Bagian awal

23 0 0
                                    

"Bang Andru", seruku menyapanya. Aku menengok kanan, kiri, sepi, lalu berlari kecil menemui dia yang kupanggil disebrang jalan.
Ia mengamati datangku diatas motornya sambil tersenyum.

"Udah lama?", tanyaku basa basi sambil menerima helm yang ia sodorkan,

"engga", katanya singkat

"eh kita mau kemana si", tanyaku sambil menaiki motornya.

"Udahh penumpang diem aja", jawabnya, lalu kita berlalu.

Ini Bang Andru. Yang sudah dua tahun ini  menggantikan posisi tuanku. Aku mengenalnya saat ada kegiatan sekolah. karna waktu, kami mulai dekat, hingga sekarang. Ya, dua tahun.
"Hubungan lu sekarang apa sama Andru", tanya Bang Reno suatu ketika, dia teman Bang Andru, kami berteman baik
"Hm? Ya kaya yang lu liat la Bang, gini lah", jawabku seenaknya
"Udah jadian lu pada?",
"ha?! Enggak"
Lalu Bang Reno menabong dahiku.
"wadohh!!!", jeritku sambil mengusapnya
"Heran deh gue sama kalian. Maksudnya apaan sih. Ini udah mau menginjak dua tahun loh Re. Si Andru ga nembak nembak lu apa emang dia yang lu gantungin terus?",

Ga cuma Bang Reno. Temen temen Bang Andru yang lain, juga temen temenku.

"Yang gue heranin ya Re, kalian bisa gini aja tanpa kejelasan status, udah gitu bisa nyampe dua taun, udah gitu yaa kek pacaran beneran, ga ada bosen atau keinginan jadian sama yang lebih pasti gitu?",

"Heh siapa bilang ga bosen. Bosen ya pasti ada lahh, tapi ya gimana caranya biar bukan karna bosen, kita udahan, gitu",

"Halah bisa aja lo Re. Kok mau si dia diajak ginian mulu sama lo",

"Eh kutu, yakali cewek dia gua doang", kataku diselingi tawa

"hah? Lo selama ini jadi selingkuhan??",

Aku menghela nafas panjang, "Zioo zioo, lo kaya bukan cowo aja, ga mungkin la chatan sama satu cewek aja, trus ga mungkin la dia kalo ketemu sama gue doang, ada lah yang lain",

"Iya juga si Re, jadi Mas Andru gitu ya ternyata. Eh tapi kok lo ga pernah cerita sii, lo ga panas gitu Re kalo dia begituan",

"Ya gue trima lah risikonya, orang gue yang ga mau pacaran. Kalo dia ke yang lain, ya sok atuh. Lagian dia udah cukup baik dengan ngehormatin keputusan gue buat ga mau pacaran"

"Begini ini. Tekad kuat lo ini yang bikin gue bangga jadi sobat lo", ujar Zio sambil mengusap kasar kepalaku

"ih apaan deh lo alay bet", cengirku

"Kita mau kemana si Bang Andru", tanyaku diperjalanan

"Hihh penumpang diem aja napa sih", jawab Bang Andru yang mulai gemas karna aku bertanya terus

"Apa susahnya si bilang",

"Susah banget si kamu kalo suru nurut",

"Tinggal bilang kita mau kemanaaa", teriakku

"Ga usah bawel", jawab Bang Andru singkat

Aku memasang muka datar, menaruhkan jemariku disisi pinggangnya dan siap untuk Menggelitiknya, "Bilang apa kaga", ancamku datar

Raut Bang Andru pasrah, "Nyebelin banget si kamu"

"Kemanaa",

"Tu baca plangnya", Titah Bang Andru
Aku mengarahkan pandanganku pada plang penunjuk jalan

"Hah? Bumiayu? Kita mau ke kebun teh Bang?", Seruku dengan mata berbinar

"Puas kan lo?? Selalu ga bisa bikin gue kasih suprise", Ujar Bang Andru sambil melajukan motornya cepat

STUCK of you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang