Epilogue

202 34 17
                                    


Supermarket Flowers - Ed Sheeran





























Semua berakhir disini. Seluruh dunia berduka. Tak akan ada lagi wajahnya, ia digantikan oleh nama dan hasil karya lagu-lagunya. Ia pergi meninggalkan kita semua. Ia pergi meninggalkanku.

Aku ingat ia berbeda pada hari itu. Sorot matanya seperti ia tak akan melihatku lagi. Sorot matanya begitu sayu dan aku–aku tak kuat untuk melanjutkannya, maaf.

Aku menyesal. Seharusnya aku memilihnya, tapi aku tak mungkin meninggalkan Keith begitu saja. Ia sudah berusaha untuk menikah denganku, aku tau Keith dan Harry adalah dua orang dengan sifat serta kedudukan yang berbeda. Harry adalah seorang superstar, Keith? Ia hanya bekerja di perpustakaan yang sama denganku. Bisa dibilang gajinya kecil. Berbeda dengan Harry yang hasilnya sangat luar biasa.


Author's

Lima hari itu berakhir. Lima hari yang singkat tapi sangat berarti bagi Harry. Ia bisa menghabiskan waktu yang singkat itu dengan baik, ia tak menyia-nyiakannya.

Harry menyetir mobilnya menuju bandara. Ia berat untuk meninggalkan kotanya, terutama meninggalkan Mikaela lagi. Harry berpikir jika saja ia tak mengikuti ajang itu, mungkin kini ia dan Mikaela sudah menikah dan bahagia. Namun Tuhan memiliki rencana lain baginya.

Manchester diliputi awan yang berwarna abu-abus, seakan awan akan menumpahkan kesedihannya pada bumi. Harry sangat ingin Mikaela selalu berada di sampingnya. Dan Harry sangat ingin membawa Mikaela mengelilingi dunia bersamanya. Semua ekspetasi Harry tak sesuai realita. Harry masih merutuki dirinya sendiri.

Langit pun menumpahkan tangisannya karena tak kuasa menahan beban air yang dibawa. Hujannya cukup deras, sampai kaca depan mobil Harry buram. Memecahkan keheningan, Harry memutuskan untuk menyalakan radio. Dan terdengar lagu kesukaan Mikaela dan Harry, Endless Love.

Ia ingat setiap ia dan Mikaela mendengar lagu ini di dalam mobil, mereka berdua akan bernyanyi bersama. Tak diduga Harry meneteskan air matanya. Ia rindu semuanya; ia rindu memeluk Mikaela, mencium Mikaela, pergi berdua bersama Mikaela, bermain bersama Mikaela, menenangkan Mikaela ketika ia takut akan petir, dan hal-hal kecil dari Mikaela yang ia rindukan.

Harry mengambil ponselnya di bupet. Ia menekan tombol nyala pada ponsel lalu menampakkan gambar di layar kunci Harry, foto ia dan Mikaela ketika Harry mengikuti ajang itu.
Harry tersenyum dengan air mata yang masih turun lewat pipinya.

Ketika Harry menaruh ponselnya lagi, matanya membelalak. Segera ia membanting stir dan tak disangka ia menabrak tiang besar di bahu jalan.

Mobil yang dikendarai Harry ringsek, semua orang mulai mendatangi dan mengerumuni mobil Harry.

Disisi lain, seseorang hendak menyebrang. Itu Keith. Ia ingin menuju toko butik, untuk memberikan kejutan pada Mikaela. Saat ia di tengah jalan, seseorang mengklasoninya dan seketika mobil itu banting stir. Beruntung Keith selamat. Ia langsung mendatangi mobil itu, betapa terkejutnya ketika ia menerobos kerumunan orang-orang.

Itu Harry.

Dengan darah yang bercucuran dari keningnya, dan hidung. Tangan yang lecet dan berdarah, juga pipi. Wajah Harry dipenuhi dengan aliran merah. Kaki Harry terjepit karena depan mobil ringsek.

Keith segera menelpon ambulan. Paparazzi mulai mengambil foto yang terjadi dengan Harry, dunia akan diggemparkan dengan kejadian ini.

Setelah ambulan datang, Harry segera dikeluarkan dari mobil secara perlahan dan dimasukkan ke mobil ambulan. Keith segera menghubungi Mikaela.






superstar 🌟 h.s ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang