linkages 2.

210 28 13
                                    



...

Jam sembilan malam. setelah ditemukannya Kageyama, Hinata sedang dalam investigasi untuk mengungkapkan siapa pelakunya. Walau kenyataannya informasi yang ia dapatkan tidak membantu banyak.

Tapi siapa sangka,sebuah informasi yang ia dapatkan bahkan lebih dari cukup untuk sebuah informasi. Informasi yang bahkan bisa saja membuatnya menuduh siapa saja. Terlihat terlibat atau sebagainya.

"Saya melihatnya menghampiri perempuan yang tertidur didepan minimarket."Jelas seorang pegawai dihadapan Hinata. Dari tiga pegawai tersebut hanya dirinya yang mengetahui kronologis sebelum kejadian tersebut.

"Apa yang kau tahu setelah itu?"Tanya Hinata,dia menunggu nunggu pegawai tersebut untuk berbicara,namun hanya sebuah gelengan yang ia dapat.

"Tapi ini, struk belanja yang sempat saya temukan ditempat sampah minimarket."Dia menyerahkan sebuah struk kepada Hinata. Hinata membaca struk tersebut dengan teliti. Bahkan ia sampai mengulang ulang apa yang ia baca, jelas jelas distruk tersebut tak ada sama sekali merk sebuah obat tidur. Apakah ini sudah benar benar kasus yang menyatakan bahwa Kageyama hampir dibunuh,bukan bunuh diri.

"Terima kasih atas penjelasan kalian, Aku sangat berterima kasih atas hal ini. maaf jika mengganggu kalian larut malam ini. saya tahu pasti kalian kelelahan akibat interogasi panjang dari banyak pihak." Ucap hinata. Ditaruhnya obat pil tersebut pada sakunya.

Ketiga orang tersebut mengangguk,bahkan diantaranya mengatakan sesuatu dengan memegang lehernya yang terasa sakit. "Ya,memang rasanya sangat melelahkan. Banyak kejadian yang bahkan kami tidak tahu,tapi tetap saja satu pertanyaan itu menyulitkan. Rasanya lama sekali."

Hinata menggaruk belakang lehernya dengan canggung. Dia merasa sangat bersalah harus menemui mereka larut malam seperti ini. ide muncul begitu saja dipikirannya. "Sebagai pertanda terima kasihku,kalian dapat menunggu di minimarket ini. Akan ada paket yang saya beli untuk kalian. sekali lagi terima kasih,informasi ini sangat berguna."

Hinata menjabat tangan semua nya lalu pamit untuk kembali ke rumah sakit. Dia menaiki sebuah bus yang melewati halte malam ini. halte bus terasa sangat sepi. Hanya segelintir orang yang berada dipenglihatannya. Termaksud seseorang perempuan yang menarik perhatiannya.

Wartawan kota tokyo yang sempat ia temui beberapa hari lalu, kini terduduk dipaling belakang kursi bus. Ia sibuk memainkan ponselnya. Hinata mengambil tempat duduk yang terletak tidak jauh darinya, walau ia sama sekali tidak bermaksud untuk menyapanya, tetap saja perempuan tersebut merasa bahwa ada yang memperhatikan nya sedari bus ini berhenti. Ia menengok dan pandangannya tertuju pada Hinata.

"Selamat malam Hinata-san." Ucap Hana. Ia tersenyum lembut. Hinata membalasnya dengan anggukan. Dia tersenyum kearahnya. "Selamat malam juga Hana-san."

Hinata merasa sangat lelah ketika ia mendaratkan tubuhnya pada kursi penumpang yang terbilang keras tersebut, ia sama sekali tidak dapat menutup matanya dengan nyaman.

Merasa sangat kesal karena tidak dapat tidur disini akhirnya ia membuka matanya yang sedari tadi menutup. Ia mengedarkan pandangannya kesekitar bis. Dan penglihatannya tertuju pada tas perempuan itu.

"Kau memiliki masalah dalam tidur ya?"Tanya Hinata,ia melirik puluhan pil yang mengintip dari dalam tas perempuan tersebut. Hana terdiam. lalu melihat isi tasnya. Dia terkekeh pelan dan segera menutup tasnya dengan rapat. "Iya, Akhir akhir ini aku tidak dapat tidur."

'Bohong?'

Hinata hanya mengangguk angguk mendengarnya. Ia mengeratkan mantelnya dan kembali berusaha untuk terlelap,namun rasa gelisah dan aneh timbul dihatinya.

HQ no chisei- intelegence of HQ  [Lanjut Lapak Baru :) ] •Haikyuu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang