Third.

156 26 15
                                    

Dalam keraguan. Entah apapun itu. aku selalu berpikir bukanlah hal yang baik jika aku bermain dengan asal dan tanpa pemikiran sematang apapun.

Aku takut, jika itu terjadi maka yang hanya bisa kulakukan adalah menyaksikan kegagalanku yang berada didepan mata.
.

Hana terdiam dengan mata yang tampak menatap lembut kearah keluar jendela. Ia terdiam, merasakan ketenangan didalam kamarnya.

"Kau belum tidur Hana-chan." Ucap seseorang yang baru saja memasuki kamarnya. ia menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal ketika mendekat kearahnya. Hana tersenyum lembut. "Aku belum bisa tidur Tooru-nii."

"Ah, ada apa? ada yang ingin kau sampaikan padaku?" Tanyanya dengan raut wajah bingung, perempuan tersebut terkekeh kecil dan menggeleng. "Aku hanya memikirkan dia lagi."

"Si kacamata itu lagi. ya ampun. Aku tahu, jatuh cinta memang sulit Hana." Ucap Oikawa disertai dengan candaan. "Ah, Hana-chan ku sudah besar rupanya."

"Hentikan onii-chan bodoh." Ucap hana dengan memukul pelan Oikawa. Oikawa kini merengek. "Hana-chan hidoi!"

Mereka berdua tertawa. Oikawa menghela nafas lelah. Kini ia berjalan dan ikut terduduk menatap jendela disampingnya.

"Jangan pikir kau akan mendapatkannya bodoh. kita sudah dikenal jahat karena sindikat keluarga kita, kau tahu.."

"Entahlah, menyukai seseorang memang sulit." Hana menatap kecewa orang yang berada disampingnya. Ia menghela nafas dengan kesal. Ia menjatuhkan kepalanya dengan lembut pada pundak tegap disampingnya.

"Jangan bersedih Hana-chan. Aku bisa saja buat ia berubah fikiran dan akan mencintaimu sepenuhnya." Ucap Oikawa dengan yersenyum. Tangannya terulur mengacak rambutnya pelan. " you're my everything. Honey."

"mungkin aku akan merubah penampilanku pada pertarungan nanti. aku akan 100 persen mirip denganmu seperti saat kecil. "

Hana menatap sendu keluar jendela. Walau semua yang ia dapat, kekayaan dan kasih sayang Oikawa beserta keluarga angkatnya tetap saja. Semua itu hanya menutupi perilaku jahat mereka yang sama sekali tak terlihat dirumah hangat ini. disini mereka hanya tertawa hangat layaknya keluarga lain diluar sana.

Hana kini menatap tangan kecilnya. Ia juga sering terlibat dalam kejahatan mereka. Dia hanya seorang perempuan yang mempunyai seribu topeng. Mengikat targetnya dan membuatnya tak berdaya.

Hana Shiragiku. Hana yang berarti bunga dan shiragiku adalah bunga yang melambangkan arti dari keabadian dan duka. Hana siragiku. Duka yang abadi. Begitulah maknanya. Mungkin itu benar benar mencerminkan hidupnya.

tanpa sadar Hana tersenyum kecil. 'Duka yang abadi ya?'

topeng yang bagus. Mungkin itulah yang dikatakan banyak orang mengenai wajahnya yang terlihat sangat cantik. Warna mata coklat. Dengan rambut yang halus dan bergelombang. Wajahnya yang benar benar memikat dengan senyum terus terukir diwajahnya.

Wajahnya benar benar begitu mirip dengan kakaknya. Oikawa Tooru. Mereka sama sama dapat dengan mudah tersenyum sayangnya begitu dewasa ia lebih memilih mengubah penampilannya. Mewarnai rambutnya dan mengganti marga demi penyamaran.

Dia mencoba bekerja menjadi wartawan dan hidup di tokyo untuk waktu yang lama. selama beberapa waktu akhirnya ia kembali kerumah lamanya. Ia kesini dalam menjalani misinya juga.

Lamunan terhenti ketika ia mendengar suara ketukan dari pintunya. Oikawa mengatakan untuk masuk saja. Kini beberapa orang datang dari luar kamar sambil tersenyum.

"Kau belum tidur Hana?" Tanya seseorang yang bernama Iwaizumi. Dia membawa sebuah teko dengan minuman hangat didalamnya. Hana kini tersenyum. "Aku tidak dapat tidur."

HQ no chisei- intelegence of HQ  [Lanjut Lapak Baru :) ] •Haikyuu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang