part 3

403 14 0
                                    

Niatnya mau cuek, tapi tetep aja kepikiran~ All fake

Shinta terus menunggu fahri di depan halamannya untuk berangkat ke sekolah, biasanya fahri lah yang selalu menunggu shinta, namun sekarang fahri dimana?

"De" begitulah sebutan mamanya kepada shinta

"Iya mah"

"Tadi mamanya fahri telepon katanya fahri gak masuk sekolah hari ini"

"Kenapa mah? Fahri Sakit?"

"Gatau tuh mamanya fahri cuma bilang itu doang karena takutnya kamu nunggu fahri. tapi kamu gapapa ya naik angkutan umum atau taksi"

"Iya mah gapapa aku berangkat dulu" ucap shinta bersalaman kepada mamanya

shinta masih mulai bingung terhadap sikap fahri dari kemarin, biasanya dia akan tetap mengantar shinta kecuali sakit ke sekolah walaupun dia tidak bersekolah hari itu juga. Atau fahri bisa mengirim pesan ke shinta. Tapi mengapa hari ini fahri bersikap seolah fahri yang ingin menghindar dari shinta?

~~~~~

"Mama udah bilang ke mamanya shinta ya" ucap Amira yang merupakan ibunya fahri.

"Kok ke mamahnya bukan ke shinta langsung?"

"Kenapa bukan kamu yang bilang sendiri ke shinta?" Ucap amira mengembalikan pertanyaan dan pergi meninggalkan anak sulungnya tersebut.

Fahri yang hanya duduk dikamar sambil mengutak atik laptopnya kemudian terdiam dan menghentikan aktivitasnya itu karena mendengar pertanyaan dari mamanya. Ada rasa ingin memberi kabar ke shinta namun ia takut terabaikan. Lagi.

"Gw harusnya kasih tau shinta, gw harusnya gak buat shinta nunggu. shinta pasti khawatir apalagi kemarin gw gak ngomong apa-apa sama dia. Cihh bodohhnya gue-_"(mengacak-acak rambut)

Tiba-tiba terdengar suara telepon dari ponsel fahri, dari teman kecilnya dulu. Yang biasa fahri panggil kiki. Ada rasa senang namun penasaran kenapa sudah sekian lama kiki baru menghubunginya sekarang. Pasti semua sudah beda.

"Hallo ri, lo masih kenal gak suara gw?"

"Gw tau, ada namanya juga di ponsel gw. Kan masih gw simpen nomor lo ki"

"Ahaha.. ri gw kangen lo"

"Cihh..Najiss. btw lo ada apa nelpon gw?"

"Ohh.. gw mau bilang, gw pindah ke serang lagi ki. Tetanggaan sama lo lagi Dan kemungkinan gw pindah sekolah juga".

"Lo mahh kebiasaan, ntar juga dapet 3 bulan sekolah di serang balik lagi sekolah ke bandung . Gak cape apa jadi anak baru lagi?"

"gw juga gamau kayak gini. Kalo nggak buat kerjaan papa, gw gabakal ke serang ketemu sama muka lo yang abstrak itu."

"Sialan lo, yaudah mati-mati dijalan lo ya".

"Gilaa lo. Gw udah ada di lantai bawah rumah lo nihh masa di suruh mati".

"Hah?!"

Tutt.. tutt.. tut.. panggilan telepon langsung di putus oleh fahri dan bergegas menuju ke lantai bawah menemui kiki yang merupakan temannya waktu kecil, yaa walaupun kiki memang selalu pindah sekolah dan rumah karena harus mengikuti papanya namun fahri dan kiki selalu berteman dengan baik. Tidak pernah bertengkar. Yaa cuma adu mulut doang. Dan kiki Mungkin sudah sampai 10 sekolah lebih yang sudah ia kunjungi, namun fahri tau betul kiki tidak akan pernah melupakannya.

ALL FAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang