Hari kedua. Harry berencana mengajak Mikaela pergi ke pasar malam dekat rumahnya.
"Hi, Harry. Why you calling?"
"Do you wanna do a bunch of fun stuff with me?"
"Sure" jawab Mikaela.
"Ada pasar malam di dekat rumahku, do you want me to take you-"
"No. Aku saja yang ke rumahmu, Harr"
"Okay, i'll see you at 7pm. Bye"
"Bye"
Sambungan Harry dengan Mikaela terputus.
Ini sudah pukul 6 lebih 13 menit. Harry akan bersiap-siap. Mandi dan memakai pakaian yang cocok.
Harry menunggu kedatangan Mikaela di ruang tamunya. Ia siap dengan baju kasualnya dan topi berwarna coklat, serta boots kesayangannya.
Ketika ia mendengar bunyi bel, ia membuka pintunya. Nampaklah Mikaela yang membuat Harry terkesan.
"Wow" ujar Harry, membuat Mikaela terkekeh.
"Kau sudah siap, Harry?" tanya Mikaela mengalihkan.
"Sudah. Ayo berangkat" Kemudian Harry menutup pintu rumahnya.
"Apa kau memakai Gucci ke pasar malam, Harry?" ledek Mikaela disusul dengan tawa kecil.
"Tidak. Hanya YSL untuk boots ku"Lalu dengan refleks, Harry menggenggam tangan Mikaela. Namun Harry tersadar
"Maaf"
Mikaela tersenyum, "Tak apa. Kekasih selama lima hari ini, bukan?" Harry pun mengangguk lalu memegang tangan kanan Mikaela lagi.
Saat mereka sampai di pasar malam, semua mata tertuju pada mereka-tidak, pada Harry. Dan Harry harap mereka tak heboh lalu mengganggu mereka.
"Kau ingin bermain apa?" tanya Harry ketika mereka berhenti di tengah jalan dan bingung ingin bermain apa.
"Um-bagaimana kalau lempar bola?" ucap Mikaela sambil menunjuk tempat dimana lempar bola itu.
"Boleh juga."
Kemudian Harry menarik tangan Mikaela menuju tempat itu.
"£1 pound untuk satu kesempatan" kata penjaga tempat itu. Kemudian Harry mengeluarkan dompetnya dan mengambil £6 pounds lalu memberikannya pada penjaga itu.
Penjaga itu memberi Mikaela tiga buah bola, begitupula dengan Harry.
Mikaela berusaha melempar bola dan menjatuhkan kotak-kotak yang tersusun itu. Namun apa daya Mikaela, ketiga bola Mikaela sudah habis. Dan Harry tersisa satu.
Harry melihat Mikaela kemudian tersenyum. Ia menggeserkan badannya mendekati Mikaela dan ia memberinya sisa bolanya. Tapi ia memegang lengan Mikael, "Kau harus membidik dulu" ucap Harry sambil memegang lengan Mikaela dan membantunya membidik.
"Jika kau rasa sudah pas, kau tinggal melemparnya"
Mikaela menuruti apa kata Harry. Harry melepas tangannya membiarkan Mikaela berusaha sendiri. Mikaela membidik, lalu melempar bola itu ketika merasa pas.
Dan BAM!
Bola yang Mikaela menjatuhkan kotak-kotak yang tersusun itu. Penjaga itu memberikan hadiah boneka teddy bear pada Mikaela. "Terima kasih," ucap Mikaela pada penjaga itu.
Mikael tiba-tiba memeluk Harry, "Terima kasih telah mengajariku. Aku selalu payah dalam hal itu"
Di dalam pelukan Mikaela, Harry tersenyum. Kemudian Mikaela melepas pelukannya ketika Mikaela berseru, "Oh, Harry, lihat! Gulali!" Mikaela berlari menuju orang yang menjual gulali itu. Harry hanya memutar mata lalu terkekeh, diikuti dengan ia yang menyusul Mikaela.
"Aku selalu menyukai gulali," gumam Mikaela yang didengar oleh Harry. Kini mereka berada dalam perjalanan ke rumah Harry.
Harry terkekeh pelan, "Kau memang selalu gitu, Kael. Tak pernah berubah"
Sampai di rumah Harry, Mikaela disambut oleh Anne. Gemma? Ia sudah pergi tidur.
"Hai, Mikaela" sapa Anne. "Hai juga, Anne"
"Kael, ini sudah pukul 10 malam, sebaiknya kau menginap disini"
Namun Mikaela menggelengkan kepalanya,"Tak usah, Anne"
"Kau ini perempuan, Sayang. Kau akan tidur di kamar Harry" Mikaela bertukar pandangan dengan Harry yang berdiri di sebelahnya. "Baiklah"
Mikaela tidur dengan Harry. Tapi mereka tak akan melakukan apa-apa. Ingat itu. Mikaela tak bisa tidur, ia mengingat kejadian-kejadian yang ia alami bersama Harry.
"Kau mengapa belum juga tidur, Sayang?"
Suara berat Harry mengejutkan Mikaela. "Aku tak bisa tidur,"
Tiba-tiba Harry melingkarkan lengan besarnya ke perut rata Mikaela. "masih belum juga?" tanya Harry lagi. Mikaela menggeleng. Harry menarik Mikaela lebih dekat ke dadanya, "Bagaimana?"
Oh ini sungguh nyaman, batin Mikaela. Yang membuat ia jatuh ke alam mimpi. Dan pertanyaan Harry tak ia jawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
superstar 🌟 h.s ✔
FanfictionWho says that being a superstar is good? "Where have you been? I'm waiting for you but you never came back. You left me." she said, as her tears streaming down her face. "I'm sorry, let me pay all this." he begged. She laughed, "It's too late" © 201...