"Namjoon-ah!"
Namjoon menghentikan langkah saat mendengar seseorang memanggilnya. Saat tau jika yang memanggil adalah Jieun gurunya, Namjoon buru-buru membalikkan badan.
Ini sudah waktunya pulang sekolah, teman-teman Namjoon sudah pulang bersama orangtua masing-masing menyisakan Namjoon sendirian di depan gerbang.
Bukan apa-apa hanya saja Namjoon ingin memastikan Hobi memang tidak masuk sekolah. Di kelasnya tadi memang anak itu tidak ada tapi tidak ada salahnya bukan berharap jika yang dikatakan Jieun dan kepala sekolah tadi tidak benar.
"Joonie menunggu jemputan ya?" Kedatangan Jieun membuat anak itu mendongak. Jieun bisa melihat matanya sayu mengisyaratkan kesedihan membuat Jieun reflek mengusap kepala Namjoon lembut. Kepindahan sahabat dekat seperti Jung Hoseok tentu merupakan pukulan berat untuk Namjoon.
Namjoon menggeleng sebagai jawaban atas pertanyaan tadi. Siapa yang mau menjemputnya? Hoseok dan Seulgi eomma sudah pergi meninggalkannya sendirian.
"Bu Guru, Hoseokie memang tidak ada di sekolah?" Jieun menghela napas samar kemudian menggeleng guna menjawab pertanyaan Namjoon membuatnya menunduk dengan tangan meremat tali tas.
Entah mengapa kegalauan Namjoon dapat Jieun rasakan hanya dari melihat gerak-geriknya saja. Namjoon memang bukan anak yang sangat ceria seperti Jung Hoseok tapi sangat jelas jika ia sedang dalam kondisi hati yang tidak baik. Seolah-olah ia menguarkan aura yang membuatnya tidak bisa berbohong.
Jieun menggenggam tangan Namjoon yang dingin dan membawanya berjalan. Niatnya ia ingin mengembalikan suasana hati Namjoon atau mungkin dapat membuat anak itu lupa akan kepindahan Jung Hoseok. Tidak mungkin juga membiarkan anak itu menunggu lebih lama di sekolah yang hampir kosong.
"Pulang bersama ibu guru ya. Kita beli es krim."
Namjoon mengangguk tanpa semangat namun kemudian mengedipkan matanya. "Ibu guru, es krim itu apa?"
Pertanyaan itu membuat Jieun menghentikan langkahnya tiba-tiba.
"Joonie tidak pernah makan es krim?" Gelengan kepala Namjoon membuat Jieun bergumam tanpa sadar."Yaampun..."
***
Jieun tidak tau apakah dia yang terlalu berpikiran sempit tentang "seorang anak mana yang tidak pernah makan es krim" atau memang hal itu benar-benar mengejutkan.
Hari ini Jieun menemukan satu orang anak yang mengaku tidak mengenal dan tidak pernah memakan eskrim. bukankah biasanya orang tua akan membujuk anak mereka dengan coklat atau eskrim?
"Hmmm enak sekali!"
Seruan barusan membuat Jieun tersadar dari lamunannya. Wanita itu terkekeh gemas menemukan Namjoon mengangkat es krim rasa stroberi di tanganya yang hampir meleleh, kemudian mengusap mulut Namjoon yang belepotan. "Makannya pelan-pelan Joonie."
Namjoon tertawa sambil mengangguk, nampak bahagia sekali. Anak kecil itu tidak pernah tau ada makanan unik seperti ini, dingin dan manis. Selama ini Namjoon hanya tau beberapa jenis makanan seperti nasi berserta lauknya, cokelat, dan ah iya roti tawar. Selama bersama keluarga Hobi dia juga tidak pernah makan eskrim.
"Terimakasih Bu Guru!" Namjoon tersenyum lebar sampai kedua matanya tertutup membentuk bulan salib.
"Ne. Sama-sama Joonie-ah"
Jieun membalas senyum Namjoon sambil mengusap rambutnya sayang.
Setetes air mendarat di hidung Jieun membuat wanita itu seketika menengadah. Sepertinya cuaca semakin tidak mendukung, langit makin gelap pertanda sebentar lagi akan turun hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME
FanfictionKim Namjoon tak yakin ia mengenal orangtuanya. Semuanya tampak tidak normal mengingat keluarga Hoseok sangat bisa membuat hati kecilnya berbisik iri. Dia ingin diperhatikan seperti Hoseok juga.