Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Besok paginya gue berangkat sekolah dengan muka setengah pucet. Mama nyuruh gue ga masuk hari ini, tapi jiwaku mengatakan tidak. Jimin cantik harus masuk hari ini.
Tadi malem gue sempet debat sama Yoongi hyung karena dia nyuruh gue gausah masuk. Tapi tetep aja gue maksa sekolah, sampe sampe line gue di block sama mayat hidup satu ini.
Meskipun line gue ama dia diblock, sebelum gue selesai siap siap ke sekolah, dia udah duduk rapih di meja makan rumah gue, " malu maluin lu jing "
Yoongi hyung meletin lidahnya ke gue dengan cepat. Gue juga heran, bisa bisanya dia numpang sarapan dirumah orang.
Setelah selesai sarapan, gue dan Yoongi hyung beragkat sekolah bareng dengan dianter Papa caplangku. Karena apa? karena Yoongi hyung dari rumahnya jalan kaki. Katanya ban motornya bocor.
" muka lu masih pucat mine "
" ya biar aja, muka emang pucat, tapi badan tetep sehat dong "
" bacot "
Sampe di gerbang, gue dan Yoongi hyung pisah arah. Katanya dia mau beli nasi campur hadiah taruhan dia sama pak jungshin. Gue juga gatau maksudnya apa.
Tiba tiba aja sebuah tangan megang lengan kanan gue, dengan spontan gue noleh. " Kamu kenapa ga ngabar sama sekali? " tanya Jungkook.
" gausah sok peduli gitu deh "
Jungkook mengerutkan dahinya, " aku salah apa lagi? aku minta maaf . '
Gue langsung ninggalin Jungkook gitu aja tanpa memperdulikan dia yang manggilin gue berulang kali " Jim, aku mau ngomong sebentar aja "
Gue mempercepat langkah biar dia ga bisa ngegapai gue lagi, gue ga mau pagi pagi gini udah berantem sama pacar.
Lalu Jungkook meluk gue dari belakang dengan satu tangannya, " please aku cuma mau ngomong bentar aja. abis itu kamu bisa ke kelas "
" oke "
" kita udahan aja ya jim "
tapi boong. gini lanjutannya.
Lalu Jungkook meluk gue dari belakang dengan satu tangannya, " please aku cuma mau ngomong sebentar aja, abis itu kamu bisa ke kelas "
Gue memutar mata dan terpaksa natap matanya yang bisa ngebuat gue jatuh lagi dan lagi. " Maaf aku ga bisa intropeksi diri aku sendiri, jadi aku gatau aku salah apa. Kamu bilang aja biar aku bisa ngerubah diri. "
" aku males, tolong kali ini jangan ganggu "
" aku pasti punya salah besar sama kamu, sampe kamu ga ngabarin aku lagi kan? "
