Empat ~ Jangan baper

44 2 0
                                    

   Suasana riuh lapangan seakan mengalahkan suara jangkrik pada malam hari.

   Para siswi SMA Nusa berteriak memanggil nama 'Rafael' dengan histeris. Ini sudah menjadi pemandangan biasa bagiku. Pemandangan dimana para siswi memuja Rafael.

   Namun, kali ini terasa berbeda ketika melihat Sandra dengan tak tahu malunya memberikan minuman dingin kepada Rafael. Itu kebiasaan lamaku, dimana aku selalu menunggu Rafael bermain basket dan memberikannya minuman. Hatiku mencelos. Sakit.

   Tanganku terkepal kuat. Aku cemburu. Sangat cemburu. Semudah itukah ia melupakanku? Bahkan saat kami putus dulu ia bahkan datang di rumah ku dan ia selalu memintaku untuk memikirkan ulang saat aku memutuskannya. Baiklah, mungkin ia mulai merasa bosan dengan sikapku. Terus, kenapa tadi pagi ia membuatku merasa bahwa kami telah baik baik saja. Jujur, aku masih mencintainya, tapi kini semua tindakanku dikontrol oleh Ezzuzu. Ia selalu tahu apa yang aku lakukan. Entahlah, aku merasa penasaran dengannya. Namun, jika aku memberontak maka kejadian itu akan menjadi lebih besar lagi.

   "Lo kenapa?" Tanya Tania kepadaku sambil meminum susu strawberry miliknya.

   "Ha? Engga ada!" Ucapku.

   "Eh, itu kenapa rame banget di lapangan?" Tanya Tania penasaran. Astaga, apa ia pura pura tidak tahu untuk memanas manasiku. Ini adalah kejadian sangat lumrah di SMA Nusa.

   "Oh, Rafael?! Ayo kesana?!" Teriak Tania sambil menarik tanganku  menuju kelapangan. Aku hanya pasrah.

   Ketika sampai di lapangan yang dipenuhi oleh para siswi yang membuatku merasa risih. Sepasang mata elang itu memperhatikan gerakanku. Aku merasa kikuk diperhatikan oleh mata elang Rafael. Kakiku lemas. Aku butuh tidur.

   "Kamu ngeliatin apa, Raf?" Tanya Sandra sambil memegang tangan Rafael. Bitch! Aku tak kuat! Aku harus pergi! Aku pun menarik tangan Tania agar keluar dari lapangan ini, namun Tania memberikan hadiah tatapan tajam kepadaku. Hei, ada apa dengan wanita ini?!

   Dengan malas kulihat lagi pasangan menjijikkan itu. Kulihat Rafael dengan kasar melepas tangan Sandra yang memegang tangannya. Itu Rafael ku! Dia milikku! Lihat itu dia! Diam diam aku tersenyum. Kulihat, Rafel melambaikan tangan dan tersenyum melihatku. Shit, aku baper! Kulihat Sandra melirik handphonenya  dan menarik tanganku keluar dari lapangan. Ada apa dengan wanita ini?! Kulirik Sandra mengetikan sesuatu sesuatu di handphonenya.

Ting!
Ezzuzu : Ga usah baper. Gue jijik.

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang