part 2

498 21 1
                                    

Ternyata benar, cinta bisa membuat orang dan keadaan berubah. ~All fake

~~~~~

Fahri melajukan motornya dengan kecepatan standar, biasanya dia selalu jahil kepada shinta dengan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, yaa.. biar bisa modus sihh.

Namun berbeda dengan sekarang, shinta jadi lebih pendiam tidak banyak bicara. Dan itulah yang tidak di mengerti oleh fahri sekarang. Yang di butuhkan fahri hanyalah kejelasan dari shinta sekarang. Mengapa sejak kejadian waktu di pantai fahri merasa shinta menghindari dirinya?

Apa karena kejadian yang dilakukan dirinya yang meluk shinta dari belakang? Sehingga membuat kemarahan shinta sampai sekarang. Dan itu berarti shinta belum memaafkannya.

"Shin"

"Hm" shinta hanya bergumam.

"Kita jalan dulu ya" pinta fahri

"Aku gabisa"ketus shinta

"Kali ini aja shin, ada yang pengen aku omongin sama kamu"

"Ngomong aja disini" jawab shinta cuek

"Gabisa disini"

"Yaudah"

"Yaudah apa? Mau?"

"Hmm.. tapi aku mau makan bukan jalan" shinta pikir ternyata pura-pura cuek itu susah ya harus pake tenaga.

"Iya siapp boss" shinta terkekeh geli mendengar fahri mengucapkan sepeti itu, dan itu membuat bibirnya melengkungkan senyumnya.

"Gitu aja, kamu tambah cantik kalo senyum" tutur fahri karena ia melihat shinta dari spion motornya. Entah kenapa fahri mulai merindukan shinta yang selalu cerewet kepadanya, tidak seperti sekarang yang hanya ada kecanggungan diantara keduanya.

"Gausah liat-liat atau gak aku berubah pikiran sekarang" ketus shinta membuat fahri gelagapan dan membenarkan spionnya ke arah jalan.

~~~~~

Kini mereka tengah berada di sebuah restoran di dekat rumah shinta.

"Permisi mas dan mba, mau pesen makanan apa? Ucap ramah seorang pelayan

"Milkshake 1, spagheti 1, kamu mau apa?" Tanya fahri

"Air mineral 1, nasi goreng 1, spaghetinya ditambah jadi 2, sama orange jus 1 ya mba?" Ucap shinta yang membuat fahri membelalakan matanya.

"Oke, Apa ada yang bisa saya bantu lagi?"

"Oh yah mba, bantu saya mba buat dia biar gak ngambek lagi. Saya aneh sama dia mba kenapa kalau urusan makan dia gak pernah marah sama saya?" Ujar fahri yang membuat wajah shinta lebih menciut dari sengambek-ngambeknya orang ngambek.

"Gausah denger dia mba"

"Terimakasih" ucap pelayan tersebut dan pergi meninggalkan mereka berdua.

"Udah dong bibirnya gausah di manyun-manyunin, ntar aku kira itu kode" ucap fahri yang membuat mood shinta semakin ancur hari ini. Ingin saja shinta makan fahri dan mencabik-cabik di mulutnya lalu ia buang ke tempat sampah.


Heningg..
Tidak ada obrolan sedikit pun, bahkan sudah beberapa kali fahri mencoba memulai percakapan dengan berbagai bahan topik mulai dari yang sedang hangat di sekolah, kelucuan adik shinta, tapi shinta masih tetap tidak meresponnya dan masih terpaku dengan handphone nya.

ALL FAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang