1. Kim Namjoon

1.6K 208 78
                                    

[DC NEW VERSION]


***

"Joonie harus mandiri! "

***

Ini pagi yang masih terlalu buta untuk anak umur 5 tahun bangun. Namun seorang anak lelaki telah siap dengan seragam sekolahnya yang kusut sana sini, ransel biru muda dan sepatu yang agak sedikit longgar di kaki kecilnya.

"Nah, Joonie siap sekolah! "
"Bye-bye Koya!" bocah kecil itu melambai ke arah boneka koala birunya yang berada di atas tempat tidur.

Kim Namjoon berlari gembira menuruni anak tangga sambil berseru-seru.

"Selamat pagi Appa! Selamat pagi eomma! "

Percaya tidak, bahwa bocah itu sudah tau bahwa tak akan ada yang menyahut apalagi menyambut kedatangannya di meja makan karena memang tak ada orang di sana. Ia tak tau orangtuanya ada di rumah atau tidak, sama seperti hari-hari sebelumnya dan tidak pernah berani mengecek ke kamar utama. Dan itu terjadi sudah sangat lama karena sampai seumur itupun ia tak pernah melakukannya.

Ia berlari menuju ruang makan dan menaiki salah satu bangku di depan sebuah meja makan kecil.
Namjoon menghela napas kecewa sedetik, kemudian tersenyum cerah kembali. "Tak ada makanan. Eh, tak apa-apa. Mungkin eomma lupa."

Ia menuruni kursi dan berjalan keluar rumah. Ia duduk di teras rumah kecilnya sambil melihat-lihat sekitar.
Lampu rumah tetangganya sudah menyala, berarti ia hanya tinggal menunggu Hoseok dan ibunya keluar rumah dan mereka bisa berangkat ke sekolah.

Setengah jam kemudian, saat Namjoon tengah mencoret-coret tanah, sebuah suara menyapanya.

"Pagi Namjoonie. "

Namjoon mendongak kemudian tersenyum manis. "Pagi Ahjumma! Pagi Hoseokie! " Anak lelaki itu melompat dan segera berdiri tegak.

"Sudah sarapan?" tanya Seulgi.

Namjoon menggeleng. "Sepertinya eomma lupa Ahjumma. "

Seulgi menghela napas melihat kenaifan anak kecil itu. Apa lupa akan berlangsung sepanjang ini? Aish... Seulgi tak habis pikir.

"Ya sudah, ayo berangkat. "

Mereka bertiga berangkat menuju sekolah Namjoon dan Hoseok menggunakan kendaraan umum. Di dalam bus, kedua anak kecil itu aktif berbicara satu sama lain dan terkadang Namjoon mengajukan pertanyaan ke pada Seulgi mengenai rute menuju sekolah mereka. Katanya, agar dia bisa berangkat sendiri jika Seulgi dan Hoseok tidak bisa membawanya bersama mereka.

Sesampainya di sekolah, Seulgi gesit memasukkan sebuah bekal ke dalam tas Namjoon, kemudian berpesan agar mereka memakan bekalnya masing-masing. Namjoon membungkuk berkali-kali sebagai ucapan terimakasih sampai-sampai Seulgi heran, dari mana Namjoon belajar sopan santun sedemikian rupa. Tentu saja bukan dari orangtuanya.

"Bye-bye Eomma! "
"Bye-bye Ahjumma! "

Keduanya melambai mengiringi kepergian Seulgi.

"Kajja, Namjoon! "
"Ne! "

***

Siang harinya, Seulgi kembali ke sekolah anaknya guna menjemput kedua bocah kecil itu.

"Ahjumma, terimakasih atas bekalnya! Rasanya enak sekali!"

HOME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang