

"Terima kasih, Jeff"

Harry mematikan sambungannya. Ia senang, ia bisa bersama Mikaela setidaknya untuk lima hari itu sudah cukup.

superstar 🌟 h.s ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang