5| Sebegitu Buruknya Aku?

24 2 2
                                    




atta yang menuntun arah ke kntin.

Tampaknya ara masih ketakutan akibat Sheila and the geng gongnya.

"gapapa Ra, sekarang uda ada aku"

What!! Atta watch your mouth. Aku bisa baper.

"jijik ih, emang mukaku lusuh banget ya?"

Sekali lagi. Ucapan Ara tak sesuai dengan isi hatinya.

"Engga Ra, kamu orang paling cantik walaupun abis nangis"

Goda atta sambil nyengir.

Yang hanya dibalas dengan senyum tipis terpaksanya Ara.

Sepanjang perjalanan ke kantin, Atta yang memegang tangan Ara menarik perhatian orang orang yang berlalu lalang. Hal itu, sebenarnya perhatian itu membuat Ara risih dan tidak nyaman.

Ia bisa saja melepas genggaman atta, tetapi tidak tau ada setan darimana.

Ia menikmati genggaman itu!!

Betul saja!

Disaat mereka memasuki kantin, semua penjurunya melihat kearah mereka. Ara refleks menunduk. Ia tak suka dipandangi, kecuali disaat konser kecil kecilan pianonya.

Ada yang nge cieee in mereka. Ada yang meneriaki nama Ara dan Atta. Ada juga yang menyindir mereka. bahkan ada yang meminta pajak jadian!

Sepertinya Atta sudah terbiasa dengan teriakan dan sindiran seperti itu. Tetapi tidak bagi Ara. Ia sangat malu sampai rasanya ia mending jatuh ke jurang yang dalam sekarang saja. Kupingnya memerah akibat menahan malu. Dan Atta menyadari hal itu.

"kamu duduk disini ya, biar aku pesenin"

Tawar Atta.

fatal

Ara yang sudah tidak bisa menahan malunya. Ia tersenyum.

"Ta, aku ke kelas aja ya. Udah galaper lagi"

Dan berkata seperti itu.

Ini memang ksempatan emas untuk duduk berdua dengan atta di kantin. Menyeruput minuman manis ditambah senyum atta yang juga manis. Tertawa sambil berbincang tentang hal yang tidak terlalu perlu dan tidak terlalu serius. Sambil makan makanan yang dipesan. Gadis mana yang tidak mau merasakan sensasi itu? Apalagi dengan lelaki paling ganteng dan paling populer sesekolahan?!

Ada satu.

Spesies itu adalah Ara.

|||||||||||||||||

Ara pergi begitu saja meninggalkan Atta yang masih bingung dengan semuanya.

Ia tau Ara adalah anak yang pemalu. Tetapi, sebegitu buruknya dirinya sampai Ara tidak mau makan dengannya di kantin? Sebegitu malunya ia saat diteriaki pacaran dengannya? Apa sebegitu buruk dirinya di mata Ara?

Atta yang bingung dan Ara yang pergi berlalu di tengah kerumunan yang sepertinya kecewa akibat kejadian tak manis dan tidak seperti mereka harapkan itu.

Ara melihat wajah wajah kekecewaan penonton. Tetapi gadis itu tetap pergi. Ia tak sanggup menahan semuanya.

Ia bukan gadis yang ingin diberi perhatian ataupun ingin menarik perhatian siapapun. Ia masih bisa bernafas tanpa ada perhatian sekalipun.

Ia benci perhatian.

Di tengah jalannya ke kelas, Ara bertemu Alena dan Ailee yang daritadi menghilang tidak tau darimana.

"Ra kamu gapapa kan?" 

Tanya Ailee sambil berlari dari ujung loromg.

"ARA!! MANA DIA ORANGNYA YANG GANGGU LO! SINI BIAR GUE HAJAR!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TE AMOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang