2. Keluarga Hoseok

1.1K 163 20
                                    

Hello guyss

Masih ada yg nunggu cerita ini?
*
*
*
*
*

Menurut Namjoon, ini adalah pagi tersuram yang pernah ada. Hujan begitu deras menyiram kota Seoul semenjak 2 jam yang lalu membuat langit nampak begitu muram.

Bocah kecil itu berjalan hati-hati menuruni anak tangga sempit rumahnya. Mengingat beberapa hari yang lalu bocah ceroboh itu tergelincir di sana dan berakhir dengan kaki kiri yang terkilir. Namjoon kecil harus puas dengan rasa sakitnya hingga beberapa hari ke depan walau Seulgi sudah mengobati kakinya.

Namjoon menghela napas lega saat kakinya menapak lantai dasar. Ia memutuskan berjalan walau sedikit terseok menuju dapur rumahnya. Beberapa hari terakhir Namjoon pernah menemukan bungkusan makanan ringan tergeletak begitu saja di lantai dapur, begitupun hari-hari berikutnya. Namun dirinya tak menemukan sedikit pun makanan di dalam setiap lemari. Kembali, Ia harus menelan kekecewaan serta setiap pemikirannya untuk tidak semakin memberatkan keluarga Hoseok entah untuk keberapa kalinya.

Sekarang dia sudah tidak berharap banyak lagi.

Namun agaknya dia harus berpikir ulang. Entah apa yang membuat ini bisa terjadi, disana, tepat di atas meja makan terdapat sebungkus roti tawar lengkap dengan selai coklatnya bertengger apik. Namjoon menahan napas, sekaligus menahan luapan emosi bahagianya yang berlebihan. Ia berjalan cepat, menaiki kursi dan dengan cepat meraih roti itu. Bocah kecil itu memeluknya tanpa lupa tersenyum bahagia.

"Yeahh!!! Joonie punya makanan!"

***

Tok tok tok...

Namjoon mengetuk pintu rumah Hoseok, namun setelah beberapa kali mengulang tak juga ada sahutan dari dalamnya. Ia memutuskan melakukannya sekali lagi sambil kembali meneriakkan nama penghuni rumah ini.

"Iya! Sebentar! " Akhirnya ada sahutan juga. Namjoon menunggu dengan tangan memeluk diri sendiri. Pagi ini masih saja hujan. Walau tinggal gerimis saja yang mengguyur Namjoon namun itu masih sukses membuat dirinya menggigil kedinginan.

Seulgi membuka pintu rumah dengan raut terkejut. "Astaga,Joonie! Maafkan bibi. Bibi lupa mengabarimu." Seulgi menggiring Namjoon masuk ke rumahnya, tak tega melihat anak itu yang sepertinya sangat kedinginan.
"Hoseokie sedang sakit. Ahjumma jadi sibuk sejak tadi malam sampai-sampai lupa bilang sama Joonie. Maafkan Ahjumma ne? "

Joonie mengangguk paham. "Hoseokie sakit?" bocah kecil itu memastikan.

"Iya, Joonie mau jenguk Hoseokie?"
Melihat Namjoon yang setuju, Seulgi segera menggandeng tangan kecil itu untuk menuntunnya ke dalam kamar anaknya.

"Joonie ganti baju dulu ya. Hari ini tidak usah sekolah dulu. Kaki Joonie juga masih sakit kan?"

Seulgi mengambil sepasang pakaian milik Hoseok dan membantu Namjoon mengganti pakaiannya tanpa menunggu jawaban.

Di atas tempat tidur, Namjoon bisa melihat Hoseok tengah tidur dengan gelisah. Ia terlihat merengek walau dengan mata tertutup. Mungkin suhu yang tinggi dari tubuhnya membuat anak itu merasa tidak nyaman.

Usai mengganti pakaiannya Namjoon menaiki tempat tidur Hoseok dengan bantuan Seulgi. Anak kecil itu memeluk sahabatnya dengan lembut. "Hoseokie jangan menangis, ne. Joonie disini. "
Hoseok sedikit membuka mata kecil nan sayunya, menyadari siapa yang berbicara itu Hoseok segera membalas pelukan Namjoon dengan erat.

HOME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang